Selamat membaca :)
Hari ini adalah hari terakhir Masa Orientasi Siswa. Tidak terasa sebentar lagi Kirei akan resmi menjadi siswa Saint John's School.
Semua anak-anak segera berkumpul ke lapangan setelah menerima informasi dari kakak Seniornya.
" Males banget sih" keluhku.
" ayo semangat!" bisik seseorang tepat ditelinganya. Kirei menoleh lalu tersenyum " ah okey, arigatou kak Fili"
Entah itu karena Fili yang memberinya semangat sehingga ia begitu bersemangat menuju lapangan.
" Semangat pagiiiii adik-adik!" semangat Kak Tria. Pembawa acara.
" Pagiii" serentak anak-anak
" Ah, tidak terasa hari ini hari terakhir Masa Orientasi Siswa. Gimana? menyenangkan tidak?" Ujar kak Tria.
Sebagian ada yang menjawab 'menyenangkan' dan sebagian lagi menjawab 'tidak'
" Baiklah! Langsung saja pada topik. Sekarang ketua panitia sekaligus ketua OSIS yang katanya ganteng. KATANYA! haha akan menyampaikan ucapan terimakasih. Filbert Haidar" Kak Tria.
betapa kagetnya Kirei saat mengetahui Fili adalah Ketua panitia sekaligus ketua OSIS. " Wow, ketua Osis! Pantes aja" kaget Kirei
Semua mata tertuju padanya. " Halo adik-adik. Terlebih dahulu perkenalkan nama saya Filbert Haidar. Ketua Panitia sekaligus ketua OSIS Saint John's School, saya mengucapkan banyak-banyak terimakasih untuk partisipasinya selama 3hari ini. Sungguh menyenangkan. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada yang tidak berkenan dihati. Semoga kalian menjadi generasi yang lebih baik lagi. Oiya, setelah ini kita berkumpul kembali di Ruang Teater untuk acara penutupan. okey, cukup sekian dan terimakasih" Fili tersenyum lalu meninggalkan tempat. Terdengar suara tepukkan tangan lalu semuanya pun bubar, memasuki ruang Teater yang berada tak jauh dari lapangan.
Kirei menelusuri jalan menuju ruang teater dengan menundukkan kepalanya. Entah apa yg ia lihat dibawah sana. Sungguh, ia sangat malas sekali untuk mengikuti acara penutupan yang ia yakin akan memakan waktu yang lama. 'kenapa tidak langsung pulang saja sih, menyebalkan sekali' gerutunya.
Saat Kirei mendongakkan kepalanya ke depan, tidak sengaja Kirei menatap dua bola Mata. ' Mata itu...indah' batinnya. Mereka saling bertatapan. tiga detik..empat detik.. lima detik lalu Kirei tersadar, ia langsung mengalihkan wajahnya ke samping untuk tidak menatap kedua bola mata itu lagi. Kirei sungguh terpesona dengan dua bola mata itu.
DEG!
Pemilik dua bola mata itu tersenyum padanya. Kirei melihat kanan kirinya, pada siapa ia tersenyum? sedangkan di kanan kiri nya tidak ada siapa-siapa.
' ia tersenyum padaku? benarkah?' guman kirei tak percaya. Kirei pun tersenyum balik padanya.. tak kemudian pria berbalik badan lalu masuk ke dalam ruang teater tersebut. Dahi kirei mengernyit " Kenapa ia masuk ke ruangan itu juga? apakah ia salah satu pengurus juga? Benarkah? tapi kemarin-kemarin aku tidak melihatnya. kalau pun ia salah satu pengurus pasti akan mondar-mandir.. ah, kenapa aku jadi mikirin dia? dasar kau kireiii" gerutu Kirei memukul-mukul kepala nya.
" Kenapa kau memukul-mukul kepalamu, Kirei? apa kau sakit?" tanya Fili yang tiba-tiba berada di depannya.
" Kau? Sejak kapan kau disini? Sedari tadi kah?" ujar Kirei
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu-Abu ( First Love )
Romance" Aku mencintainya, namun Tuhan tidak mengizinkan aku tuk bersatu dengannya melainkan hanya tuk bersama. " - Fianiera Kireina Rullie Seorang gadis yang memiliki mata kecil yang dikagumi oleh seorang pria, saat pertama kali mereka saling bertatapan. ...