Bagian 3

4 5 1
                                    

"Haii"sapa Senja dengan ceria.

"Apa? Tukang spoiler"ujar Fajar dengan ketus.

~●~●~●~●~

"Tukang spoiler? Jangan-jangan... itu panggilan sayang ya"

Tak ada jawaban

"Eh baru sadar, aku juga udah pernah baca novel itu loh"celetuk Senja.

"Apaan sih"jawab Fajar dengan singkat dan berlalu pergi.

~●~●~●~●~

"Hahahaha apa juga aku bilang"Naya ketawa dengan keras.

"Dih jahat banget, masak temennya lagi sedih malah ketawa.

"Ya kan udah dibilangin tuh anak emang kek gitu mau lu jungkir balik depan dia pun gabakalan di gubris"

"Tapi dia mau tuh kenalan"jawab Senja dengan percaya diri.

"Hahahaha Senjaa Senjaa itu mah wajar aja"jawab Naya sambil menepuk jidatnya.

"Yaudah sih"

~●~●~●~●~

"Eh bukannya Fajar itu anak baru ya? Kok latihannya gabung ya sabuknya juga udah tinggi"tanya Senja pada Naya.

"Lah kamu gatau nja? Dia itu sebenernya udah lama ikut tapi berhenti sekitar beberapa bulan lah"jawab Naya.

"Emangnya kamu tau darimana Nay?"

"Ya kan dia kakak kelasku di sekolah jadi aku tau segalanya"jawab Naya sembari meledek Senja.

"Oh iya, enak banget sih"jawab Senja dengan iri.

"Tuh kak Baskara"ujar Naya.

Senja menghampiri Baskara.

"Maaf kak aku dijemput temen hari ini"Senja berbohong.

"Oh... yaudah gapapa"

Senja lega akhirnya ia bisa bebas hari ini.

"Lah gajadi pulang? Emang pulangnya naik apa?"tanya Naya.

"Naik ojek lah"jawab Senja dengan percaya diri.

"Ohh yaudah"

~●~●~●~●~

"Katanya Baskara kamu dijemput temen? Siapa?"tanya ayahnya.

"Iya temen sekolah, sekalian mampir makan"

"Kenapa ga bilang dulu?"

"Yakali harus bilang dulu, orang janjiannya aja mendadak kok, yaudah yah mulai besok aku gamau dianter jemput Baskara"jawab Senja.

"Ya gabisa dong, ayah udah minta tolong ke dia"

"Ya kan bisa di cancel sih yah"

"Gabisa pokoknya Senja..."

Senja meninggalkan meja makan.

Lara Sang SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang