- Mengenal dia

167 71 31
                                    

Raiden Kastara anjaswara atau yang lebih dikenal dengan nama Kasta, adalah pemuda dengan kehidupan yang tak ia harapkan.

18 tahun ia hidup, dan selama itu pula ia merasakan sakit.

Kastara, lelaki tak bersalah yang menjadi bahan amukan ibu tersayangnya.

Pukulan, tendangan, lemparan, cakaran, hinaan bahkan diminta untuk pergi oleh ibunya sendiri sudah pernah ia rasakan. Apa yang tak pernah ia rasakan? hanya kehangatan keluarga lengkap.

Kastara punya cinta dan kasih sayang tapi ia tak tau kemana cinta itu akan ia beri.

Sampai pada umur nya yang menginjak 16 tahun, Kastara bertemu dengan nya.

Dia si wanita yang tak terlalu menampakkan sifatnya, jarang berekspresi, tak pernah bergaul, juga jarang tersenyum.

Kastara tak pernah tau jika ia akan menaruh hati pada wanita seperti itu.

Berada di kelas sebelah, membuat Kastara lebih mudah untuk bertemu dengan nya walaupun hanya sebatas lewat.

Kastara tak pernah lupa bagaimana ia ketika berusaha mendekati si wanita yang selalu berujung pada penolakan.

•°•°•°

-3 Juni 2014-

Kastara berada dikelas 10 sekarang, sungguh tak terasa jika ia sudah hidup selama ini.

Kaki jenjang nya berjalan kearah kelas yang ia jadikan tempat belajar ketika sudah melewati perbatasan gerbang sekolah nya.

Matanya terlalu takjub pada bangunan itu sampai tak memperhatikan langkahnya sendiri.

Brukk

"Aww" ringis keduanya bersamaan.

Kastara segera berdiri, membantu orang yang ia tabrak dengan cepat. Mengambil ponsel yang wanita itu jatuhkan akibat ulahnya.

Kastara memberikan ponsel itu kepada pemilik nya lalu membungkuk dengan hormat

"Maaf, maaf banget" ucapnya.

Si wanita membersihkan rok nya yang kotor akibat terkena tanah sebelum mengambil ponsel nya. Tak sengaja pandangan nya melihat tangan si pemuda yang memberikan ponsel penuh luka pada bagian telapak tangannya.

Tapi ia acuhkan itu, terlihat jika luka itu sudah mulai mengering yang berarti luka itu muncul bukan karena nya.

"Liat kedepan jangan liat keatas, gaada makanan diatas" seru wanita itu lalu pergi meninggalkan si pemuda yang masih terdiam.

Kastara mengangguk ketika wanita itu sudah pergi dari hadapan nya.

Sungguh awalan yang tak terduga.

Ia melanjutkan langkah nya dengan santai menuju kelas yang tadi sempat tertunda.

Kembali mengingat.

Cantik, kulit putih, tatapan yang dingin, ucapan yang datar, wajah tanpa ekspresi. Kenapa dengan wanita itu? apa dia termasuk orang yang memiliki selera humor tinggi? atau bahkan tak memiliki humor sama sekali?

Menyedihkan.

Kastara sampai pada kelasnya, kelas pertama nya disekolah ini.

Menelisik ke dalam kelas, melihat baru ada beberapa orang yang datang. Apa ia datang terlalu pagi? tapi sekarang sudah pukul tujuh lebih.

Ia lebih memilih untuk duduk, mengambil tempat tengah agar tak terlalu dingin.

Kastara mendudukkan dirinya pada bangku dingin itu sebelum para murid lainnya memasuki kelas dengan berbondong.

Dinasti Anjaswara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang