Chapter 2

9.9K 631 1
                                    

Hari ini aku dibawa kerumah pak jhony, eh bukan papa jhony.dia yang menyuruhku untuk memanggilnya seperti itu.

Aku sedang berfikir,kenapa papa jhony mau mengadopsiku dan adikadikku?sedang banyak anak lain diluar sana.tapi yasudahlah.
**
Kini mobil yang aku tempati mulai memasuki perkarangan rumah papa jhony.rumahnya sangaaaattttt besar.sepertinya ini bukan rumah.tapi istana!!!

Halaman depan rumah papa jhony aja berkalikali lipat dari rumahku.

Aduh intan kamu sangat bodoh!masa halaman segede gini dibandingkan dengan gubukmu yang sekecil upil.

Mungkin aku bisa bermain bola dihalaman depan ini.

Aku turun dari mobil dan memasuki rumah untuk bertemu papa jhony.ya,tadi aku dijemput oleh supir papa jhony yang bernama mang udin.dia sangat baik.

Saat aku memasuki rumah banyak pelayan yang menyambutku.

"Halo anak anakkuu"

Papa jhony memelukku.

Aku sudah lama tidak merasakan pelukan seorang ayah.

"Aku sudah menantikan hal ini sejak dulu.memeluk anak anakku"bisik papa jhony ketika memelukku.

Aku tersenyum.

"Okey intan kamar kamu ada dilantai dua.bi ijah tolong antar intan kekamarnya.mulai sekarang dia anak saya"

Bi ijah mengangguk lalu mengantarkan aku kekamarku.

"Makasih ya bi.."

"Iya sama sama non.."kata bi ijah sambil tersenyum.

"Non,kalo perlu apa apa panggil bibi aja.."

"Siap bii"aku tersenyum.

Aku menaruh bagpack ku.aku tidak membawa terlalu banyak barang.hanya beberapa baju dan beberapa hal penting seperti foto keluarga.

Kini aku mempunyai keluarga baru,dan papa jhony adalah papaku.

Aku membuka lemari yang ada dikamar itu.ternyata sudah banyak baju baju dan tas yang menurutku branded.

"Gimana sayang?suka sama kamar kamu?"tibatiba papa jhony sudah ada diambang pintu kamarku.

"Gausah ditanya lagi pa,aku suka bangett.tapi ini kok ada tas banyak banget?"

Papa jhony duduk disofa yang ada dikamarku.

"Itu tas mama.mama punya penyakit yang tidak bisa memberikan keturunan.dia sangat sedih.dia bilang kalo punya anak cewe dia bakal ngasih semua tas tasnya itu ke anaknya dan pergi shopping bareng.kita sudah berencana untuk mengadopsi anak.tibatiba dia masuk rumah sakit dan kritis.pesan terakhirnya dia menyuruh papa untuk mengadopsi anak agar papa tidak kesepian.dan papa sudah melakukan pesan terakhirnya itu"

Aku cukup sedih mendengar cerita papa.

"Apa papa tidak mau nikah lagi?"

"Tidak nak.papa sayang dengan mama.posisi mama dihati papa gaada yang bisa gantiin"

Aku mengangguk.

"Loh kristal sama bintang mana?"tanyaku.

"Ohh mereka lagi berenang"

"Disini ada kolam renang?"

"Kamu belum keliling rumah sihh"

"Hehe iyadeh pa nanti aku keliling.aku mandi dulu boleh?"

"Boleh laah..yaudah papa keluar mau main sama kristal sama bintang"

Aku mengangguk.

Baru saja aku ketemu dengan papa
Jhony.tapi aku sudah bisa menerima dia sebagai ayahku.
***
Malamnya aku makan malam bareng sama papa jhony.

Kristal dan bintang sangat menyukai papa jhony.selain dia lucu,dia juga sangat perhatian dan lembut.sebenernya papa jhony ini paket lengkap.selain jadi ayah dia juga bisa jadi sesosok ibu.makanan ini saja papa jhony yang masak.dan tidak usah diragukan lagi keenakannya.

Kita sedang tertawa bersama karena cerita bintang disekolahnya.lalu tingkah konyol papa jhony.

"Sayang intan besok kamu masuk sekolah ya.besok dianterin papa udin karena papa ada meeting"

"Iya paa"

Sekolah baru?siapa takut.

One girl hundreds boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang