Tentang Jogja

2 1 0
                                    

Matahari masih berada di atas kepala. Tidak ada pemandangan menakjubkan seperti senja maupun fajar dalam pandangan mataku yang mengarah pada jendela kereta itu. Hanya sesekali sawah hijau yang diselingi oleh perumahan penduduk nampak aku potret sedari tadi. Tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi selama 18 tahun ini.
'Ra, lihat!! Kita sudah sampai!!!' Nada girang dari teman sebelahku membuatku terkejut. Nampak dari penglihatanku provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyambutku. Tidak! bukan hanya aku dan Quella saja. Tetapi juga seluruh manusia di dalam kereta besi super cepat ini
'Selamat datang Jogja' ucap dia tersenyum girang. Aku hanya menampakkan senyum tipis sembari memperhatikan deretan perumahan dari dalam kereta. Membiarkan diri merelasasikan semua yang ada dalam otak dan hati.
'Eh.. udah telepon kakaknya?' Tanya Quella panik. Aku menganguk mengisyaratkan bahwa hal itu sudah teratasi.
Setelah kereta berhenti sempurna, aku segera merapikan barang dan turun dari kereta dengan membawa setumpuk benda berat.
Masih sama, aku tersenyum melihat keindahan kota ini. Jogja yang begitu jauh dengan kota kediamanku, Surabaya.
Meski bersusah payah, akhirnya kami berhasil melewati beberapa kebingungan atas letak lobby penjemputan. Segera saja aku menghubungi pihak yang bertanggung jawab dalam hal sarana transportasi untuk menjemput.
'Rachellouna Zukquel?' Tanya seseorang setengah berteriak yang berada di pinggir jalanan. Aku tersenyum menganguk. Kuhampiri dan kuucapkan salam hingga pertemuan singkat itu berakhir dengan perjalanan sunyi kami bertiga.

Lagi lagi kupandang kota yogya seksama.
Dengan mengulang kata-kata yang selalu ku ucapkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arga 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang