"Tega sekali kau menunda pertemuan kita setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Jangan hanya karena sekarang kau sudah beristri, jadi kau tidak ingin bertemu denganku, Seth. Apa istrimu yang melarang? Oh, kurasa dia adalah tipe yang sangat pencemburu. Sepertinya itu adalah sesuatu yang menjengkelkan."
Seth hanya diam seraya meraih cangkir minumannya lalu mengalihkan pandang keluar jendela. Di hadapannya adalah seorang gadis cantik bernama Emma Andrewsー adik perempuan Neil Andrews.
"Mengingat perbuatan kakakmu, aku justru berpikir untuk tidak menuruti keinginanmu untuk menemuiku, Emma. Kau tahu, apa yang sudah kakakmu perbuat, hm?", Seth akhirnya menanggapi dan menatap tajam Emma.
Emma terkekeh dengan cara yang elegan, "Itu bukan urusanku. Apa pun yang Neil perbuat, itu tidak ada sangkut pautnya denganku."
"Jadi untuk apa kau ingin bertemu denganku? Kupikir, kau akan membujukku untuk mengeluarkan Neil dari penjara."
Emma kembali terkekeh, kemudian ia melipat kedua lengannya di atas meja, menekan dadanya hingga dress berpotongan rendah itu mempertontonkan isinya dengan bangga. Seth tidak meliriknya sedikit pun. Satu-satunya dada yang membuat Seth berselera hanyalah milik Natasha saja.
"Untuk apa aku membujukmu tentang hal itu? Toh, Neil sudah bebas. Tuntutan yang kau ajukan dan bukti yang kalian dapatkan kurang kuat, Seth. Tidak bisa membuat Neil di penjara."
Seth mengernyit bingung, "Bagaimana mungkin? Bukankah saat itu dia sudah dihukum?"
"Kurasa Jacob tidak memberitahumu tentang hal ini. Sayang sekali dia terus bungkam hingga ajal menjemputnya."
Seth berdehem, menolak membahas Neil atau pun Jacob, sehingga Seth pun beralih topik, "Jadi untuk apa kau mengajakku bertemu?"
Emma tersenyum senang dengan pertanyaan Seth, lalu ia berpindah duduk di samping Seth yang langsung bergeser menjauh. Tangan Emma bergerak cepat menangkap lengan Seth. Bibirnya mendekati telinga Seth lalu berbisik dengan suara sensual.
"Ayo kita berkencan. Satu malam saja tidak masalah. Kali ini, Neil tidak akan berani mengganggu kita, Seth."
Seth memalingkan wajahnya, menarik lengannya sampai pelukan Emma terlepas, "Kau hanya buang-buang waktu, Emma. Jawabanku tetap sama! Terlebih sekarang aku sudah menikah."
"Alasanmu itu sungguh menjengkelkan, Seth. Istrimu tidak akan tahu, hanya satu malam. Oke, Sayang? Lalu aku akan pergi dan tidak mengganggumu lagi.", Emma menjatuhkan tangannya di paha Seth lalu membelainya dengan lembut.
"Jangan membuatku marah, Emma! Kau hanya kuanggap sebagai adikku. Aku tidak akan menyentuhmu.", tolak Seth, yang langsung menyingkirkan tangan Emma dari pahanya.
"Aku hanya mengajakmu bersenang-senang satu malam, Seth. Apa salahnya itu? Aku jadi penasaran, siapa wanita yang sudah berhasil merebut posisi Azalea Johnson di hatimu? Secantik apa dia?"
Seth beranjak berdiri, "Kau tidak perlu merasa penasaran. Aku tidak akan memperkenalkanmu padanya."
"Seth, ayolah! Aku tidak akan memaksamu tentang ini. Tapi aku memaksa untuk one night stand."
Seth berdecak, "Silahkan kau cari saja pria lain. Aku tidak bisa memenuhinya. Selamat tinggal, Emma."
"Bukankah seharusnya Sampai Jumpa?"
"Tidak ada Sampai Jumpa."
Seth dengan langkah lebar seraya melonggarkan ikatan dasinya berjalan keluar meninggalkan kafe. Ia tidak mengerti, mengapa Emma sangat ingin melakukan seks dengannya? Ini bukan permintaan pertama Emma. Gadis yang hanya berselisih 4 tahun lebih muda darinya itu sudah sejak dulu menginginkannya. Tapi Seth tidak pernah menanggapi keinginan Emma yang tidak masuk akal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST AND LAST ✔️
Roman d'amour⚠️🔞WARNING!!🔞⚠️ ⚠️Konten dewasa!⚠️ ________________________________________________ Patah hati dikhianati sang kekasih membuat Lea bertemu dengan Reyー pemuda yang usianya jauh lebih muda dibanding dengan dirinya. One night stand, membuat Lea terja...