⁰⁹ gak pacaran, tapi...

1.2K 146 4
                                    

Saat asik membuat gaduh, Hanan melihat Darren yang sibuk mengamati ikan koinya yang sedang berenang, jadilah dia menarik Jerico untuk menghampiri sobatnya itu.

"Oit, jadi dateng lo, Ren?"

"Jadi lah, 'kan ada makanan gratis."

"Tadi malem aja bilang, aduh nanti gue canggung, nanti gue mesti ngapain, rame gak, bla bla."

Darren hanya menunjukkan cengiran lebarnya, sebelum fokusnya beralih pada pemuda tinggi di sebelah Hanan.

"Eh? Ada orang lain, sorry gak ngeh." Darren menggaruk tengkuknya canggung, tapi sesaat kemudian dia menyadari sesuatu. Buru-buru dia mendekat pada Hanan untuk membisikkan sesuatu.

"Psst, dia mas donat yang sering lo omongin? Jco itu??" Hanan rasanya ingin membungkam mulut Darren sekarang juga. Berdoa saja supaya Jerico tidak dengar.

"Sorry, gue Darren. Lo pasti Jerico, 'kan? Anjir maaf kalo kedengeran cringe tapi sumpah lo diliat langsung kece abis, gak kayak ni tiang monas." Sindiran Darren membuat Hanan mencibir. Sedangkan yang dipuji hanya tersenyum kikuk.

"Thanks, Ren? Iya gue, Jeri. Emangnya lo pernah liat gue gak langsung?" Tanya Jerico basa-basi, sekaligus penasaran juga.

"Oohh, itu Hanan sering stalk IG lu pas istirahat. Jadi gue liat sekilas."

"Babi bener lo, Darren sialan." Umpat Hanan, sedangkan Jerico bingung harus bereaksi bagaimana.

Tak lama suasana tambah ramai karena tetangga dekat Hanan bergabung. Samuel namanya.

"Bentar deh, gue kayak sering liat lo." Samuel mengamati wajah Jerico membuat empunya semakin canggung.

"Ya 'kan dia sering kesini." Hanan menanggapi.

"Gak elah, lo anak Angkasa bukan?" Jerico mengangguk membuat Samuel menjentikkan jarinya.

Tepat sasaran.

"Pantes deh klop, orang sama-sama spek playboy gini. Di sekolah mainin banyak orang, eh taunya pacaran."

Darren yang menyimak jadi kebingungan, "Hah apaan? Siapa pacaran? Jerico playboy juga? Tampangnya anak polos anjir?!?"

"Siapa yang pacaran sih?" Hanan mencoba membantah tapi mata jeli Samuel lebih dulu menemukan kejanggalan.

"Walah bukan pacaran tapi udah tunangan, bener apa bener banget?" 

Sontak Jerico dan Hanan kompak memalingkan wajah.

"Anjrit jadi keduanya playboy? Mana ada playboy mesem-mesem gitu??"

"Diem lo, babi!" Darren menutup mulut rapat-rapat seketika mendapat teguran Hanan.

"Jadi beneran nih?" Goda Samuel, mau disangkal gimana lagi juga udah gak sanggup mereka tuh.

"Yuk tiup lilin." Jerico mengalihkan pembicaraan yang membuat Samuel dan Darren tertawa keras.

"Bego banget Jerico."

"Lo gak membantu ya, setan."

"Cie cie pertengkaran rumah tangga."

"Darren diem!" Semprot keduanya, Darren betulan diam.

"Pantes semua orang ditolakin Hanan, udah berpawang ternyata." Samuel kembali menyeletuk.

"Terus faedah lo berdua jadi playboy tu apa dah?"

"Ya suka-suka kita dong. Gabut doang lagian."

"Aneh, dih lo."

"Gue juga, Ren?"

"Nggak, Jerico mah keren." Darren menunjukkan dua jempolnya, membuat Jerico menyengir puas.

"Kenapa pisah sekolah? Bukannya pas smp dulu bareng ya?" Tanya Samuel lagi, tidak lupa dengan gayanya yang seperti ingin menyelidiki sesuatu.

"Disuruh papa, katanya biar gak sibuk bucin kalo disatuin." Jawab Hanan lagi.

"Waduh, gak bisa bayangin Hanan jadi bucin. Tapi kalo yang dibucinin macem Jeri mah gak aneh." Samuel diam-diam menyetujui ucapan Darren.

"Kenapa sembunyi-sembunyi dari kita–"

Dahi Sam ditoyor Hanan, "Jangan banyak bacot lo, kita gak buka sesi QNA."



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Players [ a hajeongwoo story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang