Peaceful Day (2)

233 37 0
                                    

#Happy Reading!

.

.

.

#Zenith POV

"Awas kakimu" kak ijek menggandeng tanganku untuk turun dari kereta, aku mengangkat rok dressku agar tidak menyangkut di tangga.

"Fyuh" aku memegang topiku yang hampir terbang tertiup angin, dan aku melihat kafe baru yang ada di depanku ini. saat di kehidupan sebelumnya aku mendengar banyak kabar tentang kafe ini tetapi aku belum pernah mengunjunginya.

aku dan kak ijekiel masuk ke dalam dan itu sangat luar biasa! interiornya sangat indah, ada banyak tanaman di dalam ruangan dan bunga yang merambat di beberapa pilar yang ada disana. Setiap meja selalu bersebelahan dengan kaca besar yang menuju langsung ke taman bunga tulip.

"Tempat ini lebih bagus dari yang kubayangkan" kata kak ijek disampingku, aku menoleh ke arahnya

"Iya kan? ini sangat indah!" aku yakin saat ini pasti aku terlihat bodoh, tapi aku tidak peduli

"Meow...meow" Aku dan kak ijek menoleh ke arah Rox

"Sepertinya Rox sudah tidak sabar seperti pemiliknya..." kak Ijek menatapku dengan tatapan menggodanya, aku sedikit terkejut karena jarang-jarang kak Ijek bersikap seperti itu. Aku tertawa dan mengangguk menanggapinya.

Kami berdua memilih tempat duduk tidak jauh dari tempat kami berdiri tadi, aku bisa melihat kolam di taman tersebut. ada tukang kebun yang sedang memberi makan ikan disana.

Pelayan datang dengan membawa troli makanan dan segera menghidangkannya di meja, kak ijek memesan semua menu kue yang ada disini.

aku menunjuk kue kenari karamel dan pelayang tersebut mengambil dan menaruhnya di piring. sedangkan kak ijek mengambil kue apricot yang katanya menu andalan disini.

kemudian aku teringat dengan Rox yang duduk disampingku

"ehm...kak ijek"

"ya?" kak ijek menjawab sambil menyuapkan kue ke mulutnya

"...Apa aku boleh memberi makan Rox kue?" aku bertanya karena takut kalau perut kucing tidak bisa mencernanya nanti.

"aku juga tidak tahu...kalau begitu aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan makanan kucing saja." kak ijek memanggil pelayan dan menyuruhnya membawa kan makanan yang bisa dimakan oleh kucing, tak lama kemudian pelayan tersebut kembali dengan membawa makanan kucing dan menaruhnya di depan Rox yang-

...apa Rox sedang membeku?

Rox tampak tidak bergerak dan hanya menatap makanan kucing di depannya dengan tatapan err...horor?

"Rox? kenapa? kau tidak suka?" tanyaku ke Rox, kak ijek hanya diam melihat kami sambil makan, sepertinya ia suka dengan cake miliknya.

"Meow..meow" Rox memukul-mukulkan ekornya ke kursi kemudian berdiri dari duduknya dan melompat ke pangkuanku lalu melihat ke arah piring berisi cake tadi.

"eh? kau mau makan ini?" tanyaku bingung "meow!" kucing putih tersebut mengeong seperti sudah mengerti perkataanku saja.

"biarkan saja dia makan cake kalau dia sendiri mau, hewan tidak akan makan makanan yang buruk untuknya. jadi sepertinya aman , jauhkan saja yang rasa coklat karena itu beracun untuk kucing dn anjing." kata kak ijek tenang, sekarang ia sedang mengambil cake apricot untuk kedua kalinya

'kau benar-benar menyukai kue itu ternyata...'

"baiklah kalau begitu...Rox kau mau yang ini?" kataku menunjuk cake kenari milikku, kucing tersebut mengeong. jadi kupindah piringku ke kursi tempat Rox duduk agar ia bisa makan dengan nyaman lalu aku mengambil cake kenari lagi untukku sendiri.

aku memotong kue tersebut dan menyuapkannya ke mulutku dan tanpa sadar tersenyum dan memegang pipiku saat memakannya. rasa gurih dan manis langsung menyebar di dalam mulutku ditambah dengan sedikit rasa pahit dari karamel membuatku tidak cepat merasa bosan dengan rasanya.

"Kau suka?" tanya kak ijek, aku mengangguk senang

"Iya! huh...aku harap chef dirumah kita juga bisa membuat cake seperti ini..." kak ijek tertawa kecil

"Sayang sekali sepertinya akan sulit untuk kita meminta resepnya Zenith..." aku tertawa mendengarnya.

"kalau begitu kak ijek sering-sering temani aku kesini ya!" kak ijek tersenyum padaku

"Tentu"

#Zenith POV End

.

.

.

#Di istana

"Lucas! ayo temani aku ke kafe baru itu~~" Athanasia menarik jubah milik Lucas, ia ingin lucas membawanya keluar dari istana, lebih tepatnya kabur.

"Aku malas, kenapa kau tidak menyuruh pelayan saja untuk membeli kue dari sana?" seketika Athanasia langsung menghentikan kegiatannya.

"....Benar juga"

"Bodoh" Lucas menjitak kepala Athanasia yang kemudian memicu perang

*Tok tok tok

Athanasia langsung melepaskan jambakannya di rambut lucas, Lucas Pun langsung menghilang dari sana.

"Ehm...masuk" pintu terbuka dan tampak Lily masuk sambil membawa beberapa buku.

"Putri, ini buku yang anda pesan kemarin. kepala perpustakaan memberikannya ke saya tadi.

"O-oh ya, taruh saja di meja lily...terimakasih." Lily tersenyum dan menaruh buku tersebut di meja belajar Athanasia

"Apa yang mulia putri butuh sesuatu lagi?" tanya Lily sambil menatap gadis yang sudah ia anggap anaknya sendiri itu.

"Ehm lily...kudengar ada cafe yang baru buka di tengah kota" ucap athanasia

"Apa yang mulia mau saya membelikannya untuk yang mulia?" tanya sambil lily tersenyum, Athanasia mengangguk dengan bersemangat.

"Baiklah kalau begitu saya akan segera menyuruh pelayan membelikannya sekarang"

"terimakasih Lily!"

"Dengan senang hati putri" Lily pun keluar dari ruang belajar Athanasia, dan kemudian Lucas muncul kembali secara tiba-tiba.

"Ya tuhan!!" Athanasia melompat kaget dari tempat duduknya mendapati pria dengan rambut panjang menyerupai hantu tersebut tiba-tiba muncul di sampingnya.

"Lucas! berapa kali kubilang jangan muncul secara menakutkan seperti itu!" athanasia memegang dadanya, ia merasa umurnya berkurang sepuluh tahun setia bertemu dengan penyihir menyebalkan itu.

"Berisik...ngomong-ngomong ada bagusnya juga kau tidak berangkat sendiri ke kafe itu" kata Lucas santai

"Eh? kenapa memangnya?"-Athanasia

lucas cuma diam tidak menjawab pertanyaan gadis disampingnya

"Lucas!!" Athanasia kesal karena pertanyaannya diabaikan

'kalau tidak mau menjawab harusnya dari awal jangan membuat penasaran dong!'-Athanasia

"Kau masih saja berisik" ucap lucas, kali ini ia menepuk pelan kepala athanasia.

.

.

.

#To Be Continued

New MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang