A Thorn (2)

311 49 6
                                    

Happy reading!!
.
.
.

Aku menahan nafasku saat kak ijekiel melewati semak tempatku bersembunyi.

Ya, sekarang aku sedang bersembunyi dari kak ijek. Aku masih canggung bertemu dengannya,apalagi mengingat kelakuan bodohku tadi malam.

#BRUKK!!

Aku tersentak, terdengar seperti ada yg jatuh dari sana. Aku segera mengintip, khawatir kalau kak ijekiel yang jatuh.

Tunggu sebentar...

Bukankah itu putri?! Apa yg dia lakukan disini? Bagaimana cara dia bisa masuk sampai kesini tanpa membuat heboh kediaman duke?

"Rupanya anda kesini lagi, nona malaikat..."

Aku hampir tersedak ludahku sendiri. Mendengar kak ijekiel berkata seperti itu rasanya sedikit...menggelikan.

"Eh...ehm...aku...itu..." Putri terlihat gugup berada di depan kak ijekiel, apa dia menyukainya?

Sebelum aku bisa mendengar pembicaraan mereka aku tertarik ke belakang, dan dan dalam sekejap aku berada ditepi danau yang dikelilingi hutan.

"Sebaiknya kau tidak mengatakan apa yang kau lihat tadi kepada siapapun chimera."

Aku merasa tengkukku merinding mendengar suara bariton yang jelas sekali kuingat siapa pemiliknya.

Aku menoleh kebelakang dan mendapati lucas sedang menatapku dengan pandangan meremehkannya.

"Anda...siapa?" Tanyaku berpura-pura tak mengenalnya.

Lucas hanya diam tak menanggapi pertanyaanku, aku menundukkan pandanganku karena merasa gugup dengan tatapannya.

"Miauw..." Aku tersentak kaget saat mendengar suara kucing, dan lebih kaget lagi saat seekor kucing dengan bulu yang sangat putih datang menghampiriku dan duduk di pangkuanku.

Aku mengelus kepala kucing tersebut dan dia menjilat tanganku, aku tertawa pelan karena geli. Suasana yang tegang yang mencekikku tadi seketika hilang.

Lucas duduk dibawah pohon, terdiam melihatku bermain dengan kucing putih itu.

Yah biarkan saja...aku juga tidak peduli dengannya...

#Author Pov

Lucas menatap Zenith yang saat ini sedang asik bermain dengan kucing dan melupakan kehadirannya disana.

'aneh, seharusnya sihir hitam ditubuhnya belum sebesar ini.'-Lucas

Diam2 Lucas mengarahkan tangannya ke zenith, ia merapalkan sebuah  mantra. Seberkas sinar emas keluar dari tangannya dan merambat ke sekeliling zenith yang masih belum tersadar kalau lucas berusaha mencelakainya.

Hingga akhirnya zenith merasakan sesuatu mencekik lehernya dan membuatnya kesulitan untuk bernafas. Tangannya berusaha menggapai apa yang mencekik lehernya tetapi ia tidak menemukan apapun.

Lehernya terasa terbakar, ia tidak bisa bernapas dan merasa kepalanya akan pecah. Perlahan penglihatan zenith menggelap...

Disisi lain lucas semakin mencekik zenith dengan sihirnya, ia tidak berniat untuk berhenti sampai ia bisa melihat kekuatan gadis kecil itu muncul.

Lucas sedikit ragu saat melihat zenith yang sudah tidak berdaya, ia sedikit mengendurkan cengkramannya hingga tiba2-

"MEAOW!!!!!"

Kucing putih yang tadi bersama dengan Zenith menggigit sinar emas tersebut dan membuatnya menghilang, membuat Lucas sedikit tersentak.

"Apa ini...ternyata kau bukan kucing biasa." Lucas dan kucing tersebut saling menatap tajam, sedangkan disisi lain Zenith sudah tidak sadarkan diri.

Seberkas cahaya putih mengelilingi tubuh kucing tersebut yang perlahan-lahan berubah wujudnya menjadi seorang anak laki2 seusia ijekiel.

"Berani sekali penyihir rendahan sepertimu menyentuh milikku"-Kucing(?)
.
.
.
#To be continued

New MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang