4 - Tinggal

14 6 2
                                    

4
TINGGAL


Aku ingin tetap di sini
Mengenalmu lebih dalam
Membahasai waktu untuk bersama
Siapa sangka takdir menjawab

***

Regu patroli tiba dan mendarat di tempat yang sudah di sediakan di sayap kiri. Mereka segera membawa awak Kapal Geo untuk kembali ke Kapal induk tempat mereka tinggal.

"Boleh kah jika aku tetap di sini?" ucap Pangeran Demi saat regu patroli mendatanginya.

Alasan kesehatan menjadi alibi dari kecurigaan para regu patroli. Mereka pun mengizinkan Pangeran Demi tetap tinggal. Sementara mereka membawa awak kapal untuk kembali ke kapal induk para manusia.

Kapal Geo sendiri masih teronggok karena kerusakannya. Tim dari regu patroli berusaha memperbaiki tetapi kerusakannya cukup parah sehingga mereka meninggalkannya.

Tidak ada kecurigaan apapun saat itu. Regu patroli memeriksa semua, baik kesehatan Pangeran Demi, Sora, maupun kondisi Kapal Geo. Dan mereka memutuskan untuk mengizinkan mereka untuk tinggal sementara waktu sampai kondisi membaik untuk dijemput kembali.

Regu patroli pun meninggalkan Menara Tidar.

"Bukankah dia kemarin baik-baik saja?" ucap Oi menaruh curiga.

Akan tetapi, regu patroli sudah mengungkapkan bahwa kondisinya memburuk dan harus tetap dirawat di Menara Tidar. Dia tidak akan kuat untuk perjalanan yang cukup jauh.

Sora pun meminta izin untuk tetap tinggal dan menjaga sang pangerannya.

Kapten Bai tidak bisa menolak lantaran regu patroli sudah menyatakan hal tersebut.

"Itu pasti akal bulus manusia, aku lihat dia sering memperhatikan Ai," ucap Oi kesal. Ia yang semula membela dan mengobati Pangeran Demi merasa kecewa lantaran Pangeran Demi memilih berbohong dan pura-pura sakit.

"Apa maksudmu memperhatikan Ai?" tanya Kapten Bai pada Oi.

"Lihatlah mereka Kapten! Ai dan Pangeran kapal induk Bumi itu baru kenal sebentar saja sudah dekat. Apakah itu salah satu bidikan manusia? Menjerat menggunakan hati?" Oi masih saja cerewet.

Kapten Bai tidak bisa menjawab meskipun ia melihat binar di wajah Ai. Ia mengenal gadis itu sudah lama. Sudah dianggap anak sendiri lantaran sama-sama bertugas menjaga Menara Tidar ini. Ai belum pernah tampak sebahagia ini. Ia terlihat cerah dengan rona wajah keemasan yang terang. Tanduknya yang biasanya hitam legam pun kini berubah menjadi warna keemasan. Apakah hatinya begitu bahagia? Kapten Bai mengerti, Ai telah jatuh hati pada pangeran itu. Ia tidak hanya mengagumi sosok manusia, kini ia melihag sendiri manusia itu dan ia terpesona. Kapten Bai tahu, sangat tahu hal itu. Hanya saja, ada rasa khawatir terselip di pikirannya. Bak pikiran seorang Ayah kala melihat putrinya jatuh cinta.

Ai merasa sedang diperhatikan, ia berpindah tempat dari sisi Demi ke sisi Kapten Bai dan Oi. Ia pun merajuk cepat.  "Dia benar-benar sakit, lihat ini!" Ai menunjukkan hasil pengecekan kesehatan yang dilakukan oleh regu patroli luar angkasa. "Kadar Oksigen di tubuhnya sangat sedikit." Ai menunjukkan angka-angka dalam layar hologram yang ia rentangkan dengan menggunakan tangan kirinya.

Ai seolah ingin menunjukkan kebenaran dan mendukung Demi tetap tinggal. Tentu saja, bukankah begitu yang dilakukan orang jatuh cinta. Ia ingin selalu bersama orang yang dicintainya, bukan?

Kapten Bai tidak berkomentar apa-apa. Namun, wajahnya menunjukkan keridaksukaannya pada para pendatang itu.

"Ai ..." Suara lirih Pangeran Demi membuat Ai mendekat. Sementara Kapten Bai dan Oi telah meninggalkan ruang perawatan itu. Begitu juga Sora yang telah kembali ke ruang istirahatnya.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang