📞
"Saya masih sering melihat nona chaeyoung bersama dengan pria lain di club tuan" ucap salah satu orang kepercayaan lisa yang sedang menelponnya.
Lisa menatap foto chaeyoung yang terlihat mesra dengan seorang pria, lisa sengaja menyuruh bawahannya untuk menguntit chaeyoung untuk memastikan apakah chaeyoung masih senang mengencani pria lain. Ternyata masih tetap sama, walaupun mereka sudah bertunanngan dan menjalin hubungan selama beberapa bulan, hal itu sama sekali tidak membuat chaeyoung berubah.
Chaeyoung masih tetap menjadi seorang player yang bergonta-ganti teman kencan hanya untuk melampiaskan rasa cemburunya. Lisa tidak bisa menahan emosinya, ia membanting botol soju hingga pecahannya berserakan
"Arghh.. kurang apa aku chaeng??!! Apa perasaan tulusku tidak ada gunanya bagimu??! Apa lagi yang harus kulakukan agar kau bisa menerimaku??" rancau lisa yang mabuk sambil meninju tembok kamarnya.
Dia saat ini meluapkan emosinya di apartemen pribadinya, keadaan lisa sudah sangat kacau. Apartemennya berantakan dan banyak botol soju yang tergeletak dimana-mana. Lisa sudah sangat lelah menghadapi sifat player Chaeyoung ditambah wanita itu masih belum move on dari mantan nya Jisoo. Namun Lisa dengan bodohnya masih mengharapkan Chaeyoung.
skip
"Apa kau sudah siap?" tanya lisa
"Ya" jawab chaeng seadanya sambil menatap lisa yang tiba-tiba menggenggam tangannya, lalu menuntunnya mamasuki mobil lambo milik nya
"Ayo kita berangkat" ucap lisa sambil menggenggam erat tangan wanita yang ia cintai.
Setelah beberapa hari menenangkan diri, sore ini lisa berencana mengajak chaeng pergi berkencan. Lisa masih belum menyerah untuk meluluhkan hati tunangannya. Lisa yakin bahwa chaeng adalah gadis yang baik, chaeng hanya perlu waktu untuk melupakan mantan nya apalagi sekarang mantan nya sudah menikah dengan kakak nya yang notabe nya chaeng adalah adik ipar nya jisoo.
"Kita akan kemana?" tanya chaeng memecah keheningan. Lisa menatap kekasih nya kemudian tersenyum
"Lihat saja nanti, kau pasti akan menyukainya" ucap lisa yakin sambil tersenyum ke arah chaeng.
Setelah itu lisa melajukan mobil nya ke arah tujuan beberapa lama perjalanan, mereka akhirnya sampai di padang rumput indah pada suatu perbukitan. Lisa membukakan pintu untuk chaeng lalu lisa mengulurkan tangannya ke arah chaeng dan chaeng pun menerima uluran tangan tunangannya
"Indah sekali.. bagaimana kau mengetahui tempat seperti ini??" tanya chaeng terkesima
"Aku tak sengaja menemukan tempat ini ketika mengadakan trip bersama teman-temanku, kau menyukainya?" tanya lisa sambil memperhatikan gerak-gerik tunangan nya saat itu chaeng mengangguk dengan semangat.
"Aku terbiasa menenangkan diri di tempat ini, tempat ini juga sangat cocok untuk piknik" ucap lisa sambil tak henti henti menatap pemandangan indah di depan mata nya yang begitu sayang untuk di lewatkan sedetik pun.
Mereka kemudian mengadakan piknik di tempat itu. Bukit itu dihiasi dengan padang rumput yang luas, mereka juga dapat melihat pemandangan kota dari atas sana. Hembusan angin di sore itu membuat rambut blonde chaeng agak berantakan, lisa pun berinisiatif untuk merapikan anak rambut kekasihnya. Topangan lengan chaeng yang tidak stabil, akhirnya membuat mereka terjatuh dengan badan lisa yang menindih tubuh chaeng. Posisi mereka yang terlihat intim membuat chaeng semakin gugup, sebenarnya lisa tak kalah tampan dari jisoo. Namun sayang hati chaeng sudah terlanjur condong kepada jisoo. Lisa kemudian mencoba mendekatkan bibirnya ke bibir ranum chaeng, namun dengan cepat chaeng memalingkan wajahnya lalu beranjak duduk memegang bahu lisa.
"I-I'm sorry.. aku belum siap lis" tolak chaeng halus dan ia tidak berani menatap mata lisa yang terdapat kekecewaan disana dirinya memang belum siap menerima lisa sepenuhnya.
"Tidak apa... aku akan menunggumu hingga kamu siap. But, can i hug you?" pinta lisa lembut, chaeng menggangguk lalu lisa memeluknya.
Setelah itu lisa mengelus sayang kepala tunangan nya"Aku mencintaimu chaeng, aku akan selalu menunggumu, bahkan jika kamu tidak menerimaku aku akan tetap mencintaimu" ucap lisa tulus di pelukan nya membuat chaeng seketika terdiam mendengarkan perkataan lisa tunangannya, lidahnya kelu untuk menjawab pengakuan lisa.
"Maafkan aku...sepertinya rasa cintaku kepada hyungmu masih tersisa... aku masih mencintai jisoo oppa" batin chaeng
Lisa membawa kepala chaeng untuk menyandar di bahunya, sedangkan chaeng hanya menurut apa yang dilakukan oleh lisa
"Lihatlah sebentar lagi matahari akan terbenam, kamu harus melihatnya.. ini sangat indah. Setiap matahari terbenam adalah kesempatan untuk mengatur ulang, jadi kamu tidak perlu khawatir akan masa lalu mu, itu semua akan tergantikan dengan kesempatan baru" ucap lisa membuat chaeng tersentuh, ucapan lisa seakan mengetahui bagaimana keadaannya selama ini, walaupun dia tidak pernah menceritakan masa lalunya kepada tunangan nya itu
"Terimakasih lisa.. Kamu yang terbaik maafkan aku yang belum bisa membalas semua kebaikan mu" lirih chaeng.
"Ssshh... Tidak apa semuanya akan baik-baik saja" balas lisa lalu lisa pun semakin mengeratkan pelukan nya kepada chaeng, dia memang mengetahui masa lalu chaeng termasuk juga bersama jisoo. Namun lisa memilih untuk merahasiakan nya pikir lisa itu hanya masa lalu nya chaeng semua orang pasti memiliki masa lalu namun seindah apapun masa lalu tapi tetaplah masa lalu dan kini ia lah masa depan untuk bagi chaeng. Lisa berjanji akan selalu membahagiakan dan selalu akan mencintai chaeng apapun keadaan nya.
Piknik mereka pun diakhiri dengan memandangi matahari terbenam dari bukit tersebut sore itu sambil berpelukan mesra layaknya pasangan yang dimabuk cinta.
Di lain sisi
📞
"Lakukan pekerjaanmu hari ini! Aku ingin mengetahui bagaimana wanita itu hancur" perintah seseorang melalui telepon
"Baik tuan... Akan saya lakukan semua perintah tuan"
Tut
Skip
"Apa kamu mau ke bioskop? aku sudah membeli dua tiket" tanya lisa menawarkan
"Hmm... baiklah lagipula malam ini jadwalku kosong" sahut chaeng menyetujui tawaran lisa
Lisa sangat senang karena chaeng menerima ajakannnya ke bioskop, dia berharap perjuangannya membuahkan hasil dan chaeng akan menjadi miliknya. Beberapa saat kemudian notifikasi chat dari handphone chaeng berbunyi, ia segera mengecek benda pipih tersebut.
Tring!
Unknown
nona park bisakah kita bertemu di bar xxx, ada hal penting yang ingin kubicarakanTentu saja.. tunggu sebentar, aku masih dalam perjalanan
"Uhmm maafkan aku... sepertinya hyeri akan datang ke apartemenku, bisakah kau mengantarku pulang??" pinta chaeng berbohong, dia tidak ingin lisa mengetahui kalau chenle ingin mengajaknya hangout di bar. Chaeng sadar kalau dia ini memang salah. Rasa cemburu, putus asa, dan masa lalu membuat dirinya menjadi seperti ini. Namun dia bukanlah seorang jalang yang dengan mudah memberikan tubuhnya ke banyak pria hidung belang.
"Hmm okay.. kita bisa menonton lain kali" sahut lisa yang mencoba menyembunyikan kekecewaannya. Mobil lisa pun sampai, setelah itu mereka berpamitan. Chaeng memastikan kalau mobil tunangannya benar-benar pergi dari kawasan apartemennya, dirasa sudah aman, dia pun melajukan mobilnya menuju bar yang ditunjukkan oleh chenle.
"Apakah kau sudah lama menungguku??" tanya chaeng dengan senyuman manisnya
"Aku tidak pernah bosan menunggumu nona park" seringai pria itu
Next??