maja×soviet part 3

949 52 8
                                    

Kini Maja dalam masalah, ia terjebak. Oleh Soviet yang menahan tubuhnya ke tembok. Disamping itu ia merasa tubuhnya tidak dapat ia gerakkan.

Kurasa itu karena Soviet sedang memanjakan Maja dengan beberapa ciuman di leher, bahu, dada, perut hingga ke bagian bawah tubuhnya. Sebagai bentuk perlawanan ia hanya bisa mendorong kepala Soviet menjauh dari tubuhnya.

Dengan desah manja Maja terus berusaha tidak terlena untuk kedua kalinya. Diam-diam ia menyalakan kran shower hingga airnya membasahi kepala Soviet.

Disaat itulah ia segera berlari keluar dengan mengenakan handuk. Sayangnya dikamar ada R.E yang baru saja masuk.

R.E terdiam melihat kondisi Maja yang membuat Maja sendiri ketakutan hingga berlari-lari mengitari kamar. Sementara R.E mengejarnya dari belakang.

Tak lama Soviet keluar dan melihat istrinya sudah berada diatas lemari. Ia juga menyadari Ayahnya sedang berada dikamarnya.

Soviet: "A-ayah! Mengapa ayah menakutinya?"

R.E: "aku tidak menakutinya. Dia saja yang aneh, lari sambil teriak-teriak"

Majapahit: "WAAAAAAA!!! TOLOOONGG! BAPAK-BAPAK MESUM!" teriak Majapahit dengan begitu dramatis. R.E hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan menantunya itu. Ia pun menoleh pada Soviet.

R.E: "kalian berdua bergegaslah ke ruang makan. Sudah satu jam kalian melewatkan sarapan" ucapnya. Ia pun berjalan keluar dari kamar sementara Soviet mendongakkan kepala kearah Maja sambil berkata.

Soviet: "Turun"

Majapahit: "Mana bisa?!"

Soviet: "Sudah jangan banyak omong. Cepat turun sebelum aku mengkobeli lubang mu hingga melebar" mendengar hal itu Maja langsung marah.

Majapahit: "Hah?! Tega kau! Kalau aku turun siapa yang mau nangkep?!" Soviet menghela nafas lalu mengengadahkan tangannya keatas.

Soviet: "aku yang tangkap" ucapnya.

Majapahit: "ihhh ngak percaya" karena kesal Soviet mengeluarkan dua jari nya (telunjuk dan jari tengah) lalu menunjukkan nya pada Maja.

Soviet: "kalau kau tidak segera turun benda ini akan ku masukan ke dalam mu, tanpa ampun" seketika nyali Maja langsung ciut. Setelah diberikan ancaman seperti itu. Ia pun terdiam kemudian menjatuhkan dirinya ke arah Soviet.

Bukannya ditangkap dengan benar, mereka berdua malah terjatuh kebelakang.

Majapahit: "Ihhh, tuhkan. Apa kubilang?! Kau itu tidak bisa" ia cemberut.

Soviet memaksakan dirinya untuk berdiri sambil mengangkat Maja kembali ala bridal style.

Soviet: "dasar karung beras. Berapa kilo kamu?"

Majapahit: "HAH?! BARU 35 KILO MASIH DIBILANG BERAT?! HAAA DAHLAH. TURUNIN AKU. AKU MAU JALAN" ucapnya dengan nada penuh amarah. Bukannya diturunin Soviet malah tersenyum lalu menggendong Maja ke ruang makan.

Maja terus meronta ingin diturunkan namun tetap saja Soviet enggan melakukannya.

Sesampainya diruang makan. Mereka langsung duduk disebuah meja panjang. Ternyata R.E sedang menunggu mereka sedari tadi.

Soviet pun duduk di tempat duduknya seperti biasa sementara Maja diminta duduk berhadapan dengan Soviet di sisi lain meja.

Namun karena Maja bandel dia pun akhirnya duduk berdampingan dengan suami nya.

Bahkan saat makan pun mereka masih bercanda. Maja yang berniat menyuapi Sov malah dibuat kesal. Pasalnya Soviet berpura-pura tidak tahu apa yang Maja ingin lakukan.

Maja pun cemberut namun Soviet tertawa pelan. Ia pun membuka mulutnya membuat Maja kembali senang dapat menyuapinya.

Kini giliran Soviet yang minta disuapi. Bukannya disuapin malah Maja memakan makanan yang dipegangnya dengan sendok. Tidak terima, Soviet menerjang Maja hingga keduanya terjatuh dari kursi mereka masing-masing.

Melihat hal itu R.E berdeham dan menatap tajam kearah mereka berdua. Soviet dan Majapahit yang sedang berebut makanan dimulut jadi terdiam melihat peringatan keras tersebut.

Keduanya kembali duduk di kursi namun tetap saja tidak bisa berhenti bercanda.

Sesampainya diruang makan. Mereka langsung duduk disebuah meja panjang. Ternyata R.E sedang menunggu mereka sedari tadi.

Soviet pun duduk di tempat duduknya seperti biasa sementara Maja diminta duduk berhadapan dengan Soviet di sisi lain meja.

Namun karena Maja bandel dia pun akhirnya duduk berdampingan dengan suami nya.

Bahkan saat makan pun mereka masih bercanda. Maja yang berniat menyuapi Sov malah dibuat kesal. Pasalnya Soviet berpura-pura tidak tahu apa yang Maja ingin lakukan.

Maja pun cemberut namun Soviet tertawa pelan. Ia pun membuka mulutnya membuat Maja kembali senang dapat menyuapinya.

Kini giliran Soviet yang minta disuapi. Bukannya disuapin malah Maja memakan makanan yang dipegangnya dengan sendok. Tidak terima, Soviet menerjang Maja hingga keduanya terjatuh dari kursi mereka masing-masing.

Melihat hal itu R.E berdeham dan menatap tajam kearah mereka berdua. Soviet dan Majapahit yang sedang berebut makanan dimulut jadi terdiam melihat peringatan keras tersebut.

Keduanya kembali duduk di kursi namun tetap saja tidak bisa berhenti bercanda.

Pada akhirnya R.E pun pergi dari ruang makan meninggalkan mereka berdua. Tanpa sadar Maja ditarik lalu diajak berciuman lagi oleh Soviet. Namun lebih brutal dari biasanya.

Ia juga menyuruh pelayan membereskan bekas makan mereka dan meja makannya.

Setelah selesai bercumbu Soviet langsung mengangkat Maja kembali ke kamar. Dikamar Soviet membanting tubuh Maja diatas tempat tidur lalu membuka lebar kedua kakinya.

Lalu ia mendekati sebuah benda yang dianggapnya begitu aneh. Saat diendus-endus tiba-tiba saja Maja melenguh seolah merasakan sesuatu.

Ia pun menjulurkan lidahnya ke depan benda itu hingga ujungnya memasuki benda tersebut. Satu lenguhan panjang keluar dari mulut Majapahit.

Soviet langsung menyadari benda apa itu dan melakukan hal tak terduga. Ia mengangkat kedua kaki Maja keatas lalu mencium benda yang tidak lain adalah lubang milik Majapahit sendiri.

Tidak hanya dicium, ia juga memasukkan lidah serta menghisap lubang tersebut secara berkala. Membuat tubuh Maja keenakan karenanya.

Maja juga tidak dapat melawan nya. Ia pasrah saat titik lemahnya diserang oleh serangan mengenakan seperti itu.

Maja terus mendesah dan memelas pada Soviet untuk memasukkannya lebih dalam. Soviet menuruti kemauan Maja dan menyodok lidahnya lebih dalam ke lubang Maja.

Hingga Maja yang sudah tidak tahan lagi akhirnya mengeluarkan sesuatu yang bisa kau bilang sebagai gabungan dari saliva dan susu kental manis.

Soviet langsung pun berhenti lalu mencium paha Maja. Ia memandangi wajah istrinya yang sangat merah. Dengan nafas terengah-engah Maja hanya bisa terbaring diatas tempat tidurnya.

Lagipula siksaan dari Soviet belum juga selesai. Lihatlah saat lagi-lagi lubangnya dimasuki oleh sebuah benda aneh lainnya.

Rupanya Soviet tengah memperlebar lubang Maja agar bisa menjilatinya lebih leluasa. Maja menggoyangkan pinggulnya membuat Soviet harus kembali memasukkan lidahnya kedalam. Kini ia menggerakkan lidahnya kelaur masuk.

Ia juga menghisap lebih dalam sambil terus membuka lebar lubang Maja.

Maja merasa terpuaskan dengan hal tersebut. Ia terus menerus mendesah manja agar Soviet meneruskan nya.

Diluar, ternyata mereka sedang di intipi oleh R.E yang merasa tidak adil karena tidak dapat merasakan tubuh menantunya yang sudah ia jadikan istri bagi anaknya.

Ia pun pergi ke kamarnya sambil memikirkan membuat sebuah rencana besar.

_to be continued_

Majapahit Harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang