Halo bree😀
Jumpa lagi dihari Kamis hehe😅
Kamis pertama setelah 1 bulan saya mencoba menjadi Author di Wattpad✏Dan jangan lupa Follow akun ini yaa
Vote dan komennya juga ;)Sebelum baca spam 'Meloaska' dulu🔜
Jam berapa kali baca part ini🔜
Happy Reading_
"Jangan pernah berharap menjadi Dandelion, jika kenyataanya kau hanyalah Edelweis"
-Ameysia MeloaskaFlasback_
"Saya... beneran saya?" Tanyaku masih mencoba memastikan
***
"Iya kamuu! Cepat maju kedepan!" Terang dingin kak aiban
Aku benar-benar mati rasa, rasanya semua mata tertuju padaku. Aku seperti seorang pencuri yang sudah tertangkap basah.
Kupaksakan kaki ini untuk berjalan menghampiri seseorang yang tengah berdiri didepan itu.
Selain kakak osis perempuan, semua manusia berjas yang berdiri didepan itu benar-benar memberikan tatapan mengintimidasi padaku. Terutama manusia dingin bernama aiban itu.
"Kamu siapa namanya dek?" Tanya kak ais
Sebenarnya aku malas sekali untuk sekedar memperkenalkan diri, tapi yaa mau bagaimana lagi.
"Saya Amel kan" jawabku singkat
"Nama panjangnya?" Tanya kak kintan
"Ameysia Meloaska"
Semua mengangguk tanda mengiyakan jawabanku.
"Taukan kenapa kamu berdiri disini?" tanya kak taufiq
"Iy iyaa"
"Baguss jadi saya tidak perlu repot menjelaskan lagi!" Ucap kak aiban
Aku benar-benar hanya bisa menerima tanpa bisa menolaknya lagi.
"Jadi sudah diputuskan bahwa ketua gugus bebek adalah aban dengan wakil ketua amel" terang kak taufiq
"Kekompakan gugus ini adalah tanggung jawab kalian berdua, jika sampai terjadi kesalahan maka kalian berdua yang akan mendapatkan hukuman pertama kali!" Terang kak aiban
Aku mendongak karna rasa tak terima akan omongannya barusan, bagaimana bisa kesalahan salah satu siswa gugus ini, kami berdua yang harus menanggung hukumannya pertama kali.
Aku memutar bola mata malass, dia sempat melirikku sekilas lalu berbicara.
"Kamu kenapa diam saja, tadi berani bangett bicara kenapa sekarang jadi bisu?" Tanya kak aiban dengan nada mengejek
KAMU SEDANG MEMBACA
Meloaska [HIATUS]
Teen Fiction"Diseluruh Dunia, Aku Paling Iri Padamu Dandelion!" -Ameysia Meloaska ... Pernah merasakan Iri tidak? Iya iri, tapi kali ini bukan kepada manusia. Melainkan kepada bunga sederhana yang terkesan tak berharga yaitu Dandelion. Meloaska adalah kisah yan...