004

638 64 11
                                    

Happy Reading
*
*
*

Malam pun tiba, ini adalah saat yang ditunggu tunggu oleh Ella dan Arka. Saat ini, Ella sudah siap dengan pakaian serba hitamnya dan Arka yang sudah siap dengan pakaian serba putih.

Putih? Ya, Arka ingin menghiasi bajunya yang putih itu dengan darah korbannya nanti. Itu akan menjadi kenang kenangan yang berharga untuk Arka. Begitulah pikirnya.

"Udah siap belum?" Tanya Ella saat melihat Arka berjalan mendekat.

"Tentu kak, Arka udah ga sabar"

"Ya udah, ayok kita pergi sekarang" Ella keluar dari mansion diikuti Arka dibelakangnya dan memasuki salah satu mobil yang terparkir di halaman mansion.

Perjalanan hanya diisi keheningan. Tidak ada satupun yang ingin membuka topik, mereka hanyut dalam keheningan masing masing. Ella yang merindukan Kaisar dan Arka yang memikirkan cara membunuh dengan baik dan benar.

Hingga mobil berhenti di depan sebuah rumah tua yang dikelilingi hutan. Arka melihat lihat sekelilingnya mencari tau apakah ini benar lokasinya.

"Kak, beneran disini?" Tanya Arka menatap Ella.

"Iya Ka, kita bermain disini. Kamu takut?" Ucapan Ella membuat Arka merasa sedang diremehkab, ia kemudian bersmirk membuat Ella menaikkan satu alisnya.

"Takut? Kurasa ini tempat yang bagus. Ayo kak, Arka udah ga sabar" Ucap Arka dengan membuka pintu mobil dan berjalan menjauh. Ella mengangguk lalu membuka pintu menyusul sang adik.

Saat sampai disana, Ella membuka pintu dan nampaklah empat remaja sedang asik menonton tv sembari memakan jajanan tanpa tau ada seseorang yang mengawasi kegiatan mereka dari belakang.

"Bagus ya, bagus. Berantakin aja terus" Celetuk Ella membuat empat remaja itu menegang dan menoleh ke belakang.

"E-ehh ada bu bos, e-ehehehehe maap bu bos. Salahin Kelvin nih!! Dia yang ngajak buat berantakin ini" Tunjuknya kepada cowok berhoddie berwarna baby blue.

"Kok gue sih anjir!!" Sentaknya tak terima saat dituduh.

"Arga noh!!" Tunjuknya kepada cowok berkaos abu abu lengan panjang itu kesal.

Akhirnya terjadilah keributan seperti biasa. Memang, tiga orang itu kalo ga ribut ga akan kenyang tapi percayalah bila mereka tidak bersama, pasti akan terselip rasa rindu yang membuncah.

"Garvin?" Panggil Ella membuat cowok berkaos hitam lengan pendek itu menoleh.

"Kenapa?"

"Siapa yang berantakin semua ini?" Tanya Ella dengan tatapan tajamnya.

Garvin menunjuk tiga orang yang berada di depannya. Ella menghela nafas dan menatap empat orang didepannya.

"Garvin, Kelvin, Arga dan Gara. Kalian bersihin ruangan ini sampai ga ada sampah sampah. Gue kembali dari ruang bawah tanah harus udah bersih atau ga? Fasilitas kalian gue cabut" Ucapan Ella membuat mereka yang ingin melayangkan protes langsung membereskan kekacauan yang mereka buat.

"Ayo Arka, kita bermain" Ajak Ella, Arka hanya mengangguk dan mengikuti dari belakang dan sesekali menoleh ke belakang melihat empat orang remaja tadi sedang membersihkan kekacauan yang mereka buat dengan sedikit ribut.

KAEL [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang