Masa Orientasi

386 4 0
                                    

3tahun ku merasakan warna-warni nya hidup di masa putih biru. Menyenangkan. Saat masa putih biru, ku ingin sekali untuk buru-buru memakai putih abu-abu. Di mataku,melihat orang lain memakai seragam putih abu-abu terlihat menyenangkan. Terlihat dewasa. Ah, aku jadi ingin cepat-cepat melepaskan putih biru lalu memakai seragam putih abu-abu.

Semuanya begitu cepat menurutku, tak kerasa sebentar lagi aku akan melepaskan seragam putih biru ku dengan seragam putih abu-abu. Ini yang kunanti-nanti kan, namun seketika rasa takut menghadang ku. Aku takut masa putih abu-abu tak menyenangkan. aku takut masa putih abu-abu ku tak berwarna seindah pelangi. aku takut kisah cintaku di masa putih biru terulang kembali di masa ini. walau ku tahu hidup tak selamanya indah berwarna, namun aku takut, sungguh menakutkan. pikirku.

Hari ini, hari pertama Masa Orientasi Siswa atau biasa disebut MOS. wah, aku bertemu lagi dengan si MOS. Yang kata orang adalah masa dimana senior akan memperbudak junior-junior nya dengan kekuasaan yg dimiliki nya sebagai Kakak Kelas. Memang, aku pun dulu seperti itu, namun aku tak terlibat hanya saja aku terlibat dalam mengenai kekuasaan karna aku merasa telah menjadi senior.

Aku mengikat rambutku menjadi dua bagian degan warna-warni tali rapia. aku memasang name tag ku di dada dengan nama Fianiera Kireina Rullie.

Yaps, perkenalkan nama ku Fianiera Kireina Rullie. Aneh bukan? haha mamaku lah yang memberi nama seperti itu. Susah, menurutku. Mamah nya mamahku, atau biasa di sebut nenek berasal dari negeri sakura, Jepang. Ya, Mamahku keturunan Jepang. Sedangkan ayahku adalah asli orang indonesia, lebih tepatnya asli orang Bandung. Namun kami sekeluarga memilih tinggal di Ibukota Jakarta. Aku memiliki seorang kakak laki-laki yang super menyebalkan. Fianiera Akihiko Rullie. Biasa disebut, Kak Hiko.

" Kak Hiko, ayo cepetan bangun. ntar aku telat." Ujarku yang kini berada di kamar Kak Hiko, lebih tepat diatas kasurnya.

" hemmhm..." gumamnya.

" Kak bangun, kak bangun, bangun, bangun!!" Ujarku lagi dengan mengoyang-goyangkan badannya.

" hemmhmm.." gumamnya dengan mata masih tertutup.

" hemmhm hammhm hemmhm terus. Bangun weiiii banguuuun, udah jam 9 pagi ini weiii ngga kuliah lo kak" teriakku ditelinganya, kesel karna tak kunjung-kunjung bangun.

" ah, bentar de bentar 5menit lagi...." Kak Hiko dengan mengucek-ucek matanya. " APA?! JAM 9? Minggir lo, gue mau mandi" Kagetnya dengan langsung masuk kedalam kamar mandi.

Aku terkekeh. kalo tau gitu mending dulu-dulu aku banguninnya dengan cara begitu. Lucu juga ngejailin kakak sendiri pagi-pagi, hitung-hitung hiburan.

" Yg cepetan yah kak mandinya, Inget waktu. Lo ngga mau kan dihukum dosen. hahahaa... kirei tunggu di bawah" tawa ku langsung keluar kamar dan bergegas turun ke bawah untuk sarapan pagi.

" Pagi, Mah. pagi, Ayah" Sapaku lalu mengambil tempat duduk disamping Mamah tercinta ku.

" Pagi sayangku" Sapa Mamah ku, Mamah Fianiera. biasa disebut Mamah Fia.

" Eihya, pagi sayangnya ayah... sini sun dulu" sapa Ayahku, Ayah Rullie.

aku membungkukkan kepala ku lalu dengan cepat aku mencium pipi Kanan Ayahku. " Ayah mah ah, kebiasaan! Kirei udah gede yah, malu" ujarku.

Mamah hanya terkekeh mendengarnya. " Ya gpp dong, sama anak sendiri ini.. ah, iya kak Hiko udh bangun?" Tanya Mamah

"ckck, lg mandi mah" ujarku menyeringai.

" oh yaudah, kamu sarapan dulu. Hari ini kan kamu MOS harus makan yang banyak biar kuat. ngga pingsan-pingsan lagi. Malu pingsan mulu." saran Mamah. Aku tahu itu saran sekaligus sindiran karna dulu aku sering pingsan karna lupa sarapan.

Putih Abu-Abu ( First Love )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang