1.Trouble Love (pengusiran)

348 27 2
                                    


Ini cerita kedua gua ya gaes, kalo suka silahkan baca tapi, kalo nggak suka yang silahkan tinggalin lapak ini. Gua nggak mau ada yang ngehina ni cerita.

Sesuai dengan genre kesukaan gua yaitu pernikahan jadi ini cerita juga tentang pernikahan.

Om Swastiastu🕉
Assalammualaikum
Namo Buddhaya
Salam Kebajikan
Shalom


#SalamToleransi


Happy enjoy and happy reading🌹


Pulang dari kerja bukannya beristirahat, ia malah mendapatkan kenyataan bahwa dirinya di usir dari rumahnya sendiri.

Hutang yang ditinggalkan oleh alm sang ayah membuat rumah beserta tanahnya disita. Ia mencoba menerima kenyataan pahit yang baru saja ia alami.

Sambil bersimpuh di tanah ia mencoba meminta agar sang penagih hutang memberikan kesempatan lagi bagi dirinya.

Menyatukan kedua tangan dengan air mata yang membasahi seluruh pipinya, "Hiks...Pak tolo..hikss..jangan usir sa..ya. Saya nggak punya..hikss tempat tinggal lagi"

Sang penagih hutang sudah muak dengan perkataan sang gadis itu. Ucapan yang selalu dilontarkan ketika mereka menagih hutang kerumahnya, "Kami nggak peduli. Kamu berkali-kali meminta kesempatan tapi semua kesempatan itu kamu langgar semua. Sekarang kami sita rumah dan tanah ini dan kamu silahkan pergi!!"

Tidak ada lagi kesempatan lagi bagi dirinya untuk melunasi hutang alm sang ayah. Kini ia harus merelakan rumahnya disita. Tempat yang penuh dengan kenangan indah 10 tahun dengan sang bunda dan 19 tahun bersama sang ayah kini harus ia relakan pergi.

"Maafin aku Yah, Bun. Aku nggak bisa pertahanin rumah kita. Semuanya udah hancur" Alea berdiri. Ia memegang tas besarnya beserta menyeret koper. Hanya pakaian yang ia bawa. Entah kemana ia harus pergi.

Sebelum pergi, Alea melihat lekat rumahnya mencoba untuk mengikhlaskannya walau begitu berat.

Rumah ini dan kenangan itu nggak bisa dipisahin. Tapi aku harus ikhlas.

Dengan langkah gontai serta pikiran yang kacau, ia berjalan menyusuri jalanan. Mulai dari jalanan sepi hingga jalanan ramai. Entahlah dia juga tidak tau kemana dirinya harus tinggal sekarang. Terpaksa ia juga harus keluar dari kerjanya.

Panas terik mataharilah yang menemani setiap lamgkahnya sekarang hingga rasa haus mulai menderanya.

"Panas banget. Haus lagi" monolog Alea dengan tangan kanan menyeka keringat yang mengucur di wajahnya.

Tiba-tiba ada seorang perempuan yang menghampirinya. Alea memandang perempuan itu dengan tatapan bingung.

Pakaian yang begitu ketat, dress hanya sepaha saja serta make up full yang menghiasi seluruh wajahnya.

"Eh dek mau kemana?" Tanya perempuan atau tante itu dengan sok akrab. "Emmm" Alea hanya berguman dan bingung harus menjawab apa.

Tante itu sepertinya mengetahui jika Alea sedang mencari tempat tinggal bisa dilihat dari barang bawaan Alea. Menatap Alea dari bawah hingga atas, tante itu merasa Alea cocok untuk bekerja di tempatnya.

Trouble LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang