chapter #5

1.4K 211 0
                                    

Siang ini Rose dan Allisa baru saja tiba di parkiran kampus, mereka memutuskan untuk ke kantin utama sebelum jam masuk mulai.

"ROSE ALLISA" teriak Jio sambil melambaikan tangan

Kedua gadis cantik itu segera menyusul teman mereka yang sudah mendapat kan tempat, duduk dan memilih cemilan ringan untuk siang hari ini.

"Gila, masih jam 1 lho tapi mendung banget" kata Rose memulai pembicaraan

"Bener, untung aja si Mina bawa mobil tau ga, jadi ntar gue bisa nebeng kalo ujan" balas Jio

"Hahaha, bagus kalo gitu. Lu beruntung hari ini Ji" sahut Allisa

Jio mengganguk setuju dengan tersenyum

Setelah menghabis kan waktu di kantin bersama, 4 Gadis cantik itu akhir berpisah menuju kelas masing-masing yang sebentar lagi di mulai, ini benar-benar hal langka karna biasa nya mereka sulit bertemu lantaran jam kelas yang selalu berbeda.

Gedung fakultas Rose dan Allisa pun bersebelahan, makanya tidak heran jika mereka selalu lengket bersama.

Waktu berlalu begitu cepat, jam sudah menunjuk pukul 6 sore. Matahari pun sudah menyembunyi kan diri nya.

"Bastian gue duluan ya, mau langsung ke Rose" pamit Allisa pada Bastian

Teman satu jurusan yang paling dekat dengan nya.

"Yoi, hati-hati Al" balas nya

"Aman" jawab Allisa sambil beranjak pergi

Allisa berjalan dengan membalas beberapa sapaan mahasiswa dan mahasiswi yang masih belum pulang, Sudah malam, di lorong pun mulai terlihat sepi, meski semua lampu menyala tetap saja itu mengerikan jika sendirian.

"Minnie haloo, Rose dimana ya?" tanya Allisa pada gadis berponi di kelas Rose

"Hai Al, tadi dia pamit ke toilet sih coba samperin aja" jawab Minnie ramah

"Okay makasih ya, lu hati-hati balik nya. Udah malem" balas Allisa

"Iya Al" jawab nya sambil terkekeh

Allisa bersenandung sambil menuju toilet, tapi dari dekat ia mendengar suara gadis menangis. Allisa benar-benar merinding, tapi ia memberanikan diri untuk tetap masuk menghampiri Rose

"ROSE LU KENAPA?" tanya Allisa panik

Gadis itu Rose, menangis sambil meringkuk di bawah wastafel toilet

"Di-dia, di-dia lecehin gue lagi Al" jawab nya terbata-bata menatap manik mata Allisa sendu

Rahang Allisa mengeras, ia baru tau jika teman nya mengalami hal seperti ini. Menyalahkan diri sendiri karna tidak ada untuk Rose, walau kenyataan nya memang Rose memendam semua nya sendiri. Gadis itu takut untuk bercerita

"Halo, lu masih di kampus sama Jio?" Allisa menelpon

"Masih Al baru kelar, kenapa?" jawab Mina dari sebrang sana

"Ke toilet falkutas Rose sekarang, cepet" kata nya tegas

..tut...

Allisa kembali memasukan ponsel ke dalam tas nya, kembali memeluk Rose menenangkan.

"ROSE" teriak Mina dan Jio serempak lansung duduk di lantai memeluk gadis itu

"Coba cerita pelan-pelan ya" kata Mina lembut

"Minggu lalu pas gue jemput Jeffrey di club karna dia tepar gue ketemu Setya, dia liat gue. Narik gue ke tempat sepi, dia nyium gue dan grepe-grepe gue. Gue diem karna shock banget, gue rasa dia mabok waktu itu, jadi abis itu dia langsung pergi, jadi setelah nenangin diri gue langsung ke Jeffrey bawa tuh anak pulang. Tapi dia barusan ngelecehin gue lagi, sama kek minggu lalu. Dia ngikutin gue masuk ke dalam toilet-" jelas Rose sambil kembali menangis

"Tolong bawa Rose ke mobil dulu ya Ji, ntar gue sama Mina nyusul" kata Allisa menatap Jio

Mereka langsung pergi dari toilet berpencar, Jio dan Mina tau apa yang akan Allisa lakukan, mencari Setya. Walau Allisa adalah gadis yang ramah dan lemah lembut, tapi saat gadis itu marah ga akan ada yang bisa menghentikan, kecuali Johnny dan Alana.

Setya...Setya... Setya

Nama itu terus berputar di kepala Allisa, siapa yang tidak kenal lelaki itu?

Seluruh kampus juga tau kalo Setya Pramata adalah lelaki bejat yang sudah memiliki kenakalan di luar batas, meski ia memiliki prestasi segudang karna basket, tidak menutupi semua kelakuan minus dari cowo itu.

brakkk

Pintu lapangan indoor basket terbuka, membuat mereka yang ada disana kaget.

"Widih kenapa nih, Allisa si Ratu kampus dateng kesini-"

bugh

Allisa menonjok wajah Setya

Membuat lelaki itu membungkuk terhuyung

"MAKSUD LU APA ANJING-"

bugh

Setya balas meninju Allisa

bugh

Belum selesai lelaki itu berbicara, Allisa kembali memutar badan nya dan menendang dada Setya dengan kaki nya, hingga lelaki itu tersungkur jatuh. Allisa duduk diatas perut Setya, menarik atas baju lelaki itu.

bugh

"JAUHIN ROSE"

bugh

"LU MERASA KEREN UDAH LECEHIN TEMEN GUE HAH? DASAR BANCI"

bugh

"GUE GA AKAN TAKUT ABISIN LU KALO LU MASIH BERANI SAMPERIN SEMUA TEMEN GUE! LU NGERTI GA TOLOL?"

uhuk uhuk

Setya terkapar tak berdaya

Semua orang yang berada disana kaget melihat apa yang sedang terjadi, bahkan ada yang sedang memvideo peristiwa tersebut. Ini adalah sisi Allisa yang gadis itu tak pernah keluar kan di kampus, membuat mereka semua terdiam.

"Udah Al cukup, dia bisa mati" kata Mina menarik Allisa mundur

"Kalo lu ngelak dengan semua yang udah gue bilang, gue ga akan takut buat sebar cctv yang gue dapet waktu lu ngikutin temen gue masuk toilet. Pastiin besok lu minta maaf sama temen gue, sampe berlutut kalo emang lu tau diri" kata nya dingin pada Setya, dan melirik teman-teman laki-laki itu sekilas

Allisa langsung pergi dari sana bersama Mina.

°♡°

Allisa baru saja keluar dari kamar Rose, menatap semua orang yang tinggal disana.

"Dia udah tenang, udah selesai beres-beres juga" jelas Allisa

Video Allisa tadi sudah di posting dalam akun kampus mereka, langsung trending membuat semua anak kampus sudah melihat nya, Termasuk semua penghuni Griya Rahayang, walau akun itu di private dan hanya anak kampus sana yang bisa mengakses akun itu.

Jeffrey melangkah ingin masuk, tapi tertahan oleh cekalan tangan Allisa.

"Loren lu aja yang masuk, tolong temenin Rose" kata Allisa membuat Loren langsung membuka pintu itu

"Lu masih emosi, jangan ketemu Rose dulu. Ikut gue" kata Allisa menarik Jeffrey turun menuju kolam renang dan duduk di kursi

"Ini semua salah gue, kalo aja Rose ga samperin ke club cuma karna bawa gue pulang dia ga bakal ketemu si brengsek itu, Gue gagal jaga adek gue sendiri" kata Jeffrey dengan nafas memburu sambil menatap kolam renang

Allisa hanya diam, mendengarkan Jeffrey.

"ARGGH" teriak jeffrey sambil menjambak diri nya sendiri

"Je" panggil Allisa sambil menangkupkan tangan nya pada wajah lelaki itu untuk menatap nya

"Tenang dulu"

Jeffrey menatap mata bulat gadis itu, dan langsung menarik Allisa ke pangkuan nya memeluk.

Allisa terdiam, dan membalas pelukan Jeffrey, mengelus lembut kepala lelaki itu di dada nya, hingga ia tenang dengan nafas yang perlahan teratur.

"Lisa makasiii" kata Jeffrey lembut

Griya Rahayang ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang