⁰² persamaan keduanya

1.6K 208 4
                                    

"Hananjing!" Suara teriakan Darren membuat dua pemuda tampan yang sedang berbincang di sebelah motor menoleh.

"Anjir manggil Hanan malah noleh semua." Gumam Darren.

"Gue cabut deh ya, nanti pulang naik gojek atau apa gitu. Gak usah manja jadi lakik."

"Gak bisa gitu dong, lo yang nganter lo juga yang harus bawa gue balik." Balas satunya tak terima.

"Eh Jeri bajingan-" umpatan lolos dari bibir pemuda H.

"Widih, masa yang katanya playboy cap badak ke sekolah dibonceng. Mana rambutnya dielus, pacar baru lo ya bro?"

"Kagak anjir, mata lo katarak apa begimana. Orang ditoyor dikira dielus, emang Jeri mah gak bisa lembut dikit."

"Ohh namanya Jeri, bisa kali disebarin di lamtur sekolah. Lumayan gue dapet komisi."

"Jangan aneh-aneh ya lo!"

Ancaman Hanan tidak ditanggapi Darren, "Dari seragamnya anak Angkasa gak sih?"

"Diem, Ren."

Baru Darren hendak membuka mulutnya, seorang gadis bertubuh pendek menghampiri keduanya.

"Hanan ke kelas bareng, yuk. Gue buatin bekel juga nih." Ajaknya riang sambil mengangkat kotak makan di tangannya.

Hanan mengangguk singkat lalu berjalan beriringan dengan gadis tadi, sebut saja Selena.

"Lah setan, gue ditinggal? Hanan gue aduin Jeri ya anjir lo selingkuh, habis dianterin juga??" Seru Darren yang heboh sendiri. Tidak tahu saja dia kalau...

"ZEYAA TUNGGU!" Suara ini punya Jerico, dengan terburu dia berlari ke arah gadis yang berada sekitar tiga meter di depannya.

"Eh, Jeri, kenapa manggil gue?" Tanyanya keheranan.

"Itu, diem dulu jangan jalan. Bentar ya." Jerico berjongkok di depan Zeya lalu mulai melepas tali sepatunya yang sedikit longgar dan memasangkan kembali dengan terampil.

Zeya sukses tersipu dibuatnya tapi berusaha untuk tidak menunjukkannya, "Sering ya lo gitu, makanya telaten gitu?"

"Eee mana ada, khusus buat Zeze doang ini. Dah sana jalan lagi, hati-hati. Liat kanan, kiri, atas, bawah dulu."

"Gue bukan mau nyebrang, ngapain pula liat ke atas sama bawah."

"Siapa tau ada semut nyebrang, atau burung berak di kepala lo."

"Terserah Jer, sumpah." Zeya menghiraukan Jerico dan memilih untuk melanjutkan perjalanannya ke ruang guru yang tertunda.

"Hati-hati, cantik!" Teriak Jeri yang cukup menarik perhatian publik.

"Woy demit, pagi-pagi udah godain anak orang ae lu."

"Apasih, Dav. Sirik aja lu gak ganteng kayak gue ya? Gebetan lu tuh pacarin, keburu diambil orang nangis lo."

"Lah lo punya gebetan gak cerita, gak pren kita, Dav." Ini Yudha, gebetan David. 

"Au ah, males sama orang tolol. Gewees deh lu pada." Jerico berdecak lalu meninggalkan kedua temannya itu, mau mencari mangsa lagi dia.

Players [ a hajeongwoo story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang