00

363 30 0
                                    

Cause I know you can't love me here.
I wish we had another time.
I wish we had another place.

-JUSTIN BIEBER : STUCK IN THE MOMENT-

</3

SEPULUH TAHUN YANG LALU!!

"JOJOOOONNNN!!! Ayo jajan!"

Mendengar teriakan Aruna, Jonathan menaikkan sudut bibir atasnya.

"Anjing. Teriak-teriak kayak tarzan tetep cantik aja pacar gue..." Jonathan mengelus dada, mensyukuri nikmat yang ia punya.

"Lo nggak waras, Jon!"

Jonathan menatap Sean yang ber-IQ rendah itu sambil menepuk pundaknya. "Kenapa? Mau bilang kalau Aruna cewek paling jelek yang pernah lo temui?"

"Yap."

Sean menutup buku catatannya. Jonathan si bucin ini pasti akan langsung mesra-mesraan jika Aruna sudah menunggu di depan kelas mereka--12 IPA 3."

"Lo pacarin Aruna aja udah aneh, Jon..."

"So what?"

"Lo sih santai, tapi pernah nggak lo mikirin perasaan Aruna? Yang tiap kali denger gosip kalau pacarin lo karena pelet dan dukun?"

Karena, begitulah adanya.

Aruna tidak cantik, tetapi juga tidak jelek. Aruna tidak pintar, tetapi juga tidak bodoh. Aruna tidak ahli dalam berbagai hal, tetapi Aruna bisa semuanya. Intinya, Aruna itu biasa-biasa saja. Berbanding terbalik dengan Jonathan yang mendekati kata sempurna.

Jonathan Han--adik salah satu presenter cantik terkenal yang selalu muncul di TV dengan job terbanyak, cucu almarhum Veteran Perang, dan anak CEO Nebula Entertainment Korea Selatan.

"Terimakasih. Kamu memuji pacarku secara tidak langsung, Ocean!"

Jonathan berdiri, mengambil dompet dan berjalan ke arah Aruna sambil mengulurkan dua tangannya.

"Ayang... Ayo jajan! Mau makan apa?"

Aruna cemberut. "Lagi ngomongin apa sama Laut? Pasti dia ghibahin aku lagi, ya? Cowok mulutnya kayak ember!"

"Biasa. Mulut sampah."

Aruna menoleh ke arah Sean, mengulurkan jari tengah miliknya dan membuat Sean tertawa.

Sial sekali, bisa-bisanya sahabat kecil Sean mendapatkan pria sempurna seperti Jonathan. Padahal, gadis itu dulunya hidup dalam kesialan.

"Mau nasi goreng di sebrang Bakso Marmut, Joonn. Boleh?"

"Boleh, dong... Apa sih, yang enggak buat Ayang?"

"Aaaaakkkkkk! Makasiww... Nanti pulang sekolah temenin nonton drachin, ya?"

"Males!"

"Kenapa?"

"Nonton drachin tuh kayak nonton sinetron Indonesia, gampang ketebak, halu nggak ketolong, terlalu dibuat-buat. Prefer drakor aja, gue."

"Nggak mau! Konfliknya berat bikin mikir! Enakan drachin, konflik ringan bisa merilekskan otak, tone warnanya aku suka, dan yang pasti banyak yang happy ending! Cowoknya juga ganteng-ganteng dan lebih manly sih."

"Tapi female lead-nya kebanyakan rambut pendek, aku kurang suka dengan perempuan yang rambutnya pendek."

"Hah?"

Aruna menatap rambut pendeknya yang dipotong persis seperti aktris favoritnya.

"Maksudku bukan kamu... Aku mencintai kamu apa adanya sekarang, besok, dan selamanya."

Tequila Night ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang