Bab 4 "Pernyataan"

293 42 13
                                    

song: BTS V - Scenery 














WARNING TYPO 

ENJOY READING 













Rentang waktu yang mereka lewati terhitung 5 bulan dan semejak hari dimana Lyn mengurus dirinya, Arya kini lebih sering memperhatikan sang baby sitter dan tak jarang dia juga menggoda Lyn hingga pipi gadis itu memerah. Dan akan dihadiahi tatapan tajam oleh sang empu.

Didalam rentang waktu itu mungkin saja pundi – pundi antara mereka tumbuh, tapi Lyn menepisnya. Sadar diri akan posisinya yang tak mungkin bersanding dengan sang mentri. Dia sedang menidurkan Lyn saat ini, menepuk lembut membuat bocah itu terlelap sambil mengemut jempolnya, astaga Lyn jadi gemas pun dia menciumi setiap jengkal wajah kecil itu. sesekali terkekeh.

Pemandangan itu membuat hati Arya menghangat, dia pun menyadarkan bahunya di kusen pintu dengan tatapan yang hangat. Sejemang hatinya menjerit untuk segera membuat keputusan tapi apakah Lyn juga memiliki perasaan yang sama dengannya, sejujurnya dia khawatir hubungan kali ini akan gagal lagi dan menyisakan ruang dan waktu yang sulit untuk di tempuh. Ketakutannya ini membuat semua perasaan yang dia tungakan menjadi setengah tapi setidaknya Arya harus bertindak untuk memastikan perasaan sang pujaan.

Lyn menyelimuti Lyan dan tak lupa memberikan kecupan kecil di pipinya, dia berbalik dan mendapati Arya tengah berdiri sambil memperhatikannya. Lyn tersenyum menyapa.

" keluar sebentar, ada yang mau saya bilang." Ucap Arya sambil tersenyum

Lyn pun mengangguk dan berjalan mengikut Arya yang berjalan menuju teras belakang, pria itu tampak membuka jasnya dan menggulung kemejanya sampai batas siku. Dia berdiri memperhatikan bulan yang terpantul di air kolam renang.

" ada apa Pak?." Lyn berdiri disebelah Arya sambil memilin tali bajunya.

Arya menghela nafasnya.

" saya tau, mungkin ini terlalu cepat tapi tidak salah jika saya memastikannya terlebih dahulu." Lyn memperhatikan pria di sebelahnya, Arya Lesmana selalu tampan

" saya suka sama kamu" Lyn kicep, dia membeku di tempat.

" Jaselyn mau gak jadi mama buat Lyan sekaligus istri saya." Lyn mencerna apa yang sedang pak Mentri itu ucapan.

Kalo urusan hati mah, Lyn juga cinta tapi rasanya seperti mimpi.

" saya tau dan paham betul perasaan kamu. Untuk jawabannya saya tidak menuntut Lyn. Saya akan menunggu." Lagi lisan Arya menyapa rungunya.

[TAERI] PEJABAT MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang