setelah satu jam di perjalanan,akhirnya dia sampai di masjid yang berada tepat di depan hutan dimana gurunya yaitu mbah cokro tinggal
"ahhhh.....
akhirnya sampai juga.."tanpa mengulur waktu lagi,derji laangsung memarkir motornya di masjid dan langsung pergi ke arah hutan.
"mau ke mana mas?" ucap seorang warga yang melihat Derji menuju ke arah hutan
"mau ke tempat mbah cokro" jawab edi dengan sedikit senyuman
"loh,emangnya sampean tau mas?" tanya warga itu yang sedikit bingung
"karena yang tau mbah cokro tinggal di dalam hutan ini hanya warga sekitar sini mas" perjelas warga itu"hehehehe... saya murid beliau pak" derji menjelaskan dengan sopan
"loh iya tah?yo wes mas yang penting hati-hati.soalnya kebanyakan orang luar yang masuk ke hutan ini selalu keluar dengan muka yang ketakutan."
"iya pak say tau,terima kasih pak."
"kalau begitu saya pergi dulu y pak" ucap derji pamit sembari masuk ke dalam hutan.di sepanjang jalan dia memperhatikan setiap sosok yang melihatnya dari pohon di sekitarnya.
tak lama dia sampai di rumah mbah cokro.
"assallamuallaikum..."
"assallamuallaikum mbah"
tapi tidak ada jawaban sama sekali.
sadar nahwa mbah cokro tidak di rumah,derji hanya duduk sambil menunggu kedatangan mbah cokro.tak lama mbah cokro datang sambil membawa kayu bakar
melihat derji dari kejauhan mba cokro langsung terdiam karena semua peristiwa yang di alami derji langsung terlintas di pikirannya.
derji yang melihat mbah cokro langsung mendatanginya"assallamuallaikum mbah" ucap derji sambil tersenyum karena bahaia bisa melihat mbah cokro lagi.
"waallamuallaikum salam nak" ucap mbah cokro yang masih bingung dengan apa yang dia lihat dari derji."mari kita masuk dulu nak"ucap mbah cokro.
"duduk nak"
"sekarang jelaskan ke mbah apa yang sebenarnya terjadi"
derji menjelaskan semua hal yang dia lalui hingga dia bisa kembali ke masa lalu'"mbah mengerti,jadi pusaka sudah memilih pemiliknya"
"sebenarnya ini pusaka apa mbah?"tanya derji yang masih bingung
"itu adalah pusaka JIWA AKASA yang di turunkan secara turun temurun dari guru ke muridnya" jelas mbah cokro
"tapi sampai sekarang belum ada yang bisa mmbangkitkan kekuatan yang ada di dalamnya."
"guru mbah pernah bercerita jika orang yang bisa membangkit kekuatan dari pusaka JIWA AKASA adalah penyelamat umat manusia dari angkara yang akan menghancurkan umat manusia""angkara apa mbah yang di maksud mbah?" tanya Derji
"RAHWANA.." jawab mbah cokro
"maksud mbah itu RAHWANA yang aku lawan di masa depan bukan?"
"mbah sendiri belum pernah bertemu dengannya,tapi yang mbah lihat darimu kemungikinan besar itu adalah RAHWANA sosok pemimpin iblis di pulau ini."Derji terdiam mendengar penjelasan yang di sampaikan mbah cokro
"lalu apa yang kamu perlukan nak?,bukankah semua ilmuku sudah kmu miliki?"
"setahun dari sekarang mbah,tepat di malam bulan purnama tolong berhati-hati karena hari itu mbah di serang oleh sesosok yang aku sendiri tida tau apakah itu orang atau iblis."
mendengar hal itu mbah cokro hanya tersenyum
"kalau memang sudah waktunya mbah meninggal maka mbah akan meninggal"jawab mbah cokro dengan senyum hangatnya
"lalu sekarang apa yang akan kamu lakukan nak?"
"sekarang aku akan mencari cara untuk membangkitkan kekuatan pusaka JIWA AKASA ini"ucap derji dengan yakin"untuk hal itu mbah sendiri tidak bisa membantumu nak,karena mbah sendiri tidak tau menahu perihal asal muasal pusaka ini"
derji yang mendengarnya sedikit kecewa."tapi guru mbah dulu selalu berpesan bahwa apa yang kamu tanam maka itu yang akan kamu tuai kelak"
"baiklah mbah,kalau begitu saya pulang dulu mbah karena takut kemalaman nanti sampai rumah" ucap derji pamit
"saya pamit mbah kalau begitu,assallamuallaikum mbah" pamit derji sembari meninggalkan rumah mbah cokro
di perjalanan derji terus menerus memikirkan cara membangkitkan kekuatan pusaka ini
"hmmm... untuk saat ini sebaiknya aku menikmati kehidupan keduaku dulu"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ilmu sihir
ParanormalArgghhh.... Teriakan derji yang kesakitan karena tangannya patah akibat berhantaman dengan tangan rahwana. "ha ha ha.... " Suara tawa yang sangat nyaring terdengar lagi "bukankah sudah ku katakan padamu bahwa dengan kekuatan seperti itu kau tak aka...