Tantangan?

95 4 0
                                    

Hiiii, i'm comebackkk :))
ehehe maafkan diriku yg labil ini.. Kemarin ada niat buat delete ini cerita tp setelah dipikir-pikir cukup.. hellyeah cukup panjang sampe stress (?) haha oke oke ternyata sayang bgt kalo ga d lanjutin.
so, ku putuskan cerita ini tetap akan d lanjut. Tp maafin aku klo ceritanya makin kesini makin gajelas & ga dpt Feel nya.

Maaf kalo banyak typo bertebaran, soalnya ini tanpa edit ulang :)
Okey


Happy reading :))










********

Fili Pov


Kirei? hmm siapa yg tidak bilang dia cantik maka bermasalahlah matanya. Hidung mancung, kulit bersih & putih, mata kecil yg sedikit sipit, bibir tipis yg sepertinya wajib kucicipi.. pasti rasanya enak & bikin candu, aku jadi tidak sabar untuk segera mencicipi bibirnya itu ditambah lagi postur tubuhnya yg ramping. Satu untuknya, Perfect.
Kirei milikku. Akan kupastikan dia akan jatuh dalam pelukanku dalam waktu dekat ini. Tidak ada yang boleh memilikinya selain diriku. Tidak akan kubiarkan dia lepas. TIDAK!

baru saja aku memikirkannya eh dia sudah ada dihadapanku saja, ck dia memang jodohku.

Ku berikan senyuman andalanku tersebut yang dapat terpesona siapa saja yg melihatnya.
" Ada apa, hun?" sengaja ku memanggilnya seperti itu hanya sekedar ingin sedikit menggodanya.

Dahinya berkerut. hahaa lihatlah betapa lucunya dia bila sedang berpikir.
Sepertinya ini akan ku jadikan hobi agar dapat melihat wajah lucunya itu.

Gemeshhhhh

Ku ulurkan tangan untuk mencubit pipinya itu.
" Gem...."

Belum sempat aku mencubitnya dia sudah memalingkan wajahnya " Eits, tidak boleh cubit-cubit! Dilarang keras mencubit pipiku, dikira boneka apa main cubit-cubit sembarangan. Nanti kalo pipiku membleh emang kakak mau gantiin huh?" Kesalnya dengan memajukan beberapa centi bibirnya kedepan. Manyun.

errr... tak bisakah kau tidak memanyunkan bibirmu itu heuh? kau sengaja buatku tersiksa karena menahan keinginanku itu untuk segera melumat bibirmu itu? Jangan salahkan aku bila aku lepas kendali, Kirei. My Lady

Saatku membuka mulutku untuk menjawab Kirei sudah terlebih dahulu mengurungkan niatku. Ku tutup kembali mulutku.

"Tunggu! tadi kakak panggil Kirei apa? hun? Kirei tidak salah dengarkan?" protesnya lagi.

Aku terkekeh sebelum menjawab " Memangnya kenapa? tidak boleh? Toh kamu senangkan?" Aku semakin senang menggodanya.

" Tidak! tidak sama sekali. Argh! kakak mulai menyebalkan. oya, aku kesini mau nanya, boleh?" ucapnya dengan serius.

" hahahaa ya ya boleh tapi pake syarat" Jawabku jahil.
Tidak apa-apa kan menjahilinya?

" Yaelah, nanya aja pake syarat. Gimana minta bantuan. bisa-bisa pake syarat juga lagi. Pamrih kau kak" ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Yasudah kalau tidak mau ya tidak usah. bereskan?" balasku dengan enteng.

" Apa aku sudah mengatakan kalau kakak sungguh menyebalkan?"

" Sudah! tadi barusan kau mengatakannya" biarlah sedikit ku pancing emosinya.
Aku penasaran bagaimana ekspresi wajahnya bila sedang emosi. haha

Bisa ku lihat ia menahan geraman kesalnya itu "Kak Fili!!! Astaga, kakak menyebalkan sekaliii.. susah ngajak serius bicara sama kakak. Kirei heran kenapa orang-orang bisa memilih kakak untuk menjadi Ketua Osis yang menyebalkan seperti kakak? Nyogok yaa?" Kesalnya dengan rentetan pertanyaan yg tak penting itu bagiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putih Abu-Abu ( First Love )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang