04.00

150 57 151
                                    

Halo bree😀
Jumpa lagi dihari Kamis hehe😅
Kamis pertama setelah 1 bulan saya mencoba menjadi Author di Wattpad✏

Dan jangan lupa Follow akun ini yaa
Vote dan komennya juga ;)

Sebelum baca spam 'Meloaska' dulu🔜

Jam berapa kali baca part ini🔜

Happy Reading_

"Jangan pernah berharap menjadi Dandelion, jika kenyataanya kau hanyalah Edelweis"-Ameysia Meloaska

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah berharap menjadi Dandelion, jika kenyataanya kau hanyalah Edelweis"
-Ameysia Meloaska

Flasback_

"Saya... beneran saya?" Tanyaku masih mencoba memastikan

***

"Iya kamuu! Cepat maju kedepan!" Terang dingin kak aiban

Aku benar-benar mati rasa, rasanya semua mata tertuju padaku. Aku seperti seorang pencuri yang sudah tertangkap basah.

Kupaksakan kaki ini untuk berjalan menghampiri seseorang yang tengah berdiri didepan itu.

Selain kakak osis perempuan, semua manusia berjas yang berdiri didepan itu benar-benar memberikan tatapan mengintimidasi padaku. Terutama manusia dingin bernama aiban itu.

"Kamu siapa namanya dek?" Tanya kak ais

Sebenarnya aku malas sekali untuk sekedar memperkenalkan diri, tapi yaa mau bagaimana lagi.

"Saya Amel kan" jawabku singkat

"Nama panjangnya?" Tanya kak kintan

"Ameysia Meloaska"

Semua mengangguk tanda mengiyakan jawabanku.

"Taukan kenapa kamu berdiri disini?" tanya kak taufiq

"Iy iyaa"

"Baguss jadi saya tidak perlu repot menjelaskan lagi!" Ucap kak aiban

Aku benar-benar hanya bisa menerima tanpa bisa menolaknya lagi.

"Jadi sudah diputuskan bahwa ketua gugus bebek adalah aban dengan wakil ketua amel" terang kak taufiq

"Kekompakan gugus ini adalah tanggung jawab kalian berdua, jika sampai terjadi kesalahan maka kalian berdua yang akan mendapatkan hukuman pertama kali!" Terang kak aiban

Aku mendongak karna rasa tak terima akan omongannya barusan, bagaimana bisa kesalahan salah satu siswa gugus ini, kami berdua yang harus menanggung hukumannya pertama kali.

Aku memutar bola mata malass, dia sempat melirikku sekilas lalu berbicara.

"Kamu kenapa diam saja, tadi berani bangett bicara kenapa sekarang jadi bisu?" Tanya kak aiban dengan nada mengejek

Meloaska [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang