Bencana

9 0 0
                                    

Eyyo what's up, bagaimana kabarnya hari ini?
Sehat kan?
Kalian dari mana nih?

Happy reading

"AWAS...MINGGIR... REM NYA BLONG"

Semua orang menyingkir ketika melihat sebuah sepeda melaju kearah kerumunan, dengan sang pemilik yang terus berteriak, karena tak dapat menghentikan laju sepeda.

Semua orang, yah, semua orang...kecuali seseorang. APA!!seseorang?.

"WOI MAS AWAS, REM NYA BLONG INI... . AAAAAAAA"

Dengan keadaan jalan yang turun, sepeda itu seakan semangat menambah kecepatan lajunya. Dan pelaku penumpang sepeda itu cemas, panik, malu, karena sepeda itu ternyata tidak memiliki rem. Sedangkan seorang pemuda pejalan kaki yang membawa sebuah kantung plastik hanya berjalan santai, seolah-olah tak peduli dengan apa yang terjadi disekitarnya. Ternyata telinga pemuda itu disumpal oleh benda berwarna putih.

BRAK

"AW, BEGO, NAIK SEPEDA SEMBARANGAN" ucap seorang pemuda,yang secara tidak sengaja tertabrak sepeda tanpa rem tadi, tapi ya salahnya dia juga sih.

Pemuda itu terjatuh dan kantung plastik yang dibawa tak sengaja terlempar,menyebabkan beberapa barang yang ada di dalam kantung plastik itu berserakan.

"ADUH, INI JUGA KENAPA SIH MAS NGGAK MINGGIR" ucap seorang gadis yang menaiki sepeda tanpa rem tadi.

Keduanya jatuh dengan keadaan yang sangat sangat tidak berkelas. Yang satu wajahnya tertimpa tepung, dan satunya lagi harus nyungsruk di semak semak.

Gadis yang memiliki sepeda langsung berdiri dan membersihkan bajunya yang kotor karena tanah dan dedaunan.

"NYOLOT LO" ucap pemuda itu dengan badan yang berusaha berdiri.

"TANGGUNG JAWAB NGGAK LO HAH" ucapnya lagi, masih dengan ngegas.

"Tanggung jawab apa sih? Mas nya nggak HAMIL kan? " Tanyanya heran, dengan menegakkan sepedanya yang nyungsep ke semak-semak.

"LIHAT... TELUR GUE PECAH, BEGO"

Semua orang yang mendengar itu langsung syok, apalagi gadis itu.

"Hah, apanya yang pecah? Perasaan baik-baik saja. Wah, ngida ngida nih si Jaenuddin" Ucapnya dengan memindai seluruh badan pemuda itu, dengan jari telunjuk didagunya.

Dan pemuda itu mengikuti arah pandang si gadis yang memundai tubuhnya,dari ujung rambut sampai ke ujung kuku. Gadis itu melamun secara tak sadar.

"WAH KURANG ASEM LO" Ucapnya dengan menutupi tubuhnya, dengan tangan.

"BUKAN TELUR YANG INI MUNAROH, TAPI ITU TUH, LIHAT" Ucapnya dengan menunjuk nunjuk telur yang sudah pecah di aspal.

"Oh, BILANG DONG, astagfirullah, sabarkanlah hamba mu yang cantik ini" ucap gadis itu dengan mengelus dada.

Setelah kesabaran nya kembali, dia segera menaiki sepedanya ,untuk membelikan beberapa telur yang pecah karena ulahnya.

"Eit, mau kemana lo hah? Tanggung jawab nggak lo" Pemuda itu langsung menaiki boncengan sepeda si gadis.

"Apa sih, turun nggak "

"Nggak mau" Pemuda itu melipat tangannya didepan dada dengan bergaya sok imut.

"Turun"

"Ei, turun"

"Gak, sebelum lo ganti rugi, gue nggak mau turun"

"Ok ,terserah" Gadis itu mengayuh sepedanya dengan pelan,karena berat yang ditanggung dan didominasi oleh jok belakang.

"Lama bet dah " Pemuda itu menggerutu, dengan tangan yang berpegangan di pinggang si gadis.

"Heh, Munaroh, cepetan dikit dong, elah"

Si gadis yang mendengar gerutuan si cowok langsung menghentikan sepedanya. Lalu dengan tak sengaja ia berdiri dan menjatuhkan sepedanya, karena tangannya licin. Dan alhasil pemuda itu ikut terjatuh dengan sepeda, karena gerakan mendadak yang dilakukan si gadis.

"LO" ucap mereka bersamaan.

"HUH" Lagi-lagi mereka membuang muka secara bersamaan.

"Bangun" Ucap sang gadis mengulurkan tangannya dengan wajah ter toleh kesamping seolah-olah tak ingin melihat wajah pemuda yang ditolongnya.

"Hah? "

"Hah, hoh, hah, hoh, bangun Jamal" Kesal sang gadis.

"BANGUN" Gadis itu langsung menarik tangan sang laki-laki , agar cepat bangun dari ciuman panas aspal.

"Kasar banget sih jadi cewek" Ucap pemuda itu.

"Letoy banget sih jadi cowok" Ejeknya kembali.

"LO"

"APA" Jawab sang gadis dengan kenyolotan penuh.

"Mas mau saya ganti rugi nggak sih, hah" Ucapnya.

"Ya mau lah, pake nanya lagi" Pemuda itu berbicara begitu songongnya kepada si gadis.

"Makannya, ayok" Ucap si gadis dengan menyeret lengan pemuda ganteng yang ditolongnya.

"Mau kemana sih, hah? "

"Masnya nggak liat, di depan sana ada mini market" jawab gadis itu dengan tangan yang ingin meraih rambut pemuda dihadapannya.

"Eit, jauhkan tangan kotor lo dari rambut gue" Ucapnya dengan menghempaskan tangan si gadis, yang cantiknya bisa menggetarkan dunia mimpi.

Si pemuda yang memang melihat ada minimarket di seberang jalan, segera menarik sweater si gadis dengan semangat. "Yok lah, gas"

Mereka berdua memasuki minimarket, dan langsung menjadi pusat perhatian. Bukan, bukan, bukan mereka berdua, tapi si jamal.

"Ni perasaan gua, atau gimana, tapi semua orang kayak ngeliatin gue deh" ucapnya dengan menggaruk kepalanya.

Dan si gadis hanya mengangkat bahu tak acuh, lalu segera mengambil keranjang belanja, dan memilih apa yang perlu ia beli.

"Cepetan pilih, atau nggak jadi tanggung jawab"

~~Bersambung~~

Kata Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang