"Heh,berhentilah menatap bulu merak itu. Itu hanya sebagian kenangan terima kasih yang arwah Yukino berikan atas bantuanmu yang paling berharga itu. Walaupun bulu itu kau tatap sampai bola matamu keluar pun, bulu itu tidak akan menjadi putri Yukino yang kau bilang cantik jelita itu. Ingat dia sudah 700 tahun yang silam musnah"Aku masih menatap bulu merak hijau mengkilat itu. Walau pun Rena benar, arwah cantik yang kukagumi itu sudah 700 tahun yang silam musnah, tapi tatap saja aku tidak bisa keluar dari bayang senyum manis dan mata birunya yang berbinar. Dia cantik dengan rambut hitam sepinggang,anting mutiara biru,kaki jenjang dan urat membentuk panah ditangannya. Sempurna untuk bentuk seorang rakyat,tapi dia seorang putri,anak dari pemimpin suku masyarakatnya. Kebijakan,kekuatan dan keberaniabnya yang luar biasa yang dia miliki untuk menyelamatkan masyarakatnya dan menghadapi iblis-iblis yang mengejarnya,meski penyelamatan itu agak terlambat.
Begitu melihat kanan Rena sudah tidak ada. Kucoba lihat kebelakang ternyata ia memberi isyarat untuk keruang staf tata usaha demi melunasi daftar ulang biaya semesternya. Aku terus saja berjalan keparkiran dan pulang. Memang sudah hampir 2 minggu aku lepas dari mimpi dan bayangan arwah putri Yukino, tapi yasudahlah.
***
Ini sekian kalinya aku mengatakan rindu akan sosok arwah Yukino itu. Meskipun Rena sudah mengingatkanku agar tidak terlalu terhanyut dalam bayang-bayang arwah yang sudah tiada,karna itu akan mengganggu kejiwaanku. Entahlah, kagumku melebihi batas. Sampai-sampai wajah itu kulukis diatas kertas dengan bayangan yang sedikit masih menempel di ingatanku. Bentuk matanya,hidung nancungnya,bibir pink cherrynya dan senyum manis itu tentunya.
Aku terus berjalan menyusuri koridor menuju staf tata usaha dengan masih memandangi lukisan Yukino yang aku buat sendiri. Tanpa sadar aku menabrak seseorang.
"Maafkan aku"
Perempuan itu mengambil lukisanku yang terjatuh,menatap cukup lama lukisan itu. "Ini punyamu" dia mengembalikan lukisanku. Aku mengambilnya.
Aku tidak melihat wajah perempuan itu,tapi akuelihat sesuatu melingkar di pergelangan tangan kananya. Penangkap iblis, hanya saja berbentuk kecil. Lalu ada urat panah kecil mengarah keatas. Kuarahkan pandanganku sedikit naik,sebuah kalung berbulu merak terlihat di pangkal mataku, persis sekali penangkap iblis yang pernah kuhancurkan didalam mimpiku 2 minggu lalu.
"Kau tidak apa-apa?? Maafkan aku. Aku hanya ingin ke staf tata usaha untuk mendaftar jurusan semester ini. Aku orang baru."
Aku mebatapnya. Kebetulan yang benar-benar membuatku terkejut.
"Putri Yukino"
"Kau bilang apa?? Bukan, aku bukan Putri Yukino. Aku Clara Yukino"
Dia memperkenalkan namanya. Apa yang pernah aku khayalkan benar adanya. Reingkarnasi akan terjadi. Perempuan didepanku saat ini, mirip sekali dengan orang yang kuselamatkan dimimpi itu. Aku diberikan anugrah,benar-benar anugrah. Cepat-cepat ku keluarkan bulu merak itu dari dompetku dan kudekatkan dengan gelangnya. Bulu yang sama.
"Bagaimana mungkin kau punya bulu merak itu?? Kau punya mendiang moyagmu??"
"Ahh tidak,,ini hadiah dari seseorang yang kukenal dalam sekejab. Bagaimana kau punya benda-benda berbulu merak itu?"
"Ini dari mendiang nenekku"
Semejak perkenalan itu,aku tidak akan melepaskan Clara kemana pun. Aku akan menjaganya seperti aku menolong reingkarnasi 700 tahun lalu. Terpesonaku tidak hanya terpesona biasa. Ramalan Rena ternyata benar,aku akan menemukan apa yang aku cari, walaupun dengan sedikit tantangan yang keras.
------------------------------------------------------
Information guys.-> Cerita "Dream Catcher (Penjerat Mimpi)" akan ada sequel nya,tapi masih dalam proses pembuatan. :)
~9 September 2015~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher(Penjerat Iblis) 1
FantasíaSebuah kisah 700 tahun lalu,yang menghampiri seseorang melalui mimpinya. "Berhentiiii... Serahkan kalung penangkap iblis itu". "Aku tidak akan menyerahkannya". "Cepat serahkan benda itu!". "Aku tidak akan pernahnya !!!". -Ps : Beberapa part di-priv...