21 : Sayang

524 87 2
                                    

Lutpi
Met pagi sayang

Anda
Apasih kutu beras gajelas bgt sayang
Sayang

Lutpi
Masa gaboleh manggil sayang sih?
Kan kamu pacar aku!

Anda
Bukan

Lutpi
Heh😤
Selingkuh ya kamu?!
Mana lakinya? Mau ku tantang main gundu!

Anda
Kalah kamu mah, cowok aku lebih jago main
Gundu

Lutpi
Boong banget, tiada seorangpun yang bisa
Mengalahkan seorang Luffy dalam bermain gundu!

Anda
Ada

Lutpi
Siapa? Siapa?!

Anda
Deddy Corbuzier

Lutpi
Curang itu gundunya di kepala

(A/N : Bercanda om maap)

Anda
ANJIR IYA JUGA WKWKWK

Lutpi
Udah siap belum yang?

Anda
Udah kok, lagi nunggu kamu

Lutpi
Loh aku udah didepan sayang

Anda
Dimana? Kok ga keliatan?

Lutpi
depan KUA

Anda
Ngawur, udah cepet keburu telat

Lutpi
Siap sayang!

-------------

"PAGIII." Teriak Luffy dengan semangat.

"Setan! Kirain siapa!." Kaget (Name).

"Maap sayang, ayo naik!." Suruh Luffy.

(Name) menaiki motor Luffy. "Pegangan, aku ngebut!." Ucap Luffy, (Name) hanya memegang baju Luffy.

Dengan niat jailnya Luffy, motornya bener bener ngebut, mau gak mau (Name) meluk Luffy dengan erat. "LUFFY MODUS." Kesal (Name).

Saking takutnya (Name) hanya merapal seluruh doa di jalan. Sampai dia tidak menyadari jika sudah sampai di sekolah.

"Betah banget meluknya yang." Ucap Luffy. (Name) melepas pelukannya dengan cepat. "Biasa aja kalo ngendarain motor! Rumah to akhirat jadinya!." Kesal (Name).

"Padahal sampe besok juga gapapa." Jawab Luffy yang kesal pelukannya di lepas. "Dahlah, ayok ke kelas." Ucap (Name) mengakhiri pembicaraan. Dan berjalan duluan menuju kelasnya.

Padahal (Name) salting berat, tsundere nih.

"Tungguin sayang!." Teriak Luffy. (Name) kaget dengan panggilan Luffy itu, apa apaan?! Pikirnya

(Name) berjalan mendekati Luffy menutup mulut Luffy dengan tangannya. "NGAPAIN?! Banyak orang lupi!." Ucap (Name) menahan malu.

"Kenapa emangnya? Malu? Sayang sayang sayang sayang." Jawab Luffy tanpa merasa bersalah. "Oii!." Kesal (Name) dengan muka yang seperti kepiting rebus.

Seluruh orang disitu melihatnya dan membuat (Name) semakin malu. "Kan biar semuanya tau kalau kamu punya aku." Jawab Luffy.

"Gagitu caranya!."

-------------

Bell istirahat berbunyi, (Name) sedang membereskan mejanya. "SAYANGG." Teriak Luffy.

(Name) hanya menghela nafasnya. "CIE (NAME) DISAMPERIN DOI TUH." Kompor salah satu sahabat (Name). "Bacot lu." Umpat (Name).

"Astagfirullah mulutnya gaboleh gitu sayang." Ucap Luffy dengan serius. "Tuhkan udah diingetin, gaboleh gitu." Kompor salah satu sahabat (Name) LAGI.

(Name) mencubit perut Luffy cukup keras. "ANJ-" Umpat Luffy. "Astagfirullah mulutnya gaboleh gitu sayang." Balas (Name) dengan senyuman.

"Udah ah ke kantin yuk!." Ajak Luffy. "Ayok!." Seru (Name).

"Terus kita ga diajak gitu?." Tanya kedua sahabat (Name) sebut saja Mika dan Yuki.

"Nggak." Singkat (Name).

"Boleh kok, gua ajak yang lain juga soalnya." Jawab Luffy dengan senyuman. "Omg, pacar lu lebih ramah deh keknya." Ucap Yuki dengan terharu.

"Lebay lu kutil." Kesal (Name).

-------------

Setelah sampai di kantin mereka duduk di bangku paling panjang dan pojok. Mereka telah selesai memesan dan tinggal menunggu pesanan datang.

Karena bosan (Name) mengeluarkan ponselnya. Padahal mah ga tau apa yang mau dimainin, (Name) secara tidak sadar menyenderkan kepalanya ke bahu Luffy.

"Lagi baca apa sih? Sibuk banget keliatannya." Tanya Luffy penasaran. "Ini loh kasus si Doni Salaman." Jawab (Name).

Tak lama kemudian pesanan mereka datang. "Ini yang bayar Luffy kan?." Ucap Nami dengan senang. "WOI gaada gaada, bayar sendiri." Elak Luffy.

"Dih dih, lo belum bayar utang lo y lupi!." Kesal Nami. "Lah? Emang ada?." Ucap Luffy sambil berfikir.

"Utang pj." Santai Nami. "Kan gaada pj waktu itu gua bilang!." Kesal Luffy. "Kenapa gak Zoro aja?." Tiba² si (Name) nimbrung. "KOK JADI GUA?!." Kaget si zoro.

"Pertama, lo babu gua. Kedua, lo jadian sama Robin ga bilang bilang." Jawab (Name).

"Kok bisa bocor sih?!." Kaget Zoro. "Dih lo gak tau?temen gua admin akun lambe sekolah ini!." Bangga (Name) kepada Suna.

"Masih aja dibanggain tuh si sipit." Kesal Luffy. "Cemburu cie." Goda (Name). "Gak." Singkat Luffy.

Mau tidak mau Zoro yang bayarin semua dengan sedikit paksaan. Tapi karena (Name) baik, jadi dia bayar sendiri. Walaupun lupi yang bayarin.

"Sayang." Panggil Luffy. "Apasih ffy dari pagi sayang mulu, biasanya juga nama." Bingung (Name).

"Gaboleh ya? Kan aku beneran sayang kamu." Jawab Luffy dengan spontan. "Y..ya boleh, tapi kan aneh aja." Gugup (Name).

"Aneh gimana?." Bingung Luffy.

"Gatau ah!."

-------------

Bell pulang sekolah berbunyi.

"SAYAAANG, AYO PULANG." Teriak Luffy. "Shh, pelan pelan masih ada guru!." Ucap (Name) dengan menutup mulut Luffy dengan satu jari.

"Biarin." Santai Luffy. Mereka menuju parkiran dimana motor Luffy diparkirkan.

"Sayang, aku mau ke rumah kamu ya?." Tanya Luffy. "Ngapain?." Bungung (Name). "Main aja." Jawab Luffy. "Yaudah sih, mau sekalian ikut makan malem gimana???." Lanjut (Name) dengan semangat.

"Asik!." Seru Luffy. (Name) menaiki motor Luffy dan berpegangan pada pinggang Luffy.

"Tumben banget, kamu ngajakin aku kerumah kamu." Bingung Luffy. "Gapapa sih soalnya hari ini papa mama lagi gaada, jd aku sendirian." Jawab (Name).

"Jadi, ini kode minta temenin?." Goda Luffy. "Gak!." Cepat (Name). "Biar ga bosen aja." Bual (Name). "Bohong banget. Bilang aja takut ada om poci yang tiba tiba muncul." Jawab Luffy. "Ihh!." Kesal (Name).

Mereka berdua pun sampai di rumah (Name) dengan selamat sentosa.

Tbc.

BOYFRIEND【✔】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang