KORBAN PERTAMA

18 10 2
                                    

๑˙❥˙๑_________________๑˙❥˙๑

Apa kebalikan dari keajaiban?

Gas-gas di pipa yang terletak di langit-langit serasa seperti uap panas dari dapur. Di dalam tempat yang mereka sebut dengan rumah, orang-orang hanya bisa beristirahat. Air di sini selalu hangat. Orang-orang berkata, inilah tangan dewa. Tangan dari Drugs yang agung.

Justin mengamati lamat-lamat pada secarik kertas yang telah usang di tangan kanannya. Dia mungkin saja ingin kembali dengan selamat dan berkumpul bersama dengan teman-temannya yang entahlah sekarang berada di mana.

Tempat tidur di tempat ini keras karena terbuat dari besi dan hanya dialasi dengan kain hitam. Tidak ada bantal. Sebagai gantinya, mereka menggunakan tas  yang mereka bawa dari bumi.

Justin tersenyum kecut. "Bagaimana cara agar merubah Mars seperti di bumi?"

๑˙❥˙๑

Seperti biasa, bel berbunyi nyaring. Keadaan tempat yang selalu gelap membuat mata mereka ingin sekali masih terpejam.

Justin kembali menyirami tubuh berpeluhnya dengan air hangat. Kulitnya yang kuning langsat berubah menjadi sedikit coklat kemerahan. Rambutnya yang hitam dan wajahnya berubah kusam dengan beberapa kerutan. Usianya sudah 32, tetapi karena wajah ini, Justin selalu dikira berusia lebih tua daripada itu.

Laki-laki itu hanya mengenakan handuk sebatas pinggang. Thomson duduk termenung lagi. Wajahnya tiba-tiba saja kaku dan kuku jarinya memutih.

"Thom," panggil Justin. Laki-laki itu melihat dengan keberatan."Kau kenapa?"

Laki-laki itu membuang mukanya kembali. Tak ingin lagi-lagi bertanya kepada Justin. Pria itu sama sekali tak pernah memberikan hal yang dia butuhkan. Thom hanya ingin jalan keluar. Bukan nasehat bijak tanpa solusi!

Dia tak ingin mendengar ceramah, meskipun dengan mulut Drugs sekalipun!

Justin mengenakan pakaian khususnya dan menaruh helium di bajunya untuk bernapas. Seperti biasa, mereka menggunakan masker yang terhubung ke selang dan tabung di balik tubuh.

"Ini bukan dunia kita, aku tahu itu Thom."

Thom bahkan sudah menyusun rencana, tetapi untuk kembali, dia tidak tahu kemana arah hidupnya selanjutnya.

Laki-laki itu memasang baju dan juga maskernya. Badannya yang tegap, berjalan pelan menuju pintu keluar. Justin melihat, dia bukanlah Thom yang selalu ia pikirkan.

๑˙❥˙๑

"Kukira memang benar bahwa Drugs memiliki keajaiban."

Michelle Treanc atau yang biasanya dipanggil TC sangat penasaran pada keajaiban yang katanya berasal dari tangan mulia Drugs.

Erland yang berada di Skyfall hanya menggerutu. Dia masih sibuk dan pusing pada diagram dan susunan rencana, tetapi dia tidak dapat menangkap sinyal dengan baik.

"Mungkin saja dia jelmaan," jawabnya.

"Jelmaan? Jelmaan apa?" TC mengernyit bingung dan Erland hanya berdengung setelahnya.

"Kau tahu kebalikan dari keajaiban? Nah, situasinya seperti itu."

TC tertawa terpingkal-pingkal. Meskipun orang-orang menyebut Erland memiliki otak sedikit dangkal, percayalah! Dialah satu-satunya orang yang memiliki perilaku mata keranjang nan mesum yang selalu beredar ketika berbicara mengenai hubungan asmara. Sekarang? Dia berbicara tentang keajaiban? Sok sekali!

"Jawabanmu tidak nyambung, Sobat!"

"Jika keajaiban merupakan anugrah, kau pasti bukan orang bodoh ketika melihat mereka bekerja dan hanya memakan bubur gandum setiap saat."

MARS (HELL IN THE GALAXY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang