SELF
Female Cast :
Rin Azura
Yuki Azura (Ibu Rin)
Hakaze Sakura
Shiori Hasegawa
Male Cast :
Akane Hasegawa
Kei Miyazaki
Ryuu ishida
Genre : Drama, School, Art, Psychological, Romance
[Part 1 - Order]
"Rin, tahun ini ikutlah ujian masuk Akademi Kedokteran Tokyo. Kamu pasti bisa kan?" Ibu Rin memecah keheningan saat beliau dan putrinya sedang duduk bersantai menikmati pemandangan hijau di belakang rumah mereka.
Rin membelalakkan matanya, "Hah? Ibu bercanda kan?"
Ibu menatap rin dengan serius, "Apa ibu terlihat seperti bercanda?", balasnya, "Tahun kemarin umurmu belum mencukupi persyaratan, jadi tahun ini pasti bisa kan?"
Rin mengatur nafasnya berusaha menenangkan diri, "Ibu kenapa? Aku sudah nyaman di jurusanku sekarang, aku bahkan sudah mulai menghasilkan uang dari karyaku, kenapa aku masih harus pindah?"
"Sudah jelas kan? Masa depanmu menjadi dokter lebih terjamin. Seni itu relatif, banyak kan lulusan seni yang nganggur" jawab Yuki, sang ibu
Rin masih tidak terima, "Tapi aku senang disana bu! Kalau aku melakukan apa yang aku suka pasti aku akan bisa menghasilkan yang terbaik."
"Tidak pasti semua yang disukai adalah hal yang baik kan? Sudahlah, mulai sekarang persiapkan tes kedokteran. Ibu yakin kamu pasti lolos. Nanti disana juga bisa sambil gambar kan?" ucap Yuki menyudahi perdebatan mereka.
Rin mengeluh, ia masih tidak ingin meninggalkan kampus tempat berkembang selama hampir setahun ini. Ia telah menjalani kehidupan kuliah semester kedua di jurusan seni rupa Universitas Tokyo. Keluarganya yang seorang dokter awalnya mengizinkan karena memang umur Rin kurang untuk mendaftar di akademi kedokteran sehingga ia diperbolehkan mengambil jurusan seni dahulu. Dan tepat dugaan Rin, sekarang ia dipaksa masuk ke lingkungan kedokteran lagi setelah umurnya cukup 18 tahun.
Sejak kecil Rin sudah tertarik dengan seni, tangannya begitu terampil menggambar dan melukis sesuatu. Meskipun begitu akademiknya juga tak kalah dari yang lain, mungkin karena memang keturunan keluarga dokter. Ia selalu menekuni dua hal yang sama-sama berkembang pesat dalam dirinya, namun sekarang ia harus memilih. Meninggalkan kampus dimana semua teman telah berjuang bersamanya bukanlah hal yang mudah. Ia belum bisa menghapus itu semua. Terlebih lagi ia harus masuk ke jurusan yang sangat berat, ketat, belajar terus menerus dan ia yakin tidak akan ada waktu baginya untuk menyalurkan kegemarannya. Tapi ia tau, ia tak akan menang jika menentang ibunya jadi yang ia pikirkan saat ini hanya menuruti untuk mendaftar lagi, masalah diterima atau tidak bisa dipikirkan belakangan.
Keesokan harinya
Setelah libur kuliah yang hanya dua hari, Rin harus kembali ke Tokyo.
"Jangan lupa disana belajar untuk tes masuk kedokteran. Kalau perlu les langsung bilang ke ibu ya" ingat Yuki kepada Rin saat hendak menaiki shinkansen.
"Iya iya, nanti aku usahakan" jawab Rin berpura-pura bahwa ia telah menerima. Sepanjang malam ia sudah berdebat dengan orang tuanya, namun argumennya untuk tetap di jurusan seni kurang kuat. Masalah teman hanyalah alasan anak kecil yang tidak mau pindah sekolah. Mau tidak mau Rin harus menerima meskipun ia belum berniat untuk berusaha keras. Kalau nanti tidak lolos, malah untung kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
SELF
Short Story||COMPLETED|| Siapapun, tolong Rin. Ia terbuang dari kehidupan palsu orang tuanya. Ia tak sanggup mempertahankan dirinya yang asli. Sekarang ia kosong. Dirinya hilang entah kemana. "Hidup atau mati pun tak ada bedanya" "Apakah aku mati?" original s...