Anakku

11 2 1
                                    

Siang ini, aku terbangun karena ketukan di pintu. Ternyata, kakakku datang membawakan lauk untuk buka kami nanti.
Jujur saja ya guys, namanya puasa tengah hari pasti bawaannya ngantuk. Kalo masalah laper dan haus nggak usah ditanyakan ya, emang kita bocil yang puasa hingga bedug Dzuhur? Hahaha . Tentu bukan kan?
Mumpung belum tidur lagi, kusempatkan menulis cerita di WP ini. Semua tentang anakku. Yaa, anakku.
Anakku yang begitu aktif dan kreatifnya, yang kadang tidak ketebak apa yang mau dia kerjakan. Semua begitu tiba-tiba. Saat dia mood bikin mainan, duduk manis lah dia, sat set, dan akhirnya mainan pun jadi.
Saat dia melukis, sat set, tahu- tahu jadi lukisannya. Kemarin dia menggambar diriku. Yaa walaupun kelihatan lebih cantik aslinya dari lukisannya, ya sudah lah, kasih pelukan dan ciuman. Itu sudah senang banget anakku. Hahaha.
Saat dia pengen menjahit, misalnya minta beli kain atau pola, kami selaku orang tua nya langsung menurutinya. Nggak pernah kami membatasi kreativitas anak. Mau itu menggambar, menjahit, bikin kue. Menurutku it's okay wae. Nggak ada yang tabu, dan harus bilang. Ini pekerjaan cewek, itu untuk cowok, oh no, aku dan suamiku tak pernah membatasi kreativitas anak kami. Selama itu wajar, hal yang positif dan ada manfaatnya.
Kenapa begitu? Toh Chef Juna yang pinter masak adalah seorang laki-laki tulen, macho malah. Terus yang pinter jahit juga laki-laki tulen, seperti Itang Yunasz, Ivan Gunawan , dll. Tetangga ibuku langganan yang jahit gamisku, Pakde Mari, adalah seorang laki-laki tulen. Jadi kenapa masyarakat masih beranggapan bahwa yang pinter masak, yang jahit baju adalah harus seorang perempuan. No, menurut ku itu salah besar. Semua pekerjaan, itu bisa dilakukan laki laki ataupun perempuan. Jadi nggak usah melihat gendernya saat ada sebuah pekerjaan.
Makanya aku suka agak gedeg sih saat cerita, anakku kemarin bikin kue ultah untukku. Aku sudah dibuatin 3 baju Lo oleh anakku. Emangnya ada yang salah?? Karena anakku laki - laki? Yang salah adalah opini kalian yang mengkotak- kotakkan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin. Itu salah besar menurut ku.
Anakku adalah laki-laki tulen, dan masih remaja, baru berusia 13 tahun. Dengan postur tubuh tinggi besar walaupun nggak begitu besar sih. Penampilannya, biasa aja, yaa seperti kebanyakan anak remaja lah pokoknya.
Makanya aku suka ill feel kalo ada yang comment, masak cowok bisa masak. Masak cowok  bisa bikin baju. Emang kenapa? Masalah buat situ? Toh kami sebagai orang tua nya saja enjoy aja tuh. Situ kan cuma liat. Nggak ngerawat, ngebesarin, apa lagi ngasih jajan dan beliin susu. Yaa, itulah guys, namanya juga manusia. Kadang, gajah di pelupuk mata nggak nampak. Tapi kuman di seberang lautan malah nampak. Keep calm, and don't forget to smile. Bahagiamu, kamu sendiri yang bikin, bukan mereka.

Embulku sayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang