Hari ini adalah puncak dimana jisoo membuktikan keseriusan nya.
Iya, jisoo akan menikahi Jennie.
Acara pernikahan jensoo berlangsung megah di sebuah gedung ternama. Banyak keluarga, sahabat serta orang penting yang datang ke acara pernikahan jensoo.
Seulgi dan Wendy sibuk menyapa para tamu yang mulai berdatangan, sedangkan Joy dan Irene sedang berada di ruang mempelai wanita menemani jennie yang baru saja selesai dirias.
Sejak tadi Jisoo belum menampakkan batang hidungnya dihadapan para tamu karena saat ini dia benar-benar gugup.Jisoo POV
Sial.. sepertinya aku telah melupakan tujuan utamaku. Jennie sudah membuatku lemah, yeoja cantik itu sangat tulus mencintaiku, Jennie jauh berbeda dengan wanita itu. Perempuan sebaik Jennie tidak pantas untuk dijadikan korban pelampiasan. Aku sangat mencintainya, aku tidak sabar menjadikannya istriku seutuhnya dan memiliki anak lalu membesarkannya bersama
"Kakimu gemetar Hyung" lisa tertawa sambil membenarkan dasi kupu-kupuku. Sudah 7 kali aku berlatih mengucapkan janji suci dan masih saja rasa gugup itu belum hilang."Diamlah kau anak ayam! Aku sudah berusaha untuk tenang!" Sungguh aku benar-benar gugup."Lis apakah aku akan menjadi suami yang baik? Aku takut kehilangan wanitaku lagi. Jujur saja trauma dan rasa bersalah itu masih ada dalam diriku Lis" lirihku sambil memandang adikku, terlihat Lisa duduk sambil menghela nafas pelan
"Aku yakin hyung, Jennie noona akan menyembuhkan traumamu itu. Aku mohon jangan seperti ini lagi! Sojoo noona tidak akan menyukainya, ayolah. masa depanmu sudah di depan mata" ucapan Lisa berhasil menenangkan pikiran ku, aku tidak boleh terus seperti ini, Jennie adalah masa depanku, tidak ada seorangpun yang bisa mengambilnya dariku.
Jisoo POV end
Irene dan Joy tak hentinya menatap Jennie yang telah selesai dirias, Jennie benar-benar cantik dengan gaun pengantinya.
"Mommy, eomma berhenti menatapku seperti itu! Aku malu" seru Jennie, Ia tidak kalah gugupnya dengan Jisoo
"Kau tidak perlu gugup nak, appa nanti akan menemanimu berjalan menuju altar" sahut Joy sambil memberikan senyuman hangatnya ke sang anak.
"Aku memang tidak salah menjodohkanmu dengan Jisoo, kalian memang pasangan serasi. Aku jadi tidak sabar untuk memiliki cucu" Irene terkekeh
"Eomma bisakah panggilkan chaeyoung ke sini? Aku ingin bicara berdua dengannya" pinta jennie. Tak lama kemudian chaeyoung datang lalu mendudukkan pantatnya di sofa
"Ada apa memanggilku unnie?" tanya chaeyoung to the point.
"Akhir-akhir ini aku jarang melihatmu, bahkan kau selalu pulang larut malam. Kemana saja kau?" tanya Jennie
"Sejak kapan kau menjadi peduli seperti ini unnie? Tentu saja aku sibuk dengan para lelaki itu, aku butuh pelampiasan! Asal kau tau unnie, aku ini memang player tapi aku tidak pernah memberikan tubuhku kepada para lelaki itu" Chaeyoung menatap Jennie sinis. Tatapan Jennie benar benar mengintimidasi Chaeyoung tentu Chaeyoung tidak terima di tuduh yang tidak tidak sebelum itu terjadi Chaeyoung menjelaskan toh memang benar dia tidak seperti itu
"Hentikan semua ini Chaeng! apa kau tidak kasihan dengan para lelaki itu? Setidaknya pikirkan juga nama baik keluarga kita! Aku bingung dengan sikapmu Chaeng. Dan iya, kau selalu saja terlihat murung saat aku berbicara soal pernikahanku, kau selalu mengalihkan topik jika aku membicarakan Jisoo oppa. Sepertinya ada yang kau sembunyikan chaeng" sahut Jennie menatap curiga Chaeyoung.
"Itu bukan urusanmu! Kenapa kau sangat suka ikut campur dalam urusanku unnie?" Chaeyoung langsung berlalu meninggalkan Jennie setelah mengatakan itu. Jennie terdiam setelah kepergian Chaeng, meskipun Chaeng adalah wanita brengsek, tetapi Jennie sangat menyayangi adiknya itu. Pikirannya terus berkecamuk mencari cara untuk membuat Chaeng berubah serta memperbaiki hubungannya dengan sang adik
"kenapa kau tidak pernah berubah chaeng" batin Jennie.
Puncak acara pun tiba, Jisoo telah berdiri di altar menunggu Jennie. Tak lama kemudian Jennie yang ditemani sang appa berjalan dengan anggun menuju altar. Hening.. semua orang tidak mengalihkan pandangan mereka terdahap Jennie, penampilan Jennie sudah membuat para tamu undangan speechless karena benar-benar cantik. Seluruh keluarga inti kedua mempelai duduk di barisan paling depan dengan posisi seulgi-irene-joy-wendy, sedangkan lisa dan chaeyoung duduk bersebelahan. Janji pernikahan telah diucapkan, sang pastor mempersilakan kepada kedua pengantin untuk berciuman
"Jangan gugup, lihat saja aku Jennie Kim" dengan gantle Jisoo meraih wajah Jennie yang sedari tadi menunduk untuk menatapnya. Perlahan bibir mereka pun bersentuhan, Jisoo sedikit melumat bibir Jennie yang kemudian dibalas lembut oleh Jennie
"Saranghae Jennie Kim" ucap Jisoo lalu mengecup kening istrinya
"Nado saranghae oppa" Jennie menunjukkan senyum gummy smilenya.
Semua orang yang melihat adegan pasangan baru itu sontak bersorak, namun tidak dengan Chaeyoung, sedari tadi ia hanya memperlihatkan wajah datarnya saja. Lisa yang duduk di sampingnya menyadari hal tersebut lalu bertanya
"Chaeng... apa kau baik-baik saja? Apa ada sesuatu yang buruk?" tanya Lisa khawatir melihat perubahan raut wajah chaeng
Chaeyoung menggeleng pelan kemudian menggenggam salah satu tangan Lisa
"Tidak ada yang salah Lis aku baik baik saja" ucap chaeng dengan senyum manis nya membuat Lisa mengangguk faham
"Lihat sepertinya Jennie noona akan melempar bunga pernikahannya, ayo tangkap Chaeng" Chaeng melihat ke arah pandang Lisa, terlihat Jennie akan bersiap melemparkan bunga pernikahannya yang akan ditangkap oleh beberapa temannya. Lisa langsung menarik lengan Chaeyoung untuk ikut bergabung menangkap bunga pernikahan Jennie. Entah bagaimana.. Chaeng lah yang berhasil menangkap bunga itu, ia tersenyum tipis sambil memandang sendu Jisoo yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Jennie lalu beranjak memeluk adiknya, ia senang karena Chaeyoung lah yang menangkap bunga pernikahannya.
"Tak lama lagi kau akan segera menemukan jodohmu Chaeng" ucap Jennie dengan memeluk Chaeyoung yang terdiam tak membalas pelukannya.
Acara pun berlanjut dengan para pasangan yang saling berdansa, Lisa yang melihat Chayoung duduk sendiri kemudian menawarinya untuk berdansa bersama.
"Apa kau mau berdansa denganku?" Lisa mengulurkan tangannya ke Chaeyoung.
"Tentu saja" Chaeng membalas uluran tangan Lisa. Mereka kemudian berdansa berdampingan dengan pasangan jensoo. Sesekali Chaeyoung mencuri pandang ke arah Jisoo yang terlihat sangat bahagia dengan Jennie
"Sebenci itukah kau kepadaku? Sepertinya kau sangat mencintai unnieku, apa aku masih mendapatkan kesempatan Ji? Aku memang bodoh, tolong maafkan aku jebal karena aku masih mencintaimu ji" batin chaeng
Melihat pasangan jensoo yang dengan gembira nya berdansa, membuat hati chaeng merasakan sakit yang luar biasa. Sungguh chaeng belum bisa terima jika mantan nya menikah dengan unnie nya sendiri. Bahkan dengan sengaja jisoo melingkarkan tangan Jennie ke lehernya sedangkan tangan Jisoo memeluk erat perut Jennie. Membuat mata chaeng memerah, ingin rasanya chaeng menangis dan berteriak sekencang-kencangnya bahwa chaeng masih mencintai jisoo, yang sekarang notabe nya sudah menjadi suami dari unnie nya sendiri.
Cerita by Putrllllll and me
hope u enjoy guys!!