4. Balapan

4 9 2
                                    


.☆.
.☆.
.☆.
4.Balapan
.☆.
.☆.
.☆.

Happy reading
.
.
.
.

Malam harinya tepat jam 21:50 kini Deina serta inti Deingard sudah berada diarena balap dan tak lupa memakai topeng hitam mereka masing masing, menunggu King racing yang di bicarakan oleh orang orang yang tak lain dan tak bukan adalah leader Rindroa.

"Mana sih mereka, lama banget"monolog Alea tak sabaran

"Sabar kali Al, mungkin mereka sedang dalam perjalanan"ucap Elena

"Lo yakin Bil kalau mereka nerima tantangan ini?"tanya Dewi menatap Nabil

"Iya gue yakin. Soalnya di grub balapan, gue liat sendiri salah satu anggota Rindroa bilang kalau leadernya nerima tantangan dari para penggemar mereka"jelas Nabil

Setelah mendengar ucapan dari Nabila kini mereka terdiam namun tak lama seorang gadis dengan baju dan jaket khusus Deingard menghampiri mereka dan jangan lupakan topengnya.

"HAI GUE COMBACK. ADA YANG KANGEN NGGA?"teriak gadis itu heboh dari kejauhan 2 meter dari mereka

Inti Deingard menutup telinga mereka dan menatap gadis yang berjalan kearah mereka.

Mereka terdiam, menatap gadis yang kini berdiri didepan mereka bahkan Alea dan Chintia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Siapa ya?"bingung Alea

Bukannya ia pura pura tidak mengenal gadis didepannya tapi ia benar lupa siapa gadis ini.

Tapi kalau dimihat lihat, memang dia anggota inti. Itu terlihat dari jenis topengnya dan juga sarung tangannya yang berwarna.

"Kalau diliat sih, dia anggota Deingard juga"ucap Chintia

Gadis itu cemberut mendengar penuturan teman temannya itu.

"Padahal baru 1 tahun gue ngga ikut gabung, kalian udah lupa aja. Kalian ngelupain gue, jahat memang"ucapnya dramatis

"Gue kenal kok, mana mungkin gue lupa salah satu anggota gue"senyuman terbit dibibir Deina yang menatap gadis didepannya

Ucapan Deina menarik semua perhatian kearahnya tapi yang dipandang hanya melalui mereka dan memeluk gadis itu.

"Selamat datang kembali, gue rindu kok sama lo"ucap Deina dan melepas pelukannya

Mereka, inti Deingar mengernyit heran, Deina yang melihat mereka mengernyit heran menghela nafas.

"Lihatkan Ina, mereka lupa sama teman mereka yang gemoy ini. Jahat banget sama teman sendiri"adu gadis itu pada Deina

Deina menatap mereka "Masa kalian ngga kenal sih"heran Deina

Dan respon mereka hanya menggelengkan kepalanya serentak.

Deina lagi lagi menghela nafas pasrah namun saat ia ingin menjelaskan siapa gadis itu, tiba tiba suara Chintia menghentikannya.

"Dia, anggota kita?"tanya Chintia dan Deina mengangguk. "Dia ngga gabung selama setahun?"tanya Chintia lagi dan respon Deina masih sama masih mengangguk. "Rasa rasa nya sih, dulu emang ada anggota yang izin untuk ngga gabung dulu, tapi siapa?"tanya Chintia berpikir

"Chin-Chin lupa sama gue. Jahat lo Chin, padahal gue teman baik lo, sebegitu ngga pentingkah diriku ini"ucapnya dramatis diakhir

"Chin-Chin, Chin-Chin"pikir Chintia, hah dia benar benar lupa. Tapi nama panggilan itu tidak asing baginya, pertanyaannya siapa orang yang dulu pernah memanggilnya ssperti itu

DeinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang