prolog

400 55 12
                                    

Happy Reading♡

♧__________________♧
ραяк ʝι нσση
&
кαηємσтσ уσѕнιησяι
&
¢нσι нуυηѕυк
♡__________________♡

✧  тємαη σя ¢ιηтα? ✧

ву : ємαкνу_кє¢є
___________________



"Cepatlah oci! "


"Ayo! dikit lagi sampai!

Teriakan penuh semangat dari kedua bocah berusia 5 tahun tersebut, membuat yoshi, anak manis yang mengikuti keduanya kelelahan. Baik karena jarak yang jauh maupun teriakan Teman-teman nya itu.

" Jiji, hyun, istirahat dulu... Oci capek "keluh sang manis.

Buuk!

Yoshi menjatuhkan dirinya di hamparan hijaunya rumput yang membentang luas. Ia lelah, sungguh. Kedua temannya yang nakal ini tak membiarkan yoshi beristirahat dan malah menarik tangan yoshi untuk kembali bangkit.

Sang ibu yang menyaksikan aksi tarik menarik itupun hanya terkekeh, melihat anak manisnya dengan susah payah menahan tarikan kedua teman baiknya tersebut. Tapi, yang namanya dua lawan satu, pastilah yang kuat akan unggul.

"Jihoon, hyunsuk, udah. Biarin yoshi istirahat. Besok kalian kan bisa bawa yoshi kesini lagi? Iya kan?"  Perkataan wanita cantik tersebut membuat Kedua anak tersebut mendengus kesal, lalu mengangguk pasrah. Mereka hanya bisa melihat yoshi yang berada di gendongan sang ibu, dan berlalu meninggalkan keduanya yang menatap sendu.

Padahal, sebuah kejutan menantinya. Dimana pemandangan indah disana, yang mereka buat susah payah khusus untuknya, yoshi.



































"J-jadi... Oci pindah? Terus hyun sama jiji gimana bunda?" Air mata turun dipipi chubby tersebut dengan mata sembab dan hidung yang memerah.

[Anj saya buat, tapi saya yang gemes :) ]

Perkataan sang bunda dan ayahnya tak sengaja ia dengar. Namun, beberapa kata membuatnya menatap sedih dengan air mata yang perlahan membasahi pipi. 'Kita akan pindah' kalimat yang menyakitkan untuk yoshi kecil.

Sang bunda hanya menatap sendu anak semata wayangnya itu. Dengan lembut dan perlahan, ia mengusap air mata dipipi chubby anak kesayangan. Menenangkannya dari kesedihan yang ada dengan senyum tulus yang diberikan.


"Oci ngga usah khawatir, lain kali kalau ada waktu, kita balik lagi kesini."mendengar nya, yoshi kecil mendongak.


"Janji?" Jari kelingking yang putih nan mungil tersebut ia acungkan, meminta kejelasan. Sang bunda tentunya membalas uluran jari yoshi, tak lupa dengan senyuman.


"Janji" Jelas sang bunda. Yoshi kemudian tersenyum senang lalu memeluk erat sang bunda. Sedang yang dipeluk melirik kearah sang suami yang kini menatap hangat mereka.


































































Teman OR cinta? °hyunshi & Jiyosh°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang