Tanggung jawab

12 0 0
                                    

Happy reading

"Iya, iya, bawel banget" ucap pemuda itu dengan memonyongkan bibirnya.

Setelah memilih beberapa barang, mereka berdua segera membayar barang belanjaan, yang tentunya dibayar oleh si gadis (dasar laki-laki gak modal).

Mereka berdua duduk di kursi yang memang disediakan di depan minimarket.

"Kanaka" ucap pemuda itu, atau yang bisa kita panggil Kanaka dengan menyodorkan tangannya di hadapan si gadis.

Si gadis hanya menaikkan alis heran,setelah beberapa lama ia baru mengerti maksud pemuda atau Kanaka, lalu menjabat tangan si Kanaka. "Alesha"

"Udah kan, kalau gitu aku permisi dulu" dengan cepat Ale membersihkan barang belanjaannya,dan hendak beranjak dari sana.

"Oh ya, ini tisu buat wajahnya yang kena tepung" Ucapnya dengan memberikan sekotak tisu ke meja .

Kanaka yang biasanya tak pernah mendapat respon seperti ini dari perempuan pun hanya melamun.

"Tadi kayaknya gue bawa uang seratus ribu deh, tapi di mana? Kok di dompet gak ada. Tapi dompet gue kok hilang ya? Apa ketinggalan di rumah tadi" Ucapnya dengan menggaruk kepalanya yang memang gatal.

Setelah puas meladeni pikirannya, ia segera beranjak di sana, tak lupa membawa sebuah kantong plastik yang bertuliskan Alfamartin.

~~Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kata Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang