********************************************************************************
Aku berjalan gontai ke arah kelasku. Saat aku hampir memasuki kelasku sebuah tubuh tegap tinggi menutupi jalanku.
"Pagi Cherry." Sapa Axel penuh dengan senyum sok ramahnya.
"Pagi Axel" jawabku malas.
"Minggir Xel, aku lagi males liat kamu." Kataku sambil mendorong tubuhnya agar tidak menghalangi jalanku.
Aku taruh tasku agak kasar sehingga Hera terkejut.
"Cher, kamu gak apa - apa kan? Pagi - pagi udah kusut aja tuh muka." cibir Hera.
"Biasa pms jadi agak sensitif." Jawabku asal padahal aku nggak lagi pms.
Hera mengangguk mengerti.
Aku ambil hp disakuku dan memasang headset. Seseorang tiba - tiba mengambil sebelah headsetku dan memasangnya ditelinganya.
"Aku juga mau denger dong ya." Jelas Axel.
Aku memutar bola mataku dan mendengus kesal.
"Suka lagu ini?" Aku mengangguk. "Kamu bener - bener mirip adikku si Sherly."
"Jangan pernah samain aku sama siapa pun! Aku gak suka Xel."
"Oke, oh ya hari ini adikku akan pulang. Kalau mau tau adikku yang bener - bener mirip kamu besok kamu ke rumah aku pulang sekolah ya?"
"Aku ikut!" Kata Hera sambil menyeggol - nyenggol bahuku.
"Ya aku ikut." Kataku malas.
"Yeeyyy Cherry mau ke rumahku!" Seru Axel.
*****
"Bu, maaf saya mau izin." Kata Axel sambil menggendong tasnya.
"Mau kemana? Ini masih jam pelajaran kan?" Tanya bu Tanti bingung.
"Saya dispen basket bu"
Bu Tanti menangguk dan mengiyakan kepergian Axel. Yuhuuu~ senang rasanya si manusia bunglon itu dispen untuk beberapa jam karena aku tidak akan melihatnya untuk beberapa jam kedepan.
Tapi kok rasanya sedih ditinggal Axel ya?"Cherlyn tolong bawa buku ini ke kantor ibu ya." Perintah bu Tanti.
"Baik bu."
"Her, Bantu aku bawa ini ya" kataku kepada Hera. Hera menurut dan membantukku membawa buku ini semua.
Setelah menaruh buku - buku ini dengan rapih diatas meja bu Tanti, aku langsung bergegas pergi ke kelas tapi terhalang lagi dengan tubuh tegap yang aku kenal ini. Pasti si manusia bunglon! Ah, benar saja kan? Mau apa lagi dia?kenapa masih disini? Apa pertandingannya disini?
"Cherry, kok keluyuran diluar kelas?" Tanya.
"Siapa bilang keluyuran? Aku abis naruh buku - buku matematika dari bu Tanti ke ruangannya tau!" Jelasku. Emang aku apaan? Pas jam pelajaran keluyuran? Dasar manusia bunglon nyebelin!
"Oh ya udah, eh aku pergi dulu ya. Doain aku dong biar menang oke?" Axel memelukku erat dan melepaskannya.
"Yayaya udah sono pergi and goodluck ya!" Seruku sambil melambaikan tanganku ke arahnya.
"Ehmm.." Hera berdehem yang membuatku mengalihkan pandanganku untuk ke arahnya.
Tatapan Hera terlihat tidak terartikan melihat tingkahku tadi."Apa?" Tanyaku agak galak.
"Kayaknya ada yang lagi jatuh cinta nih?" Goda Hera.
"Siapa? Aku? Sama siapa?"
"Sama siapa lagi kalo bukan Axel" kata Hera sambil memeletkan lidahnya dan berlari ke arah kelas mendahuluiku.
"Heraaa tunggu aku!" Teriakku sambil berlari menyusulnya.
*****
Aku yang dari tadi menahan lapar dikelas kini langsung berhambur ke kantin untuk memesan bakso seperti biasanya.
Aku tarik tempat duduk paling pojok bersama Hera."Hey Hera" sapa Andre.
"Boleh duduk disini ya?" Tanyanya.
"Yaya silahkan" kata Hera dengan senyumnya yang manis. Hera memang manis dan imut tidak sepertiku yang tampangnya pasaran karena Axel bilang aku mirip adiknya bagaimana gak pasaran kan? Huh?!
"Cher, makannya pelan - pelan nanti tersedak." Nasehat Andre kepadaku.
"Biarin kan si Cherlyn lagi kelaperan makannya dia kayak gitu." Jelas Hera. Aih, dasar Hera temen yang bikin malu aja nih anak! Tapi emang bener sih muehehe.
"Eh Cher, tau gak?" Kata Andre yang membuka topik.
"Tau apaan? Kan belum dikasih tau" jelasku.
"Cherlyn! Kebiasaan deh omongan orang suka dipotong" kata Hera. Aku memanyunkan bibirku.
"Lanjut Ndre" kataku.
"Cher, Axel kan suka sama kamu"
Deg.
Aku terbelalak kaget begitu pun dengan Hera dann apa ini? Kok hatiku seneng banget ya mendengar berita kalau si manusia bunglon itu suka sama aku? Ah paling si Andre bohong."Sok tau kamu Ndre!" Aku langsung bangkit dan pergi meninggalkan Andre. Lalu Hera mengikutiku dari belakang.
Sampai dikelas mood ku makin hancur melihat Axel sudah dikelas dengan selembar ulanganku yang dikibar - kibarkannya diudara.
"Axel, itu kan ulangan kimia ku! Balikin ah nilainya jelek kan malu apalagi yang paling kecil disini itu aku" kataku tertunduk malu padanya yang mendapat nilai 67 yah beda 2 poin lah denganku. Bukannya dikembalikan punyaku malah dia tertawa kencang memecah keheningan yang terjadi di kelas sesaat.
"Makanya lain kali belajar kayak aku""Dih sombong ya mentang - mentang nilainya cuman beda 2 poin aja" kataku kesal ya sungguj kesal padanya.
"Ini ulanganmu Cherry, jangan lupa besok datang ke rumahku ya" katanya sambil mengedipkan matanya seperti orang cacingan.
"Ih matanya itu kenapa? Cacingan ya?" Cibirku kesal.
"Udah ah aku mau ke Kania dulu mau belajar lagi, bye jangan kangen ya" ujarnya sambil melambaikan tangannya.
"Ih ge-er siapa lagi yang mau kangen sama kamu!"
Eh kok rasanya sepi ya daritadi si Axel dibelakang tertawa lepas bersama Kania, Tania, dan Rania. Eh Kania, Tania sama Rania itu gak kembar loh cuman namanya aja yang agak sama, mereka juga kompak. Tapi mereka tidak sebaik yang kalian pikirkan, ingat? Kania pernah mengancamku dan dia juga pernah mempermalukanku beberapa hari yang lalu didepan Axel! Sepertinya dia mau menjatuhkanku, tapi aku tidak peduli.
*****
Pulang sekolah terasa sepi sekali karena hanya ada aku dan Hera saja, Axel lebih memilih pulang bersama Kania. Biasanya Axel yang sering membuat suasana menjadi lebih riuh.
Kata - kata Andre tadi masih melayang - layang dipikiranku seakan kata - kata tersebut adalah melodi yang mengalun indah dipikiranku. 'Cher si Axel kan suka sama kamu.' Apa mungkin Axel beneran suka sama aku? Aku kan biasa aja sedangkan dia? Dia itu cukup popular disekolah karena ketampanannya. Apa aku pantas kalau jadi pacarnya? Ah tapi kan dia sudah punya Kania, tapi sepertinya dia gak ada hubungan apa - apa sama Kania. Ih kok aku jadi mikirin si Axel sih? Pokoknya gak ada yang bisa menggeser posisi Noval dihatiku. Noval itu cinta pertamaku, dia juga sangat mengerti aku ya karena kita itu sudah akrab sejak kecil namun sekarang dia jauh dariku karena aku dan keluargaku pindah ke kota Bogor ini. Terkadang dia menelponku atau sms atau bahkan chatting via sosmed, semakin lama aku dan dia semakin akrab saja walaupun sudah tinggal di berbeda kota.Hpku berdering ...
aku rogoh hpku yang berada disaku seragam putihku. Terlihat nomor tidak dikenal menghiasi layar hpku.From: 08**********
Cher jangan lupa ya besok ke rumahkuAh pasti si manusia bunglon itu deh.
To: 08*********
Ya.
![](https://img.wattpad.com/cover/37688941-288-k391321.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia Bunglonku
RandomAku Cherlyn Abbryana Karl gak akan pernah suka dengan seorang manusia bunglon itu! aku bersumpah! si Manusia bunglon itu sudah membuat duniaku hancur lebur karena ulahnya yang berhasil mengacak - acak hatiku. Aku benci kamu manusia bunglonku!!! ****...