dinner

795 93 16
                                    

"Belum selesai humm??" tanya jisoo sambil memeluk pinggang jennie yang sibuk berias tanpa menyadari kedatangan suaminya.

"Sedikit lagi oppa.. " ucap jennie sedikit terkejut karena ada dua pasang tangan melingkar di perut nya. Jisoo mengangguk lalu beralih mengelus perut jennie

"Baby kim jangan merepotkan mommy ne" ucap jisoo lalu mengecup perut jennie

"Tidak dong dad baby kim kan anak pintar.." balas jennie sambil menirukan suara anak kecil, jisoo mengecup kembali perut jennie lalu beranjak memeluk istrinya

"Kita akan terlambat hubby" rengek jennie manja

"Sebentar.. aku masih ingin memelukmu" jisoo mengendus leher jennie sembari memberi kecupan di sana. wangi jennie sangatlah candu bagi jisoo, ingin rasanya ia membatalkan saja dinner hari ini dan memilih mengahbiskan waktu di rumah bersama sang istri.

"Stop ji.. jangan beri tanda, bagaimana nanti mereka curiga" rengek jennie, jisoo hanya terkekeh

"ji.. aku takut.. bagaimana jika nanti rose tidak menyukai berita kehamilanku?" jennie jadi teringat kalau hari ini ia dan jisoo akan makan malam bersama keluarga mereka, itu artinya rose juga akan ikut bergabung.

"Kamu tidak usah khawatir sayang, aku pastikan dia sudah melupakan semua masa lalunya, lagi pula dia sudah bertunangan dengan Lisa" jisoo paham akan ketakutan istrinya mengingat rose adalah bagian dari masa lalunya.

"Aku sangat mencintaimu sayang dan tentunya aku mencintai baby kim juga, kamu sudah membantuku melupakan semua masa laluku. Jadi tidak mungkin kalau aku berpaling dan meninggalkan mu apalagi sekarang kamu mengandung anak ku buah cinta kita sayang. Aku mohon jangan menyerah percaya dengan ku hmm jangan tinggalin aku sayang aku mohon aku sungguh sungguh mencintaimu" jisoo mengeratkan pelukannya, sesungguhnya dia juga takut jika jennie menyerah darinya dan memutuskan untuk meninggalkannya.

"Memangnya aku akan kemana oppa? Aku akan selalu bersamamu. Apapun yang terjadi tidak akan ada yang bisa memisahkan kita karena hati kita sudah saling bertaut, kau dan aku sama-sama saling memiliki ruang di hati kita. Kajja, kita akan terlambat" jennie

Keduanya merasa lega, karena kepercayaan yang sudah dibangun sejak pernikahan tidak terkikis sedikit pun. Walaupun terikat dengan perjodohan, hal tersebut membuat jisoo dan jennie semakin saling mencintai ditambah dengan hadirnya baby kim membuat kebahagiaan mereka bertambah berkali lipat.

Setelah kehamilan selama 2 minggu, jisoo dan jennie memutuskan untuk memberi kabar kehamilan jennie kepada keluarga mereka malam ini. Mereka sudah bersiap menuju restoran mewah untuk melakukan dinner bersama. Jisoo sengaja menyewa ruang privat untuk menjaga privasi keluarganya. Saat ini keluarga Kim dan Park telah berkumpul untuk dinner. Jisoo dan jennie sampai lebih dulu yang kemudian disusul oleh kedua orang tuanya beserta mertuanya sedangkan Lisa dan Rose datang bersamaan.

"Kalian sangat serasi" komentar irene. Mereka kemudian duduk berhadapan dengan jisoo dan jennie. tak lama kemudian pelayan pun datang untuk menyajikan makanan yang dipesan. Mereka menikmati pesanannya sembari mengobrol ringan dan berbincang mengenai bisnis keluarga.

"Dad sepertinya aku harus menunda proyekku di LA" Seulgi menatap Jisoo heran setelah mendengarkan perkataan putranya itu

"Mengapa begitu nak? Bukankah itu salah satu proyek impianmu?" tanya seulgi heran

"Tidak dad proyek yang di hongkong saja sudah membuat aku dan lisa cukup kewalahan, tidak mungkin aku pergi ke LA meninggalkan semua pekerjaanku kepada lisa begitu saja, aku tidak ingin membebani adikku" jawab jisoo yang diangguki lisa

"Hyung benar dad, dia terlalu kejam jika memberikan semua tanggung jawab perusahaan kepadaku" tukas lisa pura-pura cemberut

"Aishh kau ini suka sekali mendramatisasi keadaan, jujur saja kau tidak ingin waktu luang mu dengan rose tersita bukan?" ucap irene yang membuat para orang tua terkekeh, lisa hanya tersenyum bodoh mendengar perkataan sang mommy sedangkan pipi rose sudah mulai memerah. Jisoo yang mengerti keadaan adikknya pun berusaha menyelamatkan bocah cengengesan itu

"Mungkin tebakanmu ada benarnya mom tapi sedikit, kami berdua punya kabar baik hari ini" jisoo pun memberi kode kepada adiknya

"Kau saja yang bilang hyung" pinta lisa yang sebenarnya sudah mengetahui kabar baik tersebut

"Huft..baiklah, pertama aku tidak ingin mengganggu lisa dengan proyekku di LA karena dia akan merintis perusahaannya sendiri di Bangkok" para orang tua mengangguk paham lalu menatap lisa bangga

"Kau memang hebat seperti hyung mu nak.."tuan park merangkul calon menantunya dengan bangga, rose yang melihat hal itu hanya terdiam, rose memang sudah terbiasa melihat reaksi bangga orang tuanya kepada orang lain dan juga Jennie, namun dia belum pernah merasakan rasa bangga orang tuanya kepada dirinya

"Dan yang kedua, aku mungkin menunda proyekku di LA tapi aku akan memulainya ketika baby kim sudah lahir, aku ingin fokus menjaga Jennie karena dia sedang hamil" jelas jisoo

"Omo! Apakah itu benar nak??" tanya irene excited

"Iya mom, kandunganku sudah 2 minggu" jawab jennie sambil mengelus perut nya

Mereka kemudian mengucapkan selamat kepada pasangan jensoo atas kehamilan jennie

"Lihat hyung sebentar lagi kita akan menjadi kakek, bukankah itu keren?" seru wendy yang kemudian disetujui besannya

"Kau benar park, aku tidak menduga akan menjadi kakek secepat ini" sahut seulgi

Dinner tersebut berlangsung cukup lama, dibarengi dengan obrolan kedua keluarga itu. Lisa dan rose memutuskan untuk pergi lebih dulu dengan alasan urusan mendadak dari agensi rose.

Lisa masih menggandeng tangan rose menuju area parkir restoran, dia sadar sejak jisoo memberitahu kehamilan jennie, mood rose semakin memburuk. Lisa juga tahu kalau rose sama sekali tidak berniat untuk ikut dinner, namun lisa tetap berusaha memberikan ketenangan kepada tunangannya itu.

"Apa kau ingin singgah ke tempat lain?" tanya lisa ketika mereka sudah di mobil.

"Tidak aku ingin pulang" jawab rose singkat. Mereka pun menuju apartement rose, di dalam mobil mereka hanya terdiam larut dengan pikiran masing-masing, situasi yang membuat mereka tidak ingin memulai suatu obrolan. Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di apartement rose.

"Apa kau tidak ingin pulang?" tanya rose melihat lisa mengikutinya masuk ke apartement

"Kau mengusirku?" jawab lisa.

Rose menghela nafas pelan, berusaha menetralkan emosinya

"Ani.. masuklah jika ingin mampir" singkat rose lagi.

Lisa mendudukan dirinya di sofa ruang tengah sambil menyalakan televisi rose. Rose yang sudah mengganti bajunya kemudian datang membawa camilan lalu duduk di samping lisa.

"Rose aku ingin mengatakan sesuatu" ucapan lisa berhasil menarik atensi rose

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya rose

"Aku ingin memajukan tanggal pernikahan kita" ucap lisa mantap

Rose terdiam sesaat, ditatapnya sendu pria yang menjadi tunangannya itu seakan mangisyaratkan kalau dia sebenarnya belum siap. Lisa memegang bahu rose lalu mengatakan

"Rose sebenarnya aku sudah mengetahui semua masa lalumu dengan jisoo hyung. Seberapa besar usahamu menyembunyikan kesedihamu, tapi tatapanmu tidak bisa membohongiku, rose. Aku tau kau belum bisa menerima semua ini, maafkan aku jika aku terlalu egois memaksakan perasaanku, tapi aku akan berusaha membuatmu menerimaku seutuhnya" ucap lisa mantap, rose sempat terkejut mengetahui pengakuan lisa, dia tidak bisa mengatakan apapun. Rose hanya menundukan kepalanya lalu mulai menangis, dia belum siap jika hatinya ditempati oleh orang lain karena belum bisa move on dari jisoo.

"Maafkan aku" rose hanya bisa mengatakan itu di sela-sela tangisannya. Lisa langsung mendekap rose yang tangisannya semakin pecah, lisa mengelus punggung tunangannya yang menangis sambil menggumamkan kata tenang. Memang sulit bagi rose untuk merelakan jisoo, di saat dia ingin memperpaiki hubungannya dengan jisoo, namun keadaan tidak seperti yang ia harapkan, dia malah terjebak dalam hubungan sebatas adik dan kakak ipar.










































Next??

Surrogate Wife (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang