07. Bitter Me

497 118 13
                                    

"Saya sudah kabari orangtua kamu yang ada di bandung. Mereka akan segera datang"

Jennie melongo, tatapannya terarah pada Chanyeol yang barusan mengabarkan hal demikian.

"kenapa kasih tau papa sama mama?"

Chanyeol tersenyum tipis, "kamu kan anaknya, di KTP juga kamu masih terdaftar di kartu keluarga. Jika sesuatu terjadi dengan kamu, maka orangtua kamu masih bertanggungjawab penuh atas kamu"

Jennie menutup wajahnya menggunakan kedua tangan, bisa gawat kalau sampai papa dan mama datang kesini. Mereka pasti akan sangat kecewa kepada Jennie yang tidak bisa menjaga dirinya. Apalagi Papa dan Mama juga sibuk kerja, belum lagi sekarang di rumah ada kak Irene dan anaknya.

"tapi... kalau boleh, ga perlu sampai papa mama datang"

"tidak bisa begitu Jen, kamu nyaris jadi korban pelecehan seksual."

"mereka pasti malu!" bantah Jennie dengan gugup seraya menjambak asal rambut panjangnya yang kusut, Chanyeol menatap gadis dihadapannya itu dengan penuh tanya. Manusia macam apa yang tidak mau ditemui oleh kedua orangtuanya saat tertimpa masalah sebesar ini.

"tidak akan, saya akan jamin itu. Mereka pasti sangat mengkhawatirkan kamu, dan... saya rasa kamu juga sementara waktu harus pulang ke rumah dan memulihkan kondisi psikis kamu yang mungkin saja mengalami trauma"

Jennie terdiam, lama kelamaan dia tak bisa lagi menahan tangis yang sudah menggenang di pelupuk mata. Jennie kembali terisak lembut sembari memeluk kedua lututnya yang sudah gemetaran.

Renjun yang mendengar sedikit obrolan antara Jennie dan Papa nya pun keluar dari dalam kamar, bocah itu menghampiri Jennie dan duduk disampingnya.

"Papa... kenapa sih selalu aja bikin olang lain nangis" omel Renjun pada Chanyeol.

Chanyeol tertawa kecil mendengarnya, "Shhh... Renjun, Papa lagi kerja"

"hum! Apa-apaan. Masa kelja nya di lumah. Papa biasanya kelja dijalan.. atau di kantol"

"kan sekarang tante Jennie pasiennya papa"

Renjun mengerutkan dahinya, "Papa emangnya doktel?"

Jennie menghentikan tangisnya dan ikut tertawa mendengar obrolan Renjun yang terus membantah Papanya.

Jennie menghapus airmatanya dan menatap Renjun untuk menjelaskan keadaannya yang sedang membagongkan ini.

"Renjun, tante Jennie mau pulang lagi ke bandung. Jadi, tante sedih karena bakal pisah sama Renjun lagi"

"looh... kenapa begitu? Tante diem disini aja, njun gaada temen" protes Renjun tak tega.

Jennie menggelengkan kepalanya, "Tante dicariin papa sama mama nya tante... jadi, tante harus pulang"

Renjun menatap Jennie nanar, "tante udah ga dibuang?"

Jennie miris sekali rasanya, tapi ia bukan dibuang seperti yang Renjun maksud, melainkan ia membuang dirinya sendiri pada situasi seperti ini. jennie merasakan bahwa hidup seorang diri itu sangat tidak aman bagi seorang perempuan, apalagi tanpa izin dari Papa dan Mama yang selama ini membesarkannya.

"Renjun... kok ngomong seperti itu? Yuk kita ke mesjid, Renjun kan bentar lagi ngaji"

Chanyeol yang tak enak dengan kepolosan putranya pun segera menarik Renjun dari Jennie, agar dia tidak menyakiti perasaan Jennie dengan ucapannya. Jennie tersenyum pada Chanyeol, bukan untuk mengucapkan terimakasih melainkan ia hanya ingin memberikan senyum itu pada Papa nya Renjun.

.

.

.

Mama tiba di jakarta bersama Papa menuju sebuah rumah yang alamatnya diberikan oleh seorang polisi. Karena perjalanan lancar tanpa terjebak macet, hanya membutuhkan waktu dua jam saja dari bandung menuju jakarta.

McD= Mengejar Cinta Duda!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang