Prolog

681 62 13
                                    

"Jaka!"

"Iya Dek. Kenapa?"

Wajah konyol Jaka Danudara yang menyebalkan bagi Livi, ekspresi sok dewasa itu membuat Livi ingin memberikan bogeman mentah hingga mulut Jaka tak bisa memberikan semburan menjengkelkan. 

Jaka lebih muda dari Livi, tapi, pria itu bersikap seolah-olah dirinya lebih dewasa  hanya karena tubuh Livi yang pendek. Dasar junior kurang ajar! Mengingat kata 'pendek' Livi jadi kesal sendiri, bukan salah Livi jika tubuhnya hanya 145 cm. 

"Laporan minggu kemarin sudah diserahkan ke Pak Rudi?" Livi mencoba bersabar dan berusaha bersikap profesional karena mereka masih dalam ruang kerja.

"Belum. Nanti Abang anter ke Pak Rudi."

Dahi Livi mengkerut. "Abang siapa?"

"Aduh Dek Livi. Siapa lagi kalau bukan Abang Jaka," jawab Jaka sambil tertawa

Makin kesal, Livi melempar pulpen ke arah Jaka yang mejanya bersebelahan. Namun, bukannya marah Jaka malah tertawa mengejeknya.

Cerita baru bestie! Masukan ke libary kalian ya!

Yang mau cerita ini di update komen dong!

Don't Tease MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang