Majapahit Harem

R.E×maja×soviet

Hari berganti siang, Soviet dan Maja tengah tertidur bersama diatas ranjang mereka. Namun, Maja tidak akan menyadari. Hal buruk apa yang akan segera menimpanya.

Saat itu Maja terbangun di suatu tempat, tempat gelap. Ia melihat seekor beruang hitam besar yang berdiri dihadapannya. Wajahnya seram dengan deretan gigi-gigi tajam nya.

Maja segera berlari untuk menghindarinya, terus berlari dan terus berlari. Terus berlari namun tidak kunjung menemukan jalan keluar. Lama kelamaan beruang itu semakin mendekatinya. Ia panik.. Ia berlari lebih cepat lagi.

Namun dihadapannya muncul sebuah tembok yang menutupi jalannya. Ia hendak memanjat namun tidak ada nya pijakan untuk memanjat.

Ia berbalik melihat sang beruang sudah siap untuk menerkamnya. Ia melindungi wajahnya dengan lengan kanan nya. Boom!

Beruang itu menghilang begitu saja. Hilang disaat sebuah cahaya bersinar terang menyorot wajahnya. Apakah ini? Inikah akhir dari mimpi buruk?
Sayangnya tidak, saat Maja terbangun. Ia melihat ke sekelilingnya. Ruangan hitam.. Lebih tepatnya tembok bata hitam yang mengelilingi.

Tak sengaja tangannya memegang sesuatu yang lembut. Maja mencoba melihat dan mendapati benda semacam rambut atau wool yang berwarna hitam. Maja masih tidak mengerti, dimanakah dia. Dia merasa tubunya lemah tidak dapat digerakkan.

Tiba-tiba lenguhan panjang keluar dari mulutnya. Dengan cepat ia menutup nya dengan telapak tangannya. Ia menengok kebawah dan mendapati. Seorang pria asing tengah asik mengemut yupi pink kenyal miliknya.

Saat yupinya tergigit Maja melenguh, menyebabkan si pria berhenti lalu menatap wajahnya. Maja terkejut bukan main, ternyata si pelaku adalah mertua nya sendiri.

R.E menyadari bahwa orang yang sedang ia permainkan sudah terbangun dari tidurnya ia pun berdiri dan menindih Majapahit. Meski tubuhnya tidak begitu besar atau berotot seperti Soviet dan Maja tapi perawakannya tinggi.

Wajahnya yang begitu tampan mampu membuat lelaki atau wanita manapun jatuh ke pelukannya.

Ia menatap wajah Majapahit agak lama lalu tersenyum. Melihat hal itu Maja segera memalingkan wajahnya dengan pipi yang bersemu merah.

R.E memalingkan wajah Maja untuk kembali menatapnya lalu menaruh telunjuknya dibawah dagu Majapahit. Setelah kontak mata yang tidak begitu lama R.E langsung mencium Maja dan memainkan lidahnya.

Maja yang terkejut mencoba mempertahankan diri namun sia-sia. Mulutnya sudah jebol duluan dan lidahnya terus saja diadu dengan lidah R.E. namun R.E terus menerus mengeksplorasi mulut Maja sehingga ia tidak bisa diam.

Disaat-saat seperti itu. R.E menyiapkan kejutan kecil, ia memasukkan dua jari ke dalam lubang Maja lalu mengkobelinya dengan tempo sedang. Ia pun membunsungkan dadanya dan mengapit jari tersebut dengan kedua pahanya.

R.E terus menekan kedua jarinya lebih dalan hingga membuat Maja kepayahan untuk mengatasinya. Tak lama tamu yang tidak diharapkan datang.

Soviet, mengetahui perlakuan Ayahnya pada Istrinya itu. Ia sangat marah, dan kecewa. Namun bukannya panik. R.E malah memberikan sebuah kode atau isyarat kepada Soviet yang menanyakan apakah Soviet ingin bergabung dengannya atau tidak.

Soviet tidak mau, tapi saat melihat keadaan Istrinya sudah seperti itu. Mau tak mau ia mengiyakan permintaan ayah nya itu. Ia pun masuk ke dalam ruangan sambil membuka baju dan celananya.

Majapahit yang kebingungan menatap Soviet yang perlahan mulai mendekati dirinya. Tak lama Sov mengeluarkan sebuah pedang tapi terbuat dari daging. Ia mengarahkan jr nya ke mulut Maja lalu mendorongnya masuk secara paksa.

Air matanya perlahan menetes dari kedua matanya. R.E nampak menyenangi permainan ini namun Soviet tidak.

Perasaannya mengatakan setelah ini dia pasti akan kena gampar oleh Istrinya. Beri vote gaes, si Soviet enaknya digampar atau di jewer? Tulis di komen ya!!

Ok balik ke cerita. R.E terus menusukkan jarinya kedalam hingga mengenai G-spot milik nya. Tubuh Maja semakin menggeliat dikala sodokkan R.E makin lama makin cepat.

Hingga akhirnya ia pun muncrat dan cairannya mengotori lengan baju Russemp. Melihat itu ia jadi marah.

R.E: "mengapa kau berani mengotori bajuku?" ucapnya dengan nada yang menggetarkan jiwa. Maja tidak dapat menjawab karena sedang sibuk disodok dari depan oleh Soviet.

R.E menghela nafas lalu menurunkan celananya. Ia pun meminta Soviet untuk mengganti posisi Maja. Soviet mengangguk lalu mengeluarkan jr nya dari mulutnya.

Kemudian ia membantu membangunkan Maja dan menggendong nya sambil berdiri. Ia pun membuka lebar lubang Maja dan mengarahkan milik nya ke depan lubang nya.

Ia mengusapkan ujung jr nya ke lubang Maja selagi menunggu Ayahnya bersiap-siap.

R.E tinggal membuka resleting celananya dan mengeluarkan jr nya yang tidak lebih besar dari milik anaknya. Namun cukup besar untuk melubangi seseorang.

Soviet: "cih, punya Ayah kecil sekali" ucap Soviet dengan nada remeh.

R.E: "Jangan bicara seperti itu. Meski pun milikku tak sebesar punya mu, setidaknya cukup untuk membuat pikiran orang ini terbang ke angkasa" ia pun menatap Maja yang memeluk leher Soviet karena lemas.

Soviet hanya menghela nafas lega dan berhenti mengusapkan ujung jr nya. Lalu R.E memposisikan jr nya dibawah lubang Maja dan bersama-sama mereka memasukan milik mereka kedalam.

Hingga membuat Maja mendongak kesakitan. Ia merasakan perih, takut dan kecemasan dalam dirinya. Ia tak berani melihat kebawah apalagi melihat wajah Soviet sendiri.

Air matanya terus mengalir membasahi kedua pipinya. Ia terus mengangkat kepalanya keatas dan mencoba mengabaikan rasa sakitnya.

Ia terus digenjot dari bawah oleh kekuatan besar. Bokongnya sampai merah karena diremas dan dipukuli, lubang nya membiru sementara jr nya terus mengeluarkan cairan. Darah pun mengalir turun dari bawah tubuhnya.

Tidak bisa dibayangkan seberapa sakit nya tubuh dan jiwanya saat ia dipaksa memuaskan nafsu oleh orang yang hampir ia percayai sendiri.

_to be continued_