prolog

37.1K 2K 15
                                    

Sebuah panti asuhan yang terlihat hampir roboh yang tidak layak disebut panti asuhan lagi ternyata ada banyak anak-anak didalamnya.
Tidak ada lagi donatur untuk panti asuhan itu, yang mengakibatkan seorang bocah lelaki yang tinggal dipanti asuhan itu harus bekerja untuk kelangsungan hidupnya dan para anak panti.
     Anak itu menjual kue basah yang ibu panti buat untuk dia jual.
Hidupnya terus seperti itu sampai suatu hari seorang lelaki datang ketempat dia menjual kue, dan mengakui bahwa dia adalah putranya.

"Kamu adalah putra saya" ucap lelaki itu

"Kata ibu panti orang tua avin sudah meninggal" Sahut anak itu

               ~𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜~

Disebuah panti asuhan tepat nya didapur panti ada seorang anak yang sedang membantu ibu panti menyiapkan kue-kue untuk dia jual.

"Ibu ini udah siap semuanya, avin mau siap-siap dulu ya" Ucap anak itu

"Iya Arvin" Jawab ibu panti

Yaps benar anak itu bernama Arvin cuma Arvin tidak ada kepanjangan. Arvin adalah salah satu anak panti yang sangat rajin, setiap hari dia membantu ibu panti membuat kue lalu menjualnya di pinggir jalan. Arvin berumur 13 tahun bertubuh mungil dia tidak lagi bersekolah semenjak tidak ada donatur untuk panti asuhan. Arvin lebih memilih berjualan demi adik-adik panti nya dapat makan dan bersekolah. Arvin memiliki wajah yang sangat imut, kulitnya putih padahal dia sering berada dibawah terik matahari, senyumnya yang manis tidak pernah luntur diwajahnya,semangat yang kuat Membuat dia tidak pernah menyerah bahkan mengeluh.

Jam 10 adalah waktu arvin berjualan dipinggir jalan.

"Ibu, Avin mau berangkat dulu ya" Ucap Arvin pada ibu panti yang sedang berada di dapur.

"Iya nak hati-hati" Sahut ibu panti dari dapur.

"Iya bu" Jawab Arvin sambil menenteng keranjang kue.

Arvin berjalan keluar komplek sambil menenteng keranjang kue yang dibawanya,sesekali dia bersenandung ria didalam perjalanannya menuju pinggir jalan.

"Nak Arvin!!" Teriak ibuk-ibuk yang sedang berbelanja sayur.

"Iya buk" Sahut Arvin sambil menghampiri ibuk-ibuk itu.

"Arvin, ibuk beli kuenya sepuluh ribu nak" Ucap ibuk itu

"Ibu juga beli vin, dua puluh ya" Sahut ibuk satu lagi.

"Iya buk, sebentar Avin masukin plastik dulu" Jawab Arvin dengan senyum diwajahnya.

"Ini buk kuenya" Ucap Arvin sambil memberikan kue itu kepada ibuk-ibuk.

"Ini nak uangnya" Sahut ibuk itu
"Terimakasih buk" Jawab Arvin dan tak lupa dengan senyum manisnya.
"Avin pergi dulu ya ibuk-ibuk" Lanjut Arvin sambil menenteng keranjang kue nya lagi.

Ibuk-ibuk itu hanya mengangguk

"Kasihan anak itu, kecil-kecil sudah berjualan"Ucap ibuk yang tadi membeli kue

"Iya buk, semenjak tidak ada lagi donatur untuk panti asuhan itu Arvin yang harus bekerja"sahut ibuk-ibuk yang sedang memilih sayur.

"Bahkan senyumnya tidak pernah luntur"sahut pedagang sayur.

Sesampainya Arvin dipinggir jalan tempat dimana para pedagang kaki lima banyak menjajakan dagangannya. Arvin duduk dibawah pohon yang tumbuh di pinggir jalan, disitulah tempat Arvin selalu menjual kuenya.
Tak lama setelah itu datang sebuah mobil pajero putih yang berhenti didepan Arvin, dan turunlah seorang anak gadis yang berseragam sekolah smp bersama supirnya keluar dari dalam mobil itu. Anak gadis itu melihat kue-kue yang dijual Arvin yang terbalut plastik kue.

"Pak harto, Ari mau beli kue ini" Ucap anak itu yang menyebut dirinya Ari kepada supir

"Nak  tolong berikan kue itu sepuluh ribu" Minta supir gadis itu.

"Ini pak kuenya"sahut Arvin sambil memberikan kue itu kepada supir itu.

" Ini nak uangnya"ucap supir gadis itu lalu membukakan pintu untuk anak majikannya.
"Terimakasih pak"jawab Arvin dan tidak lupa senyuman manis dibibirnya.

Setelah mobil itu pergi, banyak anak-anak yang baru pulang sekolah membeli kue-kue arvin sampai kue itu habis terjual.

Sekarang tepat matahari berada diatas kepala Arvin yang di yakini bahwa sekarang sudah siang dan waktunya Arvin pulang dan juga kue dagangan Arvin sudah habis tak tersisa.

"Kue udah habis, saatnya Avin pulang" Seru Arvin sambil membereskan keranjang kuenya. Arvin sangat bahagia karna kuenya habis semua, bahkan didalam perjalanan pulangnya Arvin melompat-lompat kecil dan bersenandung ria.
Disaat Arvin melewati warung yang sedang banyak remaja yang nongkrong, para remaja itu juga ikut tersenyum atas tingkah arvin yang melompat-lompat terlihat gemes apalagi senyum manis diwajahnya.










TBC

Gmn ceritanya?
Maaf kalau banyak typo

                          13 april 2022

ARVIN                                                               {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang