Berjalan

410 64 5
                                    

Siskargh
Hari ini jadi kan yaaa??

Bennni
Jadi ga sih? Shani udah bilang fix waktu itu

Anindituy
Ya jadidooong gue udah siap nih tinggal cus

Gracia menghela nafas panjang setelah memaksa kedua mata dan pikirannya untuk fokus mencerna pesan yang muncul di layar ponselnya itu.

Ia mengernyitkan alisnya mencoba mengerti topik yang sedang dibicarakan. Ingatannya pulih ketika ia melihat pesan yang datang berikutnya.

Cani
Jadi jadi jadiii hehehe ketemu di Sency jam 10 ya. Udh pd siap kan? @Gracia Gre kamu jg udh kan?

Gracia
Iyaaa

Mereka sudah berencana untuk bertemu dan menghabiskan waktu di hari Sabtu ini. Bertekad akan lebih sering bermain bersama sebelum Shani resmi menjadi seorang istri dan disibukkan dengan tanggung jawab status barunya itu.

Sarapan di Pancious, lalu lanjut nonton A Quite Place, film yang Gracia benci namun dia kalah suara, selanjutnya window shopping, lalu makan siang di all you can eat, lalu window shopping lagi, lalu lalu lalu..

Kalau bukan Shani yang merancang jadwal mereka, pastinya Gracia akan menolak dengan sepenuh jiwa namun apa boleh buat, ia hanya bisa mengangguk dan menyetujui.

Gracia menggerakan badannya menggeliat mencoba mengumpulkan niat dan tenaganya untuk menjalani hari ini. Sempat diam untuk beberapa detik, ia memutuskan untuk mulai bersiap diri.

******************************

"Pagi amat sih janjiannya, hari libur gue terganggu tau ga." Gracia menutup mulutnya dengan telapak tangan saat ia rasa ia akan segera nguap. Menggaruk tubuhnya bagian samping, ia memulai topik dengan sebagian temannya yang juga sudah tiba di tempat janjian.

"Kan jadwalnya padet jadi harus dimulai dari pagi." kata Feni sambil bermain ponselnya untuk menanyakan kabar Sisca dan Shani yang belum memunculkan batang hidungnya.

"Haaaa iya sihhh.." Gracia memanyunkan mulutnya mencoba mengerti.

Anin yang melihat Gracia pun tertawa, "udah begini aja ngeluh, pas kemarin lagi bikin rencana kenapa ga ngeluh? Bilang aja siangan ngumpulnya."

"Hmmm." Gracia hanya berdeham, menggerakan kedua bola matanya ke atas dan kanan kiri sambil terus cemberut.

"Mana bisa Nin, soalnya yang ngerencanain kan Shani-nya." jawab Feni sambil mencolek badan Gracia meledek. "Ya ga?"

"Ape sihhhh."

Feni dan Anin hanya bisa tertawa melihat gerak-gerik Gracia yang langsung berubah canggung dan malu.

"Gre.. Gre." kata Anin dengan nada heran.

"Apaaaa????" Gracia mendengus kecil. Diraihnya ponsel di tas selempangnya dan cepat membuka aplikasi Whatsapp. "Mending gue tanya dulu ini berdua dimana."

"Tadi udah gue tanya, Sisca sebentar lagi sampe tadi rada macet katanya. Kalau Shani ga tau nih dia belum bales." jawab Feni menjelaskan.

"Ckck dia yang heboh dia yang belum dateng." Gracia mengatakan dengan nada sedikit kesal.

Ia mencoba menanyakan Shani untuk terakhir kalinya sebelum berpindah aplikasi ke Twitter dan melihat apapun yang followingnya kirimkan.

"Tau gitu gue lamain bangunnya, ini orangnya aja telat." katanya dengan suara sedikit pelan.

Tak disangka ada yang mendengar kalimatnya barusan, dan suara yang membalasnya pun bukan dari Anin maupun Feni.

"Maaf ya.." suara itu memulai dengan lembut, "tadi bunda suruh aku untuk anterin dia dulu sebentar akunya jadi telat gini."

pergi untuk kembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang