๑˙❥˙๑_______________๑˙❥˙๑
Rahasia dibalik angkasa yang sama gelapnya seperti tak pernah tersentuh sedikitpun.
Justin terbilang cukup banyak ingin tahu tentang keadaan Carla setiap saat. Sebenarnya, bukan hanya Carla dan juga mendiang Thom yang berstatus sebagai teman. Ada seorang driver dari mobil-mobil pengangkutan yang terbilang agak dekat. Sam namanya. Akan tetapi, dengan merekalah Justin dapat membuat kehidupan panas ini semakin menyenangkan.
"Dia akan pulih," kata salah satu suster. Justin tersenyum mendengarnya.
"Kekasihnya atau ...."
Wanita itu bertanya sedikit ragu. Takut kalau ucapannya salah."Aku hanya temannya. Kita berteman sejak kecil," jawabnya mutlak. Sedikit grogi, Justin memainkan tangannya.
"Oh, tetapi kau teman yang perhatian." Wanita tersenyum manis.
Justin membalas senyumannya sebelum berkata, "terima kasih banyak."
๑˙❥˙๑
Erland bersama dengan TC menemukan seseorang di tempat penyimpanan barang. Seorang pria dengan wajah rusak itu telah membuat divisi pertahanan menatap penuh waspada. Mengapa mayat ini bisa berada di sana? Apakah dia menyusup? Tetapi dengan keamanan secanggih itu, bagaimana bisa?
Drugs belum mengetahuinya, tetapi dengan banyaknya orang di sini, Erland pikir, hal ini tidak berlangsung lama. Sebagai ketua, dirinya harus bisa menjelaskan tentang apa yang terjadi.
"Jika dilihat dari pakaiannya, dia bukanlah divisi pertahanan. Logonya hijau. Lihatlah," kata TC sambil menunjuk.
Logo divisi pertahanan adalah biru navy dan logo mayat ini hijau, mungkin saja, logo ini merupakan logo divisi lain.
Suara-suara gaduh telah terdengar semakin mendekat. Erland mengutuk dalam hati. Dia belum bisa untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang akan terlontar dari mulut Drugs.
Tubuhnya berbalik dan laki-laki itu sudah ada di belakangnya. Tubuhnya tegap, berwajah keras dan tegas, rambutnya putih dan tampilannya terlihat sangar. Dan William berada di sampingnya.
"Apa yang terjadi?" tanya Drugs.
"Aku dan TC menemukan seseorang di ruang penyimpanan barang," jawab Erland. TC segera menunduk.
Drugs maju dan Erland menyingkir. Drugs berjongkok sambil mengamati mayat itu. Logo baju bewarna hijau dan wajahnya rusak. Tak ada apapun untuk dikenali.
"Siapa yang menggunakan logo hijau?" Drugs menatap tajam semua orang sebelum berdiri menghadap mereka.
Semua orang hanya terdiam.
"Bukankah kau berada di sini? Mengapa kau sampai tidak tahu ada seseorang masuk ke ruang penyimpananmu?"
Sial!
"Aku juga tidak mengerti. Pintu terkunci sangat rapat dan juga tidak terlihat di CCTV. Tetapi sebelum itu, kami sempat kesulitan mendapatkan sinyal."
Alasan bagus!
William menatap penuh cemoohan dari belakang, tetapi Drugs melihatnya.
"Mengapa kau tidak bicara? Mungkin saja kau tahu, itulah sebabnya mengapa kau tersenyum seperti itu," ucap Drugs.
William kikuk, dia kemudian menggeleng tidak tahu sebelum Drugs memerintahkan semua orang di divisi untuk berkumpul.
"Seorang pria ditemukan meninggal di divisi pertahanan, tepatnya di ruang penyimpanan. Logonya bewarna hijau, tetapi tidak ada yang tahu siapa dia dan bagaimana bisa dia ada di tempat itu," ucap Drugs. Erland dan TC tertawa mencemooh dalam hati. "Aku mau kalian lebih waspada. Lebih bijak, dan juga tingkatkan keamanan!"
๑˙❥˙๑
SciScar. Tempat terdalam yang tidak diketahui oleh siapapun. Tempat yang gelap nan jauh yang tak hanya berisi debu tetapi juga rahasia.
Beberapa kelompok berbondong-bondong datang untuk mengulik rahasia terpendam dari dalam angkasa. Sebuah tempat yang berisi sesuatu yang ajaib, tempat yang terbuang dan terkutuk secara bersamaan.
Ada satu legenda yang sudah lama menjadi mitos, bahwasanya terdapat banyak sekali pecahan-pecahan kehidupan masa lalu di tempat ini. Kehidupan yang mungkin saja seperti bumi, tetapi musnah karena sesuatu hal. Tempat ini tidak besar dan tidak kecil, tetapi dingin dan gelap.
Konon, tempat ini merupakan awal mula dari dunia peradaban mahluk luar angkasa yang telah hilang. Meskipun diselimuti dengan mitos yang menyeramkan, ada satu kelompok yang masih menetap. Mereka mungkin bukanlah mahluk normal ataupun wajar yang bisa disebut sebagai mahluk. Mungkin saja, mereka merupakan monster penunggu yang dibicarakan orang-orang.
"Durell sudah lama tidak kembali, ke mana dia?" Trance bertanya dengan nada sedikit khawatir.
"Mungkin saja karena sudah lama sekali dia tidak keluar. Apakah jalan-jalan?" jawab seseorang kemudian.
Trance merupakan ketua kelompok. Kelompok monster yang mengekang sebuah keajaiban dari Drugs. Hal ini bermula saat mereka datang ke Mars untuk pertama kalinya. Mereka memiliki tanda dan juga insting akan tempat itu, tetapi Drugs dengan seenaknya mengambil alih.
SciScar merupakan tempat yang dingin dan Mars mungkin merupakan salah satu tempat tinggal yang nyaman.
"Aku takut terjadi sesuatu yang buruk," ucapnya.
"Kau tidak usah pikiran hal itu. Durell pasti akan selamat."
"Jika dia tidak selamat, Jay ... aku akan menyerang mereka tanpa pemberitahuan!"
๑˙❥˙๑
Sam menaruh batu terakhir ke truk. Rasa-rasanya, dia bahkan sudah cukup untuk membuat beberapa orang berspekulasi tentang cerita kalau pria yang bekerja sebagai supir, tidak bisa melakukan apapun selain menyetir mobil. Sam bisa menyalakan Hydro1Op yang bertugas untuk memberikan oksigen di dalam kamar semua orang. Tentunya atas ijin dari Drugster. Dan sekarang, dia dapat kembali mengerjakan tugas tambahan; membantu budak untuk mengangkati batu-batu ke atas truk.
"Hey, Kawan!" tanyanya pada Justin.
"Aku tak ada waktu untuk bicara," jawabnya.
"Sam. Aku Sam. Kenapa kau tidak ingin bicara padaku?" Sam menunjuk dirinya sendiri.
Justin membuang napas panjang. "Kumohon ... bisakah nanti saja?"
Sam mungkin saja bisa menurutinya, tetapi dia juga tidak tahu apakah ada waktu untuk bicara banyak setelahnya.
____________________________________Jangan lupa tinggalkan jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARS (HELL IN THE GALAXY )
Science FictionPeganglah pedangmu, kita bertarung sekarang! Bumi sekarang hanya tinggal nama. Cerita-cerita tentang dunia hijau dan penuh udara segar, sekarang hanya menjadi dongeng tidur yang menyedihkan. Justin seorang budak, pekerja paksa yang berada dibawah ju...