please jangan baper

48 4 2
                                    

Aku sudah berada di depan gerbang sekolah ka Hiam, Pagi ini aku sangat bersemangat, meski di sisi lain ada rasa gugup yang menyelimutiku . Aku penasaran apa yang akan valvel katakan dengan Penampilanku Sekarang, karena ini pertama kalinya aku memberanikan diri untuk memakai makeup, di  tambah rambut yang biasanya kubiarkan terikat, sekarang aku curly sesuai tutorial dari internet yang ku lihat.

Aku sengaja mengendap pergi dari rumah untuk menghindari bunda, karena aku malu berdiri dihadapannya dengan penampilan ku sekarang. Kali ini aku mengenakan seragam seperti biasa, dengan tas kecil biru muda dan tak lupa sepatu serta jaket lepis yang sama dengan velia. Sebenarnya aku sudah sering pergi ke acara pameran sekolah sebelumnya, namun pameran ini begitu istimewa bagiku, karena ka Hiam sendiri yang menjadi ketua acara dalam pameran ini. Beberapa menit kemudian aku menerima pesan dari velvel.

Membaca pesan velvel, mendorong ku segera masuk gerbang sekolah dan beranjak menuju lokasi yg sudah dia kirimkan. Sepanjang jalan aku terhipnotis dengan dekorasi yang begitu menakjubkan,  bunga sakura yang di tata di atas satir pic yang begitu mempesona, dan berbagai hiasan satir yang di bentuk sedemikian rupa membuat sekolah ini terasa begitu berbeda. "kreativitas ka Hiam memang tak pernah gagal" Batinku.

Sekolah ini sudah sangat ramai, dan kelihatannya acara baru saja di mulai. Karna penerbangan balon sebagai simbolik pembukaan acara baru saja di lakukan, dan penerbangan balon udara berwarna warni ini Semakin menghipnotis mataku. Aku berjalan tanpa ragu, sedangkan mataku menolak untuk berpaling sedikitpun dari indahnya pemandangan yang ada di hadapan ku. Tanpa ku sadari semua mata malah tertuju padaku.

"Cantik banget "  Cletuk salah satu orang .
"ish siapa ya gw kaya pernah liat" Bisik salah satu dari mereka yang samar ku dengar.
" cantik ".
"ini si ga cantik doang, tapi cantik banget"
"Fix no debat ini definisi bidadara nyasar"
"Bidadari bego udah salah kenceng lagi lu ah"

Apa benar mereka tengah membicarakan ku, Sudahlah ini tak penting bagiku, aku pura-pura tak mendengar apa-apa dan melanjutkan langkahku untuk bertemu velia. Tiba- tiba seseorang menarik tanganku begitu saja, hal ini benar- benar membuatku kehilangan keseimbangan dan terjatuh di hadapan banyak orang.

"Ahh" Aku spontan berteriak
Lantas membuat Semua mata tertuju padaku, aku langsung menatap orang yang sengaja menarik tangan ku.
"Lu ngapain kesini" Ucap Renia.
Aku berdiri dengan bantuan ka salman
"Thanks ka" Ucapku pada salman.
"Lu ngapain narik tangan dia ampe dia jatoh, gila lu? " Ucap salman sewot pada Renia.
"Sengaja" Jawab Renia dengan muka menantangnya.
"Pshyco anjir, lu kalo bukan cewe gw beri lu" Ucap salman.
"Bacot lu ga usah ikut campur urusan gw" Ucap Renia.
"Orang gila dasar lu Renia, lu pikir gw takut ama lu, malu ke lu jelas-jelas lu salah bukannya minta maaf ke gw" Aku berusaha menahan rasa sakitku dan meluapkan emosiku pada Renia.

"Apa gw yang salah, ngaca saf ngaca" Ucap Renia sambil menujuk muka ku.
"Ga jelas bet anjirr, jelas-jelas semua orang juga tau kalo lu tiba-tiba narik tangan gw ampe jatoh" Ucapku
"Asal lu tau, lu lahir di dunia ini ajah udah kesalahan Safa" Teriak Renia sambil mendorong ku.
Mendengar perkataan sampahnya membuatku spontan menampar nya
Plak...
"Si anj*ng brani-brani nya lu sama gw! Renia semakin emosi dan mencoba menyerang ku, untung nya teman-teman yang melihat dia hilang kendali, langsung menahannya..
" Lu pikir gw takut sama lu" Balas ku
"Saf, udah saf, lu tenang ya" Ucap salman
Lalu ka Angga datang dan melerai perdebatan kita
" Eehh ngapa nih, ribut-ribut" Ucapanya sambil mas uk di tengah-tengah kita
Tidak ada satupun yang menjawab pertanyaannya,Lalu ka Angga melihat ke arahku.
"Saf kaki ama tangan lu knapa? " Tanya nya dengan ekspresi khawatir,
Aku hanya diam dan tak membalas pertanyaan nya.
"Angga, gw di tampar ama si Safa coba sakit banget" Renia mendekat ke arah ka Angga dan menggandeng tangannya. Namun ka Angga masih menatap ke arah ku dan berusaha melepaskan tangan Renia dari lenganya.
"Saf kita ke UKS ya" Ucap ka Angga
Aku enggan menjawab pertanyaannya, ntahlah ada rasa tak suka saat Renia seolah sudah sangat dekat dengan ka Angga. Mungkin dugaanku memang benar, ka Angga pasti sudah banyak dekat dengan cewe sebelumnya, tapi tak bisa ku pungkiri ada rasa sedikit kecewa saat aku dengan jelas melihat realitanya, apa ini artinya aku sudah mulai ada rasa pada ka Angga.
"Safa"  Velia berlari ke arahku
"Vel" Sautku.
"Lu knapa?
"Ntar gw jelasin sekarang bantuin gw ke UKS ya" Ucapku pada velvel
"Okey"
Aku pergi bersama velvel menuju ruang UKS
"Saff, tungguin gw" Ucap ka Angga, namun aku memilih untuk mengabaikannya.
"Saf, lu kenapa?" Tanya velia hawatir.
"Ga papa, pelan- pelan vel sakit" Ucapku.
Aku berjalan pelan dengan velia, namun tiba tiba ka Angga datang, tanpa bicara dia menarik tanganku dan menggendong ku begitu saja. Kali ini aku tak bisa berkata- kata, aku pun tak bisa memalingkan wajahku dari matanya, dari ekspresi wajah dan matanya seolah memberitahuku rasa hawatir dan ketulusannya. Seketika Jantung ku berdetak lebih cepat dari biasanya, nafasku juga sudah tak beraturan,"kenapa gw gerogi ya"batinku. Sekarang pikiran ku malah membawaku pada ka Hiam, semoga saja ka Hiam tidak tau kejadian ini, jika tidak dia pasti akan sangat khawatir dan tidak fokus pada acaranya.

virtual and DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang