김독자 : Mortal Ramifications

1.3K 121 20
                                    

Selalu ada kegilaan dimatanya, tapi cinta untuk Kim Dokja.

Top – Kim Namwoon
Bot – Kim Dokja

This works is my belongings, don't copy in another platform if u have attiude.

Sincerely,

Nathan

Kim Dokja duduk dalam perjalanan pulang dari Minosoft. Memeluk barang bawaannya dan menggenggam erat ponselnya. Matanya menatap tanpa berkedip ke arah layar ponsel yang sesekali jarinya gulirkan. Itu masih sama, WOS.

Kereta bawah tanah selalu menjadi hal yang buruk dalam kehidupannya. Jika dia melihat seseorang dilecehkan, ia akan menutup mata untuk itu. Ia tidak memiliki moral bagus untuk membantu, ini tidak seperti saat ia remaja ada orang memberikan amal agar dirinya tetap hidup sejahtera.

"Lama-lama anda bisa masuk ke dalam ponsel–"

"–Kim Dokja-ssi?" Suara wanita yang terdengar ragu menyapa gendang telinganya, Kim Dokja mengubah fokus mata dari ponsel ke arah wanita tersebut.

Ah, itu (mantan) rekan kerjanya di Minosoft. Namanya Yoo Sangah, wanita menarik dengan senyum halus dan segudang prestasi, salah satunya mendapatkan kontrak posisi kerja yang secara tidak langsung Kim Dokja akan ambil.

"Yoo Sangah-ssi? Anda naik kereta bawah tanah?" Kim Dokja membenarkan posisi duduknya, sedikit bergeser agar memberikan ruang kecil untuk Yoo Sangah duduki.

Yoo Sangah tersenyum, bergumam terimakasih sebagai apresiasi kepada Kim Dokja. "Ya, saya mendapati ada yang merusak sepeda saya." Ucapnya membenarkan, lalu berikan senyum masam kepada laki-laki yang menaikkan alis.

Kim Dokja tidak memiliki apapun untuk dilemparkan dari mulutnya untuk melanjutkan percakapan. Ia hanya kembali fokus kepada ponselnya, menggulir teks demi teks dari pembaruan terbaru penulis favoritnya.

Saat jarinya tidak bisa menggulir halaman dan memberikan notifikasi tentang itu halaman terakhir, dirinya melamun. Kim Dokja melamun memikirkan hari esok. Tentang flat ia sewa yang belum terbayarkan, konsumsi atau bahkan kebutuhan kecil lainnya.

"Anda membaca novel, Dokja-ssi?" Yoo Sangah bertanya, tidak sengaja mengintip saat Kim Dokja melamun. Laki-laki yang ditanya pun mengerjapkan matanya, sebuah usaha untuk mengembalikan kesadarannya untuk membumi.

"Ah, iya. Hanya beberapa web-novel fantasi." Ujarnya menjawab. Lalu, wanita itu terdiam kembali, seakan membaca suasana diantara mereka.

Memang ya, Yoo Sangah jika berada dalam novel akan menjadi pahlawan.

Kim Dokja mengerjap saat notifikasi ponselnya mengambang, tampilkan pesan singkat.

'Terimakasih'

Itu, dari tls123. Penulis WOS, apa ia tidak salah baca?

Saat jarinya ingin mengetik, sebuah brosur dikirim melewat pesan oleh penulis tersebut. Itu seperti mencari sukarelawan.

'Pergilah ke tempat itu. Itu akan membantumu'

All Hail Dokja Kim - 김독자Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang