"Rei! Besok kau akan ikut ujian masuk UA bukan!? Lekas lah tidur! Sudahi Main gamenya! Jangan buat ayahmu ini malu besok jika kau gagal!" Kepala Ayah Rei menyembul dari sisi pintu, lehernya melar dari ruang tamu.
"Iya! Iya!" Jawab Rei acuh tak acuh. Matanya masih fokus ke layar HP-nya.
Patrick, nama sang ayah, hanya bisa menghela nafas panjang melihat sang anak yang terus bermain game.
Dalam sepersekian detik lehernya kembali normal, ia melanjutkan menonton berita internasional, mengenai negara yang presidennya kabarnya ingin menjabat selama tiga periode.
Negara itu adalah tempat asal dari almarhumah istrinya, karena harga segala sesuatu di sana meningkat, ia dan istrinya memutuskan untuk migrasi ke negeri sakura, membawa sang anak semata wayang.
Namun kecelakaan terjadi tatkala mereka berada di ketinggian, pesawat yang mereka tumpangi ternyata disabotase oleh takdir yang telah ditetapkan oleh Author.
Padahal mereka sudah hampir sampai ke negeri sakura. Ledakan massif terjadi ketika sang istri tengah ketiduran di toilet.
Menurut berita, ledakan tersebut diakibatkan oleh Quirk seorang penumpang yang terkena serangan jantung setelah mendapat kabar dari salah seorang temannya bahwa ia akan menikah besok hari.
Ia senang untuk temannya tapi ketika ia dikirimi foto wanita yang akan jadi pasangan temannya tersebut, ia mulai sesak nafas hingga akhirnya ia tidak mampu lagi bernafas.
Quirk pria malang tersebut adalah Time Bomb. Ia akan meledak ketika telah habis waktu hidupnya di dunia yang kejam ini.
Sedihnya, Patrick tidak sempat menyelamatkan sang istri tepat waktu. Bahkan ia rela meninggalkan anak semata wayangnya yang duduk di sampingnya hanya untuk bergegas menuju lokasi sang istri.
Namun apalah daya, ketika author berkehendak, reader hanya dapat menikmati, sementara karakter di dunia ini cuman bisa tabah dan bersabar diri.
Untunglah Patrick dan sang anak baik-baik saja karena Quirk mereka memberikan durability yang sangat bagus. Rei mewarisi gabungan Quirk ayah dan ibunya.
__________
Keesokan harinya. Rei berdiri di depan gerbang sekolah UA, matanya jelalatan mencari-cari pemandangan yang indah.
"Minggir kau DEKU!!! Jangan menghalangi jalanku! Mau mati kau ya!?"
Rei melihat bocah duren yang menghardik bocah brokoli. Ia tidak terlalu peduli dengan omong kosong yang mereka lakukan selanjutnya.
Ia pun menuju auditorium lalu duduk dengan tenang. Mendengar khotbah Present Mic hingga terlelap.
Zzzzzzzz...
Dia bangun ketika khatib selesai berkhotbah. Seluruh peserta menuju ke area ujian masing-masing, dia berada di blok E sesuai dengan pembagian tempat berdasarkan nomor urut.
"Dan... Mulai!!!" Terdengar suara Present Mic yang nyaring.
"IKUZO TEMERA!!!" Seru Rei keras.
"URAAAAAA!!!!!" Sahut peserta lainnya.
Dengan dipimpin oleh Rei, peserta di blok E berlari kesetanan menuju poin yang bertebaran. Layaknya kalian yang sedang berebut sembako gratis.
Kedua tangan Rei berubah menjadi Meteor Hammer menghantam setiap robot yang memasuki jangkauan serangannya.
Ketika waktu ujian hampir habis muncullah robot raksasa setinggi puluhan meter.
Rei berlari kencang menuju robot raksasa tersebut. Tangan kanannya berubah menjadi Meteor Hammer raksasa. Lengannya melar ratusan meter melebihi tinggi sang robot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfiksi dari fanfiksi My Hero Academia
FanfictionBerawal dari kebencian gua terhadap Dio Brando alias MC Jurassic Hero yang punya harem banyak banget. Gua memutuskan untuk memberi pelajaran kepada fuck boy tersebut lewat fanfiksi. Pantas gua masih jomblo, ternyata dia yang ngeborong semua. 😭