"Apa sih yang menarik di restoran itu? Kok ramai sekali orang disitu," ujar seseorang yang sedang memandang ke arah luar kereta.
"Ahh... Restoran itu memang terkenal dengan masakan yang enak, Jimin-shii. Dan sekarang bertambah famous lagi kerana mempunyai pelayan yang tampan," jawab orang yang berada di sebelahnya.
Manusia yang dipanggil Jimin itu masih setia menatap ke arah restoran tersebut sehingga hilang dari pandangan. Flavorful. Itulah nama restaurant yang di maksudkan oleh Jimin.
" Setampan apa sih pelayan itu sehingga membuat orang rela menunggu lama hanya kerana ingin mendapatkan meja kosong? Padahal masih banyak restoran lain di kawasan itu."
"Mau mampir?"
"Memangnya kau mau menunggu?" tanya Jimin sambil mengangkat sebelah keningnya.
Yang di tanya mengangkat bahunya acuh.
"Ga ada salahnya sih sesekali menunggu. Aku juga penasaran sama pelayan yang dikatakan tampan itu. Apa dia lebih tampan dari diriku?"
"Ya sudah. Kalau kau mau tidak ada salahnya kita mampir ke sana. Tapi kita harus cari meja yang paling aman. Dan kau harus pakai hoodie, topi dan masker. Aku tidak mahu ada fans yang melihatmu. Itu akan menyusahkan aku saja," kata Jimin panjang lebar.
"Pasti kau juga penasaran kan, Jimin-shii?"
Jimin memutarkan bola matanya.
"Mau atau tidak?" tanya Jimin ringkas.
"Mau dong..."
"Pak. Pusing balik ya? Kami mau ke restoran yang berada disana," suruh Jimin pada drivernya.
"Baik."
Tanpa banyak soal pemandu keretanya segera memusingkan arah kereta untuk ke tempat yang dikatakan oleh Jimin.
"Ingat Jungkook. Jangan terlalu menonjol. Tempat ini ramai orang. Nanti kita bisa dalam masalah," pesan Jimin sebelum mereka keluar dari perut kereta.
Sebaik sahaja masuk ke dalam restoran tersebut, bau masakan yang enak masuk ke ruang hidung mereka. Jungkook jadi tidak sabar untuk menikmati makanan di restoran ini.
Jimin segera mencari tempat kosong untuk mereka duduki. Nasib menyebelahi mereka, kerana masih terdapat satu meja kosong di satu sudut restoran tersebut. Penghuninya baru saja pergi. Jadi mereka tidak perlu menunggu. Mereka segera melangkah ke sana sebelum meja tersebut di ambil orang. Restoran itu masih penuh walaupun jam sudah menunjukkan pukul 10.00 malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast [ MYG ]
Fanfiction"Dia tersenyum, tetapi sebenarnya tidak . Ia tertawa tetapi sebenarnya Ia menangis . Ia ceria tetapi sebenarnya Ia bersedih ." pernah melihat orang seperti ini ? atau kau sendiri yang pernah merasa seperti ini ? Jika pernah , berarti kau sama sepert...