2.Kembali

119 18 3
                                    

                  Happy reading

(Usahakan Vote dulu sebelum membaca⚠️)

Jam pelajaran sudah selesai semua murid segera menuju ke parkiran agar segera pulang.

"Cia lo mau pulang?? Lo pasti bakal disiksa lagi sama si tua bangka itu mendingan lo ke rumah gue aja, atau ke markas aja." Usul Nara karena khawatir dengan keadaan Ciara yang selalu disiksa ayahnya.

"Gue ga papa lo pulang aja." Ucap Ciara meyakinkan Nara.

"Tapi mendingan lo di rumah Nara atau Vita deh Ci gue kasian ama lo yang tersiksa mulu." Ucap Reno yang diangguki oleh teman temannya namun tidak dengan Ciara.

"Ga usah ga papa gue bakal tetep pulang."

"Ehhh ada anak sialan siap siap aja kena hukuman papah ya karna gue dah ngasih tau ke papah biar lo dihukum" Ejek Kirana dengan senyuman bangganya.

"EHH LO KUNTI KAGA USAH NGEHINA CIARA YA!!! LO KELAKUAN KEK LONT*E, KAGA BISA APA APA TANPA BANTUAN DUA DAYANG LO, LO GA USAH NGEHINA CIARA YANG SEMPURNA INI YEEE!!!!" Teriak Zayan kepada Kirana dan sekarang semua mata tertuju pada dua orang itu.

"HEH JAGA MULUT LO YA!!!" Teriak Kirana karena tidak terima kepada Zayan yang telah menghinanya.

"HEHHH MBAKKK KUNTI HARUSNYA MULUT MBAK YANG HARUS DIJAGA!!"

Mereka saling melontarkan ejekan satu sama lain hingga Sagara turun tangan.

"DIEMMM!!!!!" Teriak Sagara yang mampu membuat semua terdiam kaku.

"Kalian ngomong satu kata lagi gue gorok leher lo semua." Setelah Sagara mengatakan itu semua segera pergi karena takut kepada Sagara.

"Serigalanya ngamok." Bisik Zayan namun masih bisa didengar oleh Sagara.

Sagara hanya menatap Zayan sinis dan itu membuat Zayan meringis ketakutan sedangkan yang lainya hanya pura pura tidak tahu.

......
Ciara masuk ke rumah itu layaknya seperti neraka baginya. Baru saja Ciara membuka pintu sudah dihadang oleh Haven.

"Dari mana kamu??" Tanya Haven dengan tatapan dinginnya.

Ciara tak menjawab dan melangkah pergi ke kamarnya namun baru melangkah satu kaki dia sudah dipukul oleh Haven dan membuat Cia terjatuh ke lantai. Ya iya lah jatuh kelantai masa melayang.

"Orang tua kalo nanya dijawab bukan diabaikan! Tadi papah dapet kabar kalo kamu udah nampar Kirana,betul?" Tanya Haven yang sedang menahan amarahnya.

" Walaupun saya memberitahu anda yang sebenarnya,anda tidak akan percaya." Ucap Ciara yang mulai pasrah dengan keadaan.

Haven tidak menjawab lalu memukul punggung Ciara berkali kali, luka yang kemarin belum kering sehingga luka nya bertambah hingga darah segar mengalir dan membasahi baju putihnya.

Di atas terdapat Kirana yang tersenyum puas atas penderitaan yang dialami oleh Ciara.

"PAPAH STOP!!" teriak wanita paruh baya yang berada di ambang pintu dengan mata berkaca-kaca saat melihat Ciara disiksa oleh Haven.

Haven menghentikan pukulannya dan melihat Jovita istrinya sendiri mendekati Ciara yang sudah terbaring lemah.

"Sayang kamu kok bisa gini??" Tanya Jovita meraih pundak Ciara dan membantu Ciara untuk berdiri.

"Anda tidak usah peduli dengan saya." Ucap Ciara dan menepis tangan Jovita.

"PAPAH,MAMA, ADEK, KAKAK PULANG NIH BAWA BANYAK OLEH OLEH."Teriak Deon lalu masuk ke rumah tapi apa yang dia lihat? Bukan kebahagiaan melainkan pertengkaran.

CUPU VS SUHUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang