⚠️𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 ⚠️
singkat saja
hanya menceritakan tentang stefano dan kesehariannya
pemuda ramah nan sopan yang memiliki sisi rapuhnya
memiliki cita cita memiliki keluarga yang lengkap dan di sayang keluarga.
ap...
Setelah beberapa hari di rawat, kini fano sudah di perbolehkan pulang. Mendengar hal itu fano tentu saja sangat senang. Bagaimana tidak. Beberapa hari ini sangat membosankan berada di ruangan berbau obat.
"Daddy nanti kita beli boneka ya. " celoteh fano di gendongan daddy "Iya baby." jawab daddy "Abang nanti dirumah main boneka yaa." "Iya sayang iya." jawab ke empat putra Anderson bersamaan.
Mereka kini tengah berjalan di koridor rumah sakit. Sampai di mobil daddy langsung masuk dan memangku riel. Sedangkan yang lain masuk kedalam mobil yang berbeda.
Sampai di toko mainan, daddy benar benar berhenti. Membuat fano semangkin girang.
"Jangan banyak gerak baby nanti kaki kamu sakit." peringat daddy sambil berjalan kedalam toko. di ikuti beberapa pengawal.
Sampai di dalam toko. Mata fano langsung berbinar binar melihat banyak nya mainan yang terpajang.
"Baby mau yang mana hm? " tanya daddy sambil membenarkan gendongannya "Fano mau itu dad!" ucap fano menunjuk boneka beruang berukuran sedang.
"Baiklah, bungkus yang itu." ucap daddy lalu kembali ke dalam mobil.
Sampai dirumah. Fano langsung diturunkan dan bermain bersama ke empat ababgnya. Sedangkan daddy ia tadi buru-buru pergi karena ada meeting mendadak. Hanya saja fano belum tahu, ntahlah bagaiamana reaksi nya saat tahu.
Siang menjelang sore, fano sudah mandi dan wangi. Ia sekarang tengah duduk anteng sambil menonton tv sambil memakan cemilan.
Belum sempat reegan menjawab. Pintu utama mansion telah terbuka menampakkan sosok yang sedang di bicarakan. Iyaps daddy.
Mata fano langsung berbinar melihat kepulangan sang daddy. "Daddyyyyy" pekik fano riang.
Fano ingin beranjak turun. Namun daddy lebih dulu menggendongnya. "Tidak turun baby" ucap daddy, di balas cengiran khas fano.
"Yeay daddy udah pulang hehe." fano memeluk erat leher sang daddy. "Heum daddy pun kangen dengan baby. " ungkap daddy mencium rambut fano.
Hal itu di saksikan oleh reegan sambil memutar bola matanya jengah. Lebay sekali daddy nya ini.
Kita lupa kan kejadiam tadi. Beralih ke beberapa saat kemudian setelah acara peluk pelukan tadi.
Kini daddy tengah mengelap badan fano menggunakan air hangat dengan perlahan. Yang di bersihkan pun anteng sambil bermain dengan boneka yang ia beli saat pulang dari rumah sakit.
Setelah mandi fano di pakaikan bedak, minyak telon, dan cream anti ruam pada kemaluannya. Setelah itu ia di pakaikan diapers perekat agar mudah melepasnya saat ganti dan memakaikan baju hangat karna cuaca malam ini lumayan dingin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baju yang fano pakai
"Daddy." panggil fano "Kenapa sayang. " tanya daddy sambil mendudukkan fano di stroller dan mendorong nya menuju lantai satu. Atau lebih tepat nya ruang makan.
"Nda papa hehe."
Sampai di lantai satu ternyata yang lain sudah berkumpul untuk makan malam.
Daddy memangku fano. Mereka memulai makan malam tersebut dengan fano di suapi oleh buna yang kebetulan ada di sampingnya.
Selesai makan mereka berkumpul di ruang keluarga.
"Adek sini sama abang." panggil devan membuat fano yang sedang memakan cookies langsung menoleh.
"Ada apa bang? " tanya fano. "Kemarilah."
Fano menaruh toples cookies tersebut, lalu ia perlahan turun dari pangkuan sang daddy dan mengesot mendekati sang abang.
"Ya ampun baby..... Gemesh buanget lochh." pekik reyhan lucu membuat yang lain terkekeh.
Yuhuuu.... Up lagi nih Maaf ya untuk gabriel belum up karena aing masih buntuuu😭🙏