[END] She is the Escape Boss

Entertainment (End of the first chapter)

Sebagai sutradara yang telah memenangkan banyak penghargaan kelas berat, Xu Yi memiliki pemahaman yang baik tentang pengaturan gambar dan plot.

Pada awalnya, film ini menggunakan nada gelap dan musik bernada rendah untuk menampilkan tokoh utama Jiang Rao yang diperankan oleh Lin Xiaotang.

Setelah itu, saat plot terungkap, sebuah cerita yang mendebarkan dan aneh dimulai.

Ketika Lin Xiaotang adalah bos dalam game horor, dia sering berakting.

Untuk mencegah lebih banyak orang dari membersihkan bea cukai, apalagi bertindak, selama dia penuh perhatian, kebenaran bisa dikatakan salah dan kebohongan bisa benar, dan kadang-kadang dia bahkan berpura-pura menjadi pemain dan menyusup ke tim pemain sebagai hantu.

Setelah dia tiba di dunia nyata, kemampuan aktingnya tidak buruk pada awalnya, tetapi di bawah persyaratan Xu Yi yang sangat tinggi, dia menjadi lebih baik dan lebih baik.

Kerutan dan senyumnya semua menarik perhatian penonton, membuat mereka merasa seolah-olah berada di film dan menjadi pahlawan. Mereka berdua takut akan kekejaman Jiang Rao, dan terobsesi dengan misteri dan kecantikannya.

Sikapnya yang terpisah terhadap protagonis laki-laki, tatapannya yang santai, senyum kemenangannya setelah melihat orang yang meninggal, dan panduan langkah demi langkahnya agar orang lain jatuh ke neraka... Klip-klip ini sepenuhnya membentuk Jiang Rao, dan juga menunjukkan kengeriannya. dari film. Secara tajam dan jelas.

Semua penonton yang hadir, bahkan mereka yang datang ke sini dengan sikap negatif, mau tak mau menghela nafas bahwa kemampuan akting Lin Xiaotang sangat bagus.

Dia adalah seorang jenius sejati dan dia ditakdirkan untuk menjadi terkenal di dunia.

Plotnya berlalu sedikit demi sedikit, dan hati para penonton terangkat sedikit demi sedikit.

Dalam film tersebut, Jiang Rao mengikuti protagonis laki-laki jauh dari kampung halamannya dan memasuki kota yang ramai, tetapi perasaan suram yang tersisa menjadi semakin intens karena lingkungan perkotaan yang bising dan akrab.

Mungkin terlalu sepi, mereka bahkan merasa dingin di tangan dan kaki mereka di teater dengan suhu yang sesuai.

Tampaknya ada Jiang Rao di sisinya, mengintipmu dengan matanya yang dingin seperti ular berbisa.

Jika kita mengatakan bahwa sebagian besar plot "Jiang Rao" adalah tentang kehidupan nekat dari pahlawan wanita Jiang Rao.

Kemudian paruh kedua film adalah neraka di bumi yang disusun oleh semua pengagum.

Melihat penampilan protagonis laki-laki yang linglung dan hampir gila, penonton hanya merasakan gelombang dingin di atas kepala mereka.

Cinta dan kegilaan mereka pada Jiang Rao barusan berubah menjadi ketakutan dan ketakutan.

Dan ketika penonton melihat bahwa pahlawan yang hilang memegang pisau dan menikam Jiang Rao sampai mati, ada seruan di teater!

Mereka tidak pernah berpikir itu akan berakhir seperti ini, dan mereka tidak pernah berpikir bahwa Jiang Rao akan mati dengan mudah!

Melihat adegan ini, pikiran semua orang menjadi kosong.

Semua kegiatan berpikir asli terkejut pada saat ini.

Mereka ingin mengatakan sesuatu, dan ingin curhat di Internet, tetapi pada saat ini, mata mereka tertuju pada layar dan menolak untuk menjauh.

Di bawah tatapan orang yang tak terhitung jumlahnya, Jiang Rao tertawa dan bertepuk tangan, wajahnya berangsur-angsur menjadi pucat.