Chapter 1

10.9K 650 1
                                    

Aku duduk menatap jalan raya yg kini padat dengan mobil.sekarang jalanan sedang macet.aku melihat seorang bapak bapak memanggilku.aku menghampiri bapak itu.

"Ada yang bisa saya bantu pak?"tanyaku ke bapak itu.

"Dik,bapak beli aqua dong"

Aku mengangguk lalu mengambil 1 botol aqua.

"Nih pak"aku menyerahkan aqua itu.

"Berapa dik?"

"3000 pak"

Bapak itu memberiku satu lembar 2000 dan satu lembar 1000.

"Kamu engga sekolah?"tanya bapak itu.

Jalanan sangat macet.macet ini sudah 3jam tidak jalan jalan.

"Engga pak"

"Loh kenapa?"

"Saya harus kerja pak.buat membayar sekolah adik saya"

"Kemana orangtua mu?"

"Mereka sudah meninggal pak"

"Oh maaf saya tidak bermaksud"

"Iya tidak papa pak"

"Boleh saya kerumah mu?"

"Mau ngapain pak?"pikiranku sudah membayangkan hal yg negatif.

Tapi tidak mungkin bapak ini berniat jahat.dia bersama supir yang kulihat umurnya sudah cukup tua.

"Bapak mau menawarkan kamu beasiswa"

"BEASISWA PAK?"ya.aku cukup kaget.

"Iya dik.makanya kamu ikut bapak ya"

"Tapi jualan saya?"

"Semuanya saya bayar.sudah tinggalkan saja"

Aku mengangguk.

Pintu mobil bapak itu terbuka secara otomatis.aku langsung memasuki mobil itu.
***
Kini kita sudah sampai rumahku. bukan rumah,tapi gubuk.

"Maaf pak rumah saya begini"

"Tidak papa.."jawabnya dengan senyum.

"KAKAKKK"adikku keluar dari rumah dan memelukku.

Mereka kembar bernama kristal dan bintang.

"Kalian udah makan?"

"Sudah kak tadi disekolah bu guru masakin kita"

"Bagus.."

Mereka melepaskan pelukannya.

"Ini siapa kak?"tanya bintang sambil melihat bapak itu.

"Maaf sebelumnya saya lupa memperkenalkan diri.nama saya jhony"bapak yang bernama jhony itu mengulurkan tangannya.

Aku menerima uluran tangannya itu.

"Saya intan pak"
Kita berjabat tangan beberapa detik.

"Ayo pak masuk"

Pak Jhony pun mengangguk.
***
"Jadi kamu mau menerima beasiswa itu?"tanya pak Jhony.

"Iya pak.saya tidak mau menyianyiakan kesempatan itu"

"Kalau begitu senin besok kamu sudah bisa masuk dan kamu akan tinggal di asrama"

"Asrama pak?lalu bagaimana dengan adik adik saya?"

"Apakah mereka boleh tinggal bersama saya intan?"tanyanya.

"Hemm..."aku tampak berfikir.

"Memang bapak tidak punya anak?"tanya ku.

"Istri saya meninggal satu tahun yang lalu sebelum kita memiliki anak.saya sangat kesepian.adik adik saya jauh diluar negri.saya sangat suka dengan anak kecil.kadang saya suka membayangankan suara anak saya menangis,tertawa,dan berbicara tapi semua itu hanya bayangan"

"Pak..saya tidak bermaksud",aku menundukkan kepalaku.

"Saya akan mengadopsi kamu dan adikadik kamu.apakah kamu tidak keberatan?"

"Apakah itu tidak merepotkan bapak?"

"Tentu tidak!saya malah senang!"bapak itu tersenyum.

Aku mengangguk menandakan boleh.

Pak jhony tidak bisa dikategorikan sebagai kakek kakek.bisa diperkirakan umurnya 45an.gagah dan menurutku ganteng untuk umur segitu.

Terimakasih pak jhony.

One girl hundreds boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang