Lembar Kedua

15 1 0
                                    

Guru galak itu menarik telinga Nashira hingga gadis itu reflek berdiri. "DASAR ANAK GATAU SOPAN SANTUN" kesalnya.

Gadis itu tidak melawan, ia hanya berusaha melepaskan telinganya dari tangan sang guru. "Aduh, ibu jangan kasarin Nashira. Aku gapapa kok bu.. udah yaa jangan dimarahin" ucapnya memelas sambil berusaha memisahkan guru dengan gadis didepannya.

Gadis itu mendekatkan tubuhnya agar mendekati Nashira dan mulai berbisik. "Gimana rasanya? Kurang ya? Hemm selamat masuk BK" ucapnya diakhiri kekehan yang hanya mampu didengar kedua gadis itu.

Gadis itu memundurkan tubuhnya. "Ibu, telinga nya merah. Kasian loh" ucapnya dengan raut wajah sedih.

"Itu supaya menjadi pelajaran buat semuanya khususnya kamu Nashira" guru itu menekankan kata Nashira.

"Sepintar apapun kamu jangan pernah berlaku curang" peringatnya.

"Apalagi selama seminggu terakhir ibu perhatikan, sikap kamu mulai berubah Nashira. Harusnya kamu sadar, bukan malah makin liar" Nashira hanya membalas dengan tatapan malas ke arah sang guru.

"Ingat, adab itu diatas nya ilmu. Jadi kamu jangan sombong" tegasnya.

"Nyenyenye" gadis itu malah bergeming.

Tampaknya seisi kelas mulai merasa bosan disini. "Baiklah, sekarang kamu pergi ke ruang BK" titahnya.

Nashira berjalan dengan malas sambil menyenggol bahu Celine yang kebetulan berdiri didepan bangkunya. Tak lupa ia kembali melirik sekilas ke arah Celine sembari tersenyum sinis.

😵😵😵

"Ada masalah apa lagi? Ini sudah yang ketiga kali diminggu ini kamu bermasalah" tegas guru berkacamata itu.

"Ibu kan tau sendiri kelakuan si manja, bocah kesayangan semua guru di SMA Bhakti Bangsa" ucap santainya sambil memotong kuku.

*Brak

Guru itu menggebrak meja. Nashira reflek membuang asal gunting kuku dan mulai bersedekap dengan menatap bahagia ke arah sang guru. Bu Karin merupakan guru bk disekolah ini yang terkenal sangat galak kepada murid yang bermasalah.

"SOPAN KAYA GITU? Nashira, ibu gamau ya marahin kamu terus, ibu cape tau nggak?" Keluhnya sambil memijit kepalanya yang pening.

Gadis itu malah tersenyum lebar seperti anak kecil. "Yang nyuruh ibu buat marahin aku siapa?" Dia memiringkan kepalanya. "Gaada kan?" Sambungnya.

Karin hanya bisa menghela nafas dan menyuruh Nashira untuk meninggalkan ruangan. "Cukup jadikan ini hari terakhir kamu dalam membuat masalah dan ibu harap kamu berubah" ucap sang guru yang juga diikuti oleh Nashira.

"Aku udah hafal bu, yaudah makasih ya. Tunggu, ngapain aku bilang makasih? Gatau deh bay ibu cantik!" Ucap riangnya sambil mencium tangan guru yang pasrah itu.

Karin hanya menggelengkan kepala heran.

😵😵😵

"Brengsek ya lu!" Teriaknya.

*Byurr

Gadis berambut curly itu menyiram Nashira dengan air kotor bekas mengepel.

"Gila lo ya! Gue udah cape tau nggak sama kelakuan lo yang semena mena kaya gini!" Emosi Nashira meledak seketika.

"Apa? Berani banget ya lu sekarang, siapa yang ngajarin hah?" Remehnya.

"Lu lupa? Perjanjian kita?" Gadis bernama Celine itu menampilkan smirk nya.

Merasa teringat sesuatu Nashira mulai bungkam dan menatap malas kearah gadis didepannya.

"Kenapa? Gabisa jawab? Sekarang lu mau apa? Ohh lu mau ngelempar gue pake sampah lagi iya?" Ucapnya dengan nada rendah.

"Gue udah baik ya selama ini sama lu, jadi jangan sampai gue bikin lu nyesel" ancam Celine.

Gadis itu menatap intens ke arah Celine. "Bacot lu, tampang doang cantik padahal aslinya munafik" tegas Nashira dengan nada rendah.

"Berani ya lu!"

*Plak

Celine menampar pipi Nashira tanpa rasa kasihan.

😵😵😵

Langit sudah mulai meredupkan cahayanya, tapi gadis berseragam SMA itu masih terdiam merenung dipinggir jalan.

Kelap kelip lampu sudah mulai terlihat. Air sungai yang tenang membuat gadis itu betah berlama-lama diam diatas jembatan.

Matahari terbenam merupakan saat saat yang indah bagi Nashira, dimana dia bisa merasakan ketenangan disana.

Kini langit sudah benar benar gelap, saat nya gadis itu untuk kembali ke rumah.

Dijalan ia berjumpa dengan seseorang yang sangat tak asing dimatanya. Tiba-tiba seseorang itu datang menghampiri, gadis berjaket biru bercelana pendek itu nampak ceria dan kemudian tersenyum ke arah Nashira.

"Shira!!" Gadis itu melambaikan tangan namun kemudian senyumnya mendadak luntur. "Kenapa kamu belum pulang, kamu juga keliatan kacau, diganggu lagi?" Gadis itu terlihat khawatir.

Iya, ia adalah Kyomi Elvina Carissa. Gadis berdarah campuran Jepang dan Indonesia ini merupakan teman sekaligus sahabat Nashira dari awal ia masuk ke SMA ini. Gadis ini sering dibully anak kecil oleh para siswa nakal hanya karena ia polos dan sikap yang kekanak-kanakan. Tetapi disisi lain ia adalah anak yang pemberani dan tidak segan untuk melawan.

"Jawab aku Shira!" Kesalnya.

Nashira hanya tersenyum sembari merapihkan pakaian dan rambutnya. "Kok tau"

Kyomi hanya menggeleng kan mata malas. "Sekarang, aku pengen kamu pulang" ucapnya cuek tapi masih terlihat imut.

"Pulang? Pulang kemana?" Tanyanya yang diakhiri kekehan.

"pulang ya ke... ru.. mah.." ucap ragunya yang dibalas senyuman oleh Nashira.

⌛ ⌛ ⌛

Makasih +++ buat yang udah baca! jangan lupa vote+follow ya!💗

Lanjut rabu depan♡♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aksara RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang