Claria Rani Vanista. Gadis itu sekarang sedang berusaha membujuk kedua orang tuanya
"Ayo dong Pah,kita ngerayain nya di puncak aja ya, sambil nge healing sekalian kan" Ajak gadis itu.
"Mama gak bisa kak,ada urusan tanggal itu, lagian kamu kan bentar lagi mau ujian kak,kalo sakit atau kenapa-kenapa disana gimana?"Jawab Larisna Ratna sang ibu yang sedang mengawatirkan putri semata wayangnya itu.
"Papa sibuk kak,Kamu mau hadiah atau yang lain gitu pasti papa beliin,atau enggak kamu sama mama aja ya yang ke puncak, sekalian liat villa kita yang disana" ucap Tuan Harry Killen ayah dari Rani memberi ide.
"Kalian mah gitu, sekali-kali gitu kan kita pergi bertiga bareng. Kalian sibuk Mulu sama kerjaan kalian. Masa di hari ulang tahun aku yang ke 16 tahun nanti kalian juga gak bisa ada buat ngerayain bareng aku. Aku gak pengen hadiah macem-macem kok,cuma pengen kita ke villa di puncak doang 1 malem juga gak papa, aku kangen sama suasana disana" ucap gadis itu sambil meninggalkan meja makan besar dengan kesal tempat keluarnya sedang sarapan pagi itu.
*
*
*
*
*"Jelek amat itu muka lu Ran,kenapa tumben cemberut begitu muka lu?" Jihan teman sebangku sekaligus sahabat Rani.
"Apa sih ganggu aja,sana deh jauh-jauh, hush-hush princess lagi mau sendiri" usir Rani sambil mendorong pelan tubuh Jihan agar menjauh darinya.
"Oh iya gimana udah minta ijin sama orang tua lu belum. kemarin katanya mau ke puncak kan, gue ikut dong, yah,,," pinta Jihan sedikit merengek.
"Duh ribet deh lu. Boro-boro di ijinin Mereke tuh ya gak pernah ada waktu buat gue tau gak. masa di hari ulang tahun anak sendiri aja gak bisa sih" ucap Rani dengan nada kesal.
"Eh kenapa-kenapa,cerita sini" tanya Jihan penasaran karna melihat ekspresi sahabatnya itu.
"Tadi tuh gue udah minta sama Papa mama buat kepuncak. terus mereka kasih banyak alasan lah, ada yang bilang sibuk,ada yang bilang gak bisa, papa nyuruh gue sama mama doang yang pergi.Inti nya kalo mereka udah bilang kaya gitu pasti gak jadi pergi deh. Yakin seratus persen gue" ucap Rani yang sudah terbawa emosi sambil menjelaskan ke sahabatnya itu.
"Coba aja lagi nanti Ran siapa tau kan orang tua lu berubah pikiran" jelas Jihan sambil mencoba menenangkan hati sahabatnya itu.
" Ya udah deh,udah bell tuh nanti kita omongin lagi ya beb" lanjut Jihan sambil mengusap punggung Rani.
*Rani dan Jihan sudah kenal sejak kecil. Mereka dulu satu TK dan SD tapi karna urusan bisnis ayah Rani, Rani harus pindah dari Jakarta ke Bogor saat masih SD kelas 5 dan baru pindah lagi ke Jakarta saat dia masuk SMA kelas 1 SMA
*
*
*
*
*Tidak terasa jam sekolah telah berakhir,bell tanda pulang berbunyi bersamaan dengan para murid yang keluar dari kelas masing-masing.
Rani sedang menunggu supir nya untuk menjemput, dia sekarang sedang duduk di taman sekolah. For information nama sekolah Rani ini Blossom school ini sekolah internasional, tempat nya para anak-anak orang kaya yang bersekolah disini, walaupun ada juga yang bisa masuk ke sekolah ini menggunakan jalur prestasi atau beasiswa.
menunggu selama lebih dari 20 menit membuat gadis itu bosan dan berjalan menuju kantin untuk membeli beberapa jajanan disana.
"aduhhh,,," lirih Rani pelan sambil menunduk memegang kepala nya yang terbentur dengan seseorang.
"Lu gapapa Sorry gak sengaja, maaf ya gue lagi buru-buru" ucap orang diseberang Rani ,dan pergi begitu saja setelah selesai mengatakan kalimat nya.
Rani yang tadi nya menunduk sekarang berbalik dan menghadap orang yang tadi menabrak nya dengan tidak sengaja itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MOON FALLS
Teen Fiction"Dimana aku berada sekarang, bahasa yang berbeda dan waktu yang berbeda. Apa yang harus kulakukan sekarang?" "Bukan salah kalian jika terlahir seperti itu" "Hanya Gadis itu yang dapat menyelesaikan semua ini" "Aku tidak sengaja melakukan nya" "Mana...